Berita Viral

Anak Tak Pedulikan Ibu, Wanita Ini Pilih Wariskan Rp 442 M ke Kucing dan Anjingnya, 'Sakit Ditemani'

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kucing bengal. Seorang wanita lansia di China mewariskan seluruh kekayaannya sebesar £2,2 juta (Rp 442 miliar) untuk kucing dan anjingnya.

TRIBUNTRENDS.COM - Viral seorang wanita tua mewariskan kekayaannya sebesar Rp 442 miliar ke anjing dan kucing peliharaannya.

Ini lantaran kedua hewan kesayangannya itu menemani kesehariannya dan saat sakit.

Anak-anaknya yang sudah dewasa malah tidak mendapatkan warisan.

Baca juga: TEGANYA Warut Kurung Ayah & Adik Autis di Peti Mati Baja, Tenggelamkan hingga Tewas karena Warisan

Seorang wanita lansia di China mewariskan seluruh kekayaannya sebesar £2,2 juta (Rp 442 miliar) untuk kucing dan anjingnya.

Diketahui bahwa kucing dan anjingnya adalah hewan peliharaan yang selalu menemainya, bahkan ketika wanita tersebut sedang sakit.

Maka dari itu, ia memutuskan untuk mewariskan kekayaannya pada hewan peliharaan tersebut, bukan untuk anak-anaknya yang sudah dewasa.

Dikutip dari The Independent pada Kamis (25/2/2024), lansia di Shanghai itu bermarga Liu yang kemudian mengubah surat wasiatnya.

Baca juga: Ini Sosok Pria Lempari Batu ke Rumah Najun, Ternyata Pakdenya Ayah, Cekcok Menahun Perkara Warisan

Ilustrasi kucing (Mirror/Instagram @pisco_cat)

Sebab, anak-anaknya diduga mengabaikannya di usia tuanya, sementara hewan peliharaannya justru memberikan pendampingan dan kenyamanan.

Sebuah klinik hewan setempat telah ditunjuk sebagai pengelola warisan tersebut. Hanya saja ada tantangan hukum yang mencegah pewarisan langsung terhadap hewan di China, South China Morning Post, mengutip Zonglan News.

Liu ingin mewariskan seluruh warisannya kepada hewan peliharaannya, tetapi hal itu tidak sah di China. Dia juga dikabarkan marah kepada anaknya karena tidak menjenguknya, meski dia sedang sakit.

Usia pasti Liu tidak jelas. Tapi dia disebut sebagai wanita “tua” dalam laporan berita.

Chen Kai, seorang pejabat dari kantor pusat Will Registration Center di Beijing, mengatakan bahwa ada alternatif untuk menyelesaikan masalah ini.

"Kami akan menyarankan dia untuk menunjuk seseorang yang dia percayai untuk mengawasi klinik dokter hewan guna memastikan hewan peliharaannya dirawat dengan baik," terangnya.

Kisah ini dilaporkan telah memicu diskusi online tentang dinamika keluarga dan praktik warisan di China.

Sementara itu, ini bukan pertama kalinya hewan peliharaan menjadi kaya setelah manusia mewariskan warisan yang sangat besar kepada mereka. Khususnya, aspek hukum dan praktis dari warisan tersebut dapat berbeda.

Baca juga: ASTAGA Lansia di Jombang Divonis 3 Bulan Bui, Dilaporkan Menantu Gegara Warisan, Kini Gugat Balik

Salah satu kasusnya adalah raja hotel Leona Helmsley, yang mewariskan £9,4 juta (Rp 1,8 triliun) dalam bentuk dana perwalian untuk kesejahteraan anjing Malta miliknya yang bernama Trouble setelah kematiannya pada tahun 2007.

Namun warisan ini mendapat banyak perhatian dan kritik publik, sehingga menyebabkan pengurangan jumlah warisan menjadi £1,57 juta (Rp 315 miliar) oleh hakim.

Sementara pada 2010, perancang busana Alexander McQueen mengalokasikan sebagian besar harta miliknya senilai £15,7 juta (Rp 3,1 triliun) untuk anjing-anjingnya.

"Rich Dogs Of Instagram" kemudian mendokumentasikan kehidupan mewah yang dijalani beberapa anjing.

