TRIBUNTRENDS.COM - Mahfud MD telah memberikan pernyataan akan mundur dari jabatannya sebagai Menko Polhukam.
Terkait mundurnya Mahfud MD ini, apakah keputusannya akan mempengaruhi elektabilitasnya?
Lantas, ada di posisi mana Ganjar Pranowo-Mahfud MD dari hasil survei sejumlah lembaga?
Pernyataan ini disampaikan di sela kampanye di Desa Swastika, Kecamatan Seputih Banyak, Lampung Tengah, pada Rabu (31/1/2024) siang ini.
Mahfud mengakui telah membawa surat pengunduran diri, dan tinggal diserahkan kepada Presiden Jokowi secara langsung.
Baca juga: Berkunjung ke Padepokan Anti Galau, Mahfud MD Disambut bak Raja, Pakai Mahkota & Duduk di Singgasana
Mahfud mengatakan, dirinya masih menunggu jadwal bisa bertemu dengan Jokowi, lantaran Presiden RI sedang berdinas di luar Jakarta.
Istana mengklaim bahwa Jokowi akan kembali ke Jakarta pada besok Kamis (1/2/2024) malam.
Mahfud MD juga menekankan akan mengundurkan diri sebagai Menko Polhukam di momentum yang tepat, di samping dirinya maju di kontestasi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024, mendampingi Ganjar Pranowo.
Mahfud juga mengatakan dirinya akan berpamitan secara baik-baik.
"Saya akan pamit baik-baik," katanya Rabu (31/1/2024, saat kunjungannya ke Lampung Tengah, mengutip dari tayangan YouTube Mahfud MD.
Mundurnya Mahfud dikaitkan banyak orang dengan mundurnya SBY dari posisi Menko Polkam 20 tahun silam, tepatnya jelang Pemilu 2004.
SBY sebelumnya adalah Menko Polkam dalam kabinet Gotong Royong yang dipimpin Megawati.
Namun, SBY memutuskan mundur dan maju menjadi penantang dalam Pilpres langsung pertama di Indonesia bersama Partai Demokrat.
Kala itu, Mega yang maju sebagai petahana dalam Pilpres 2004 bersanding dengan Hasyim Muzadi.
Kisah Pilpres 2004 kala itu pada akhirnya mengantarkan SBY dan Jusuf Kalla sebagai pemenang.