Kepala Perum Bulog Sultra Siti Mardati Saing mengungkapkan, pihaknya akan terus berupaya agar masyarakat mendapatkan beras sesuai harga maksimal yang berlaku.
Salah satu caranya ialah mengintensifkan penyaluran melalui outlet ataupun Gerakan Pasar Murah.
”Memang saat ini terjadi kenaikan harga, termasuk di kepulauan.
Makanya, kami akan menyalurkan beras murah secara lebih intensif ke masyarakat, termasuk di kepulauan,” katanya.
Saat ini, Bulog Sultra memiliki stok beras 23.600 ton. Pihaknya juga menyiapkan 5.000-10.000 ton beras untuk program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan.
Stok hingga akhir Maret masih terpenuhi, yang kembali akan terisi saat panen dimulai.
Sekretaris Daerah Sulawesi Tenggara Asrun Lio mengatakan, harga beras yang tinggi di Sultra disebabkan hasil panen petani lebih banyak dijual ke luar daerah.
Akibatnya, stok beras di dalam wilayah sedikit dan harus didatangkan dari luar.
Selain itu, hasil panen juga tidak maksimal karena pengaruh El Nino dan beberapa banjir lokal yang terjadi.
***
Artikel ini diolah dari kompas