TEGANYA Warut Kurung Ayah & Adik Autis di Peti Mati Baja, Tenggelamkan hingga Tewas karena Warisan

Gara-gara warisan, pria Thailand bernama Warut ini tega mengakhiri hidup ayah dan adiknya yang autis.

Warut mengurung ayah dan adiknya di dalam peti mati baja dan menenggelamkannya.

Warut menenggelamkan peti mati baja tersebut ke dalam kolam sedalam tiga meter.

Diketahui, pria itu bernama Warut Datephumee (35) asal Thailand.

Kedua mayat ayah dan adiknya itu ditemukan oleh polisi setempat pada Selasa (9/1/2024).

Sebagaimana diberitakan Mothership pada Minggu (14/1/2024), Warut mengakui pembunuhan ganda tersebut hanya karena dia tidak senang dengan ancaman ayahnya untuk mengakhiri hubungan mereka dan memutus warisannya.

Kejadian itu diketahui oleh penduduk setempat di distrik Phang Khon, Sakon Nakhon, dengan memberi tahu polisi setelah mereka melihat dua kotak logam di kolam Nong Lum Hin pada 9 Januari 2024.

Pihak berwenang tiba di lokasi kejadian dan mengambil kotak-kotak tersebut, yang dikunci dan diikat dengan rantai tebal.

Baca juga: Ini Sosok Pria Lempari Batu ke Rumah Najun, Ternyata Pakdenya Ayah, Cekcok Menahun Perkara Warisan

Setelah memutus rantai, mereka menemukan dua mayat, yang kemudian diidentifikasi sebagai Piangpen Datephumee (33) seorang wanita dan ayahnya Prayat Datephumee (68). Keduanya adalah keluarga Warut.

Hasil otopsi menunjukkan bahwa mereka meninggal karena kekurangan oksigen, ditenggelamkan ke kolam sedalam tiga meter saat masih hidup.

Warut sendiri terlihat di lokasi kejadian dan langsung ditahan polisi. Sebelumnya dia membantah telah membunuh dua orang tersebut.

Namun setelah diinterogasi panjang, dia akhirnya mengakui membunuh ayah dan adiknya karena sakit hati diancam tak dapat warisan.

Dihadapan polisi, Warut mengakui pembunuhan berencana.

Sebab, dia memesan secara khusus peti mati dari logam untuk melancarkan rencananya.

Salah satunya karena peti tersebut didesain dengan roda sehingga bisa didorong ke dalam kolam.

Baca juga: ASTAGA Lansia di Jombang Divonis 3 Bulan Bui, Dilaporkan Menantu Gegara Warisan, Kini Gugat Balik

Warut Datephumee (35) asal Thailand ditangkap polisi. Foto sebelah kiri adalah peti mati baja yang digunakan untuk mengurung ayah dan adiknya dan menenggelamkannya di kolam. (Sawangphangkhon Rescue Picture & News via Mothership)

Dia memesan dua kotak logam tersebut dari sebuah pabrik di provinsi tersebut, dan memberi tahu mereka bahwa dia membutuhkan kotak tersebut untuk video YouTube-nya.

Warut mengaku mengajak ayah dan adiknya ke kolam untuk memulai budidaya ikan.

Dia kemudian menunjukkan kotak-kotak itu kepada mereka, mengklaim bahwa dia akan menggunakannya untuk tempat tidur khusus dengan alas yang akan mengembang karena suhu tubuh.

Percaya dengan perkataannya, ayah dan adiknya itu diduga terbaring di dalam.

Warut kemudian menguncinya di dalam kotak sebelum mendorongnya ke dalam kolam.

Alasan dia membunuh ayahnya ialah karena sering bertengkar dan diancam tak dapat warisan.

Sedangkan alasan membunuh adiknya karena adiknya anak autis dan selalu membela ayahnya.

Warut juga mengaku membunuh sendirian dan dalam keadaan sadar.

Meskipun polisi telah menerima pengakuannya, polisi akan terus menyelidiki apakah ada orang lain yang terlibat.

Karena sengaja membunuh orang lain, Warut bisa menghadapi hukuman mati, penjara seumur hidup, atau penjara antara 15 hingga 20 tahun berdasarkan hukum Thailand.

Namun hukuman bagi pembunuhan ayah adalah hukuman mati.*)

Diolah dari artikel Kompas.com