TRIBUNTRENDS.COM - Overthinking membuat kita jadi kurang bergairah dalam menjalani hidup.
Biasanya overthinking terjadi karena beberapa hal dalam hidup berjalan tak sesuai harapan.
Ekspektasi atau harapan yang terlalu tinggi terkadang membebani pikiran kita.
Di sisi lain, banyak orang juga seringkali membuat skenario buruk tentang kemungkinan yang terjadi.
Maka dari itu, penting untuk menghilangkan pikiran negatif agar kesehatan mental tetap terjaga.
Berikut ini 5 cara menghilangkan pikiran negatif agar bebas dari overthinking.
Lengkap dengan doa setelah sholat tahajud agar diberi kemudahan oleh Allah SWT.
Baca juga: Hindari Sikap Boros, 9 Tips Kelola Uang Bagi Pasutri, Rezeki Lancar Baca Doa Setelah Sholat Tahajud
1. Mengenali Penyebabnya
Ketika muncul pikiran negatif, hal yang perlu kamu lakukan adalah mengenali penyebabnya.
Dengan mengetahui penyebab atau asal muasalnya, kita bak telah mengenali sumber masalah, yang dengan posisi ini, kita pun dapat lebih mudah mencari solusi atau jalan keluarnya.
2. Mencatat Pikiran Negatif yang Muncul
Setelah melacak penyebabnya, kamu bisa mencatat pikiran-pikiran negatif yang kerap muncul di dalam kepalamu.
Hal ini membuat kita sadar mengenai resiko yang mungkin kita takuti dan bisa terjadi ke depan.
Kadangkala, ketika seseorang mencatat semua pikiran negatifnya, berbagai skenario buruk yang dia bayangkan terasa jauh lebih ringan dan tak semengerikan sebelumnya.
Hal ini, tentu saja, akan membuat jiwa seseorang lebih kuat dan menyadari apa yang tengah dihadapinya.
3. Membuat Pikiran Positif
Tentu saja, ketika pikiran negatif mulai menghinggapi kepala kita, cara jitu untuk mengatasinya ialah melalui perlawanan dengan membentuk pikiran positif yang lebih banyak di kepala.
Kita bisa membayangkan banyak kemungkinan yang menggembirakan, membuat semangat, serta jauh lebih layak dibayangkan ketimbang pelbagai skenario buruk yang memenuhi kepala kita.
Ketika seseorang bisa menguasai hal ini, hidupnya akan dipenuhi dengan ketenangan, sebab ia selalu berprasangka baik bahwa hidup akan selalu berpihak padanya: seringkali, pikiran semacam itulah yang membuat orang beruntung!
4. Berteman dengan Orang Baik
Telah menjadi konsep yang umum diyakini banyak orang bahwa lingkungan, terutama pertemanan, sangat berpengaruh terhadap perasaan dan cara kita menjalani hidup.
Dengan berteman dengan orang-orang yang positif dan suportif terhadap kita, secara otomatis mental kita akan terbentuk untuk membiasakan tabiat yang sama.
Konsep semacam ini juga lazim dilakukan oleh para orang kaya dan sukses, di mana untuk menggapai kesuksesan, mereka selalu mengelilingi diri dengan orang dengan tekad yang sama.
5. Berpola Hidup Sehat
Kita tentu tak asing lagi dengan konsep bahwa di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat.
Dikutip dari Sonora.id, kesehatan fisik atau tubuh kita sangat berpengaruh terhadap keadaan dan kekuatan mental kita dalam menghadapi pelbagai situasi.
Untuk itu, guna menjalani hidup yang lebih bahagia dan tenteram, pola hidup sehat seperti berolahraga, makan makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan lain sebagainya mesti dibiasakan.
Doa Setelah Sholat Tahajud
Baca juga: Lagi Banyak Pikiran? Ini 3 Cara Kelola Stres, Baca Doa Setelah Sholat Tahajud Agar Lebih Tenang
Selain melakukan tips-tips di atas, umat Muslim juga dianjurkan untuk melaksanakan sholat tahajud pada sepertiga malam.
Setelah itu, jangan lupa memanjatkan doa setelah sholat tahajud agar diberi kemudahan oleh Allah SWT dalam segala urusan.
اَللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْححَمْدُ اَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِييُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ
Allahumma rabbana lakal hamdu anta qayyimus samawati wal ardhi wa man fii hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samawati wal ardhi wa man fii hinna. Wa lakal hamdu anta nurus samawati wal ardhi wa man fii hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa‘dukal haq. Wa liqa’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan naru haq. Wan nabiyyuna haq. Wa Muhammadun shallallahu ‘alaihi wasallama haq. Was sa‘atu haq.
Allahumma laka aslamtu. Wa bika amantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khashamtu. Wa ilaika hakamtu. Fagfirli ma qaddamtu, wa ma akhkhartu, wa ma asrartu, wa ma a‘lantu, wa ma anta a‘lamu bihi minni. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. La ilaha illa anta. Wa la haula, wa la quwwata illa billah.
Artinya, “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya.
Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian.
Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar.
Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku.
Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku.
Engkau Yang Mahaterdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.” (HR Bukhari dan Muslim)
(TribunTrends/Tiara)