Dua tahun setelah membuang Lu, orangtua kandungnya melahirkan seorang putra.
Baru-baru ini mereka mengirim seorang paman untuk menemui Lu, memberitahu bahwa adik laki-laki yang belum pernah ia temui akan segera menikah.
"Mereka tidak mengunjungi saya sekalipun dalam dua dekade.
Sekarang saya sudah dewasa, mereka ingin agar saya membantu pernikahan adik saya," kata Lu sedih.
Setelah postingan Lu tersebar pada akhir Mei 2023, netizen Tiongkok sangat marah atas tindakan orangtua kandung Lu.
Baca juga: Diam-diam Siti Punya Misi Khusus, Ikut ke Taiwan Jika Sha Wang Dideportasi, Takut Hal Ini Terjadi
Sementara itu, ayah dan ibu angkat Lu diketahui bekerja sebagai petani.
Mereka rela mengeluarkan banyak uang dan tenaga untuk mengadopsi Lu.
Mereka juga membesarkan Lu sepenuh hati sebagai anak tunggal di rumah.
Menurut South China Morning Post, tradisi preferensi anak laki-laki telah menyebabkan perbedaan gender yang parah di Tiongkok.
Fenomena preferensi anak laki-laki seperti aborsi berdasarkan jenis kelamin, terus memiliki anak hingga kelahiran anak laki-laki, dan penamaan perempuan yang seksis untuk mengungkapkan keinginan orangtua memiliki anak laki-laki di Tiongkok saat ini semakin ditentang.
Dalam beberapa bulan terakhir, masyarakat yang lebih muda mulai membuat gerakan feminis yang menolak pengistimewaan anak laki-laki hingga harus mengorbankan keturunan berjenis kelamin perempuan.
(TribunTrends/Tiara/Galuh)