TRIBUNTRENDS.COM - Seorang polisi di Kalimantan Barat sempat viral lantaran rela membaringkan motornya di jalan demi mengganjal ban bus kini dapat hadiah umrah.
Diketahui bus Damri mengalami kerusakan teknis saat di tanjakan.
Demi menyelamatkan pengendara motor di belakang bus, polisi ini merelakan motornya ganjal ban bus.
Baca juga: CEGAH Tabrakan Beruntun, Polisi Kubu Raya Rela Korbankan Motornya, Ganjal Ban Bus: Akhirnya Berhenti
Bripda Muhammad Novandro dan Bripka Isa Nur Amanuddin, polisi yang mengganjalkan sepeda motornya untuk mencegah tabrakan beruntun mendapat hadiah umrah dari Kapolda Kalimantan Barat (Kalbar) Irjen Pol Pipit Rismanto.
Pemberian penghargaan ini dilaksanakan di Lapangan Jananuraga Mapolda Kalbar, Rabu (24/1/2024).
“Personel Polres Kubu Raya ini merupakan personel tanggap terhadap situasi di sekitarnya, khususnya hal-hal yang dapat membahayakan keselamatan jiwa dan raga masyarakat,” kata Pipit dalam keterangan tertulis.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolda juga menyerahkan penghargaan Pin Emas dari Kapolri.
Pipit menerangkan, aksi heroik tersebut telah menyelamatkan banyak nyawa, khususnya kendaraan-kendaraan di belakang bus mogok.
“Apalagi sebagian besar kendaraan yang terancam adalah sepeda motor,” ungkap Pipit.
Sebelumnya, sebuah aksi heroik dilakukan Bripda Novandro, seorang personel Satuan Lalu Lintas Polres Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar), Sabtu (30/12/2023) pagi.
Novandro menjadikan sepeda motornya sebagai ganjalan agar tidak terjadi tabrakan beruntun.
Saat itu, terjadi macet total di Jembatan Kapias II, Kubu Raya, disebabkan bus Damri mogok di tengah jembatan.
“Terjadi macet total di Jembatan Kapuas II karena ada bus Damri mengalami kerusakan teknis sehingga tidak mampu menaiki jembatan,” kata Novandro, Minggu (31/12/2023).
Tak lama kemudian, Novandro melihat bus tersebut bergerak mundur dan akan menghantam truk tangki Pertamina yang tepat berada di belakang.
“Saat melihat bus bergerak mundur saya langsung mengambil motor dan baringkan tepat di ban belakang, dan akhirnya berhenti,” terang Novandro.
CEGAH Tabrakan Beruntun, Polisi Kubu Raya Rela Korbankan Motornya, Ganjal Ban Bus: Akhirnya Berhenti
Seorang anggota polisi di Kubu Raya, Kalimantan Barat nekat mengorbankan motornya.
Polisi tersebut membaringkan motornya untuk mengganjal ban bus.
Tindakannya itu ia lakukan untuk mencegah terjadinya tabrakan beruntun.
Baca juga: Bonceng 3, Satu Keluarga Tewas Kecelakaan Motor vs Truk Muat Elpiji di Surabaya: Hantam Bak Belakang
Sebuah aksi heroik dilakukan Bripda Novandro, seorang personel Satuan Lalu Lintas Polres Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar), Sabtu (30/12/2023) pagi.
Novandro menjadikan sepeda motornya sebagai ganjalan agar tidak terjadi tabrakan beruntun.
Saat itu, terjadi macet total di Jembatan Kapias II, Kubu Raya, disebabkan bus Damri mogok di tengah jembatan.
“Terjadi macet total di Jembatan Kapuas II karena ada bus Damri mengalami kerusakan teknis sehingga tidak mampu menaiki jembatan,” kata Novandro dalam keterangan tertulisnya, Minggu (31/12/2023).
Tak lama kemudian, Novandro melihat bus tersebut bergerak mundur dan akan menghantam truk tangki Pertamina yang tepat berada di belakang.
“Saat melihat bus bergerak mundur saya langsung mengambil motor dan baringkan tepat di ban belakang, dan akhirnya berhenti,” ucap Novandro.
Baca juga: Ya Tuhan! Truk Rombongan Pengantar Jenazah Lukas Enembe Kecelakaan Lalu Terbakar, Ini Penyebabnya
Kapolres Kubu Raya AKBP Arief Hidayat, mengapresiasi gerak cepat personel yang merelakan sepeda motornya untuk mengganjal bus tersebut.
“Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari kecelakaan lebih luas yang mungkin mengakibatkan korban jiwa,” ucap Arief.
Bonceng 3, Satu Keluarga Tewas Kecelakaan Motor vs Truk Muat Elpiji di Surabaya: Hantam Bak Belakang
Satu keluarga tewas dalam kecelakaan maut di jalan Jalan Jawar, Kelurahan Sumberrejo, Kecamatan Pakal, Surabaya, Jawa Timur.
Insiden tersebut terjadi pada Jumat (29/12/2023) sekira pukul 13.00 WIB.
Diduga pengemudi sepeda motor tidak fokus saat mengendarai kendaraannya.
Baca juga: Ya Tuhan! Truk Rombongan Pengantar Jenazah Lukas Enembe Kecelakaan Lalu Terbakar, Ini Penyebabnya
Kecelakaan maut terjadi di Jalan Jawar, Kelurahan Sumberrejo, Kecamatan Pakal, Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Jumat (29/12/2023) sekitar pukul 13.00 WIB.
Peristiwa ini melibatkan satu sepeda motor dan sebuah truk bermuatan elpiji.
Akibat insiden ini, tiga orang yang merupakan satu anggota keluarga, tewas.
Mereka berinisial YS (38), warga Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. Saat bertabrakan dengan truk, YS memboncengkan anaknya, ABNTT (12); dan sang ibu, ME (66).
Mereka berboncengan dalam satu motor matik bernomor polisi W 3117 KF.
Kepala Unit Kecelakaan (Kanit Laka) Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya Iptu Suryadi menceritakan detik-detik kecelakaan maut tersebut.
Mulanya, korban melaju dari arah selatan, Pakal, menuju utara, yakni Osowilangun atau Gresik.
Dari arah sebaliknya, meluncur truk L 9734 AN yang bermuatan elpiji.
Diduga, pengendara sepeda motor kehilangan konsentrasi, sehingga bersenggolan dengan truk.
"Penyebab kecelakaan diduga faktor manusia. Tidak konsentrasi dan kurang hati-hati dalam berkendara," ujarnya, Jumat, dikutip dari Tribun Jatim.
Baca juga: Dianggap Lalai, Ketua KPU Lubuklinggau Kecelakaan, Sebabkan Kakak Beradik Tewas Tersangka, Ditahan
Akibat kejadian tersebut, tiga korban meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP).
Suryadi mengatakan, berdasarkan hasil olah TKP dan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, hanya YS yang mengenakan helm.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya Laksita Rini Sevriani menuturkan, berdasarkan keterangan warga, sisi kanan dari motor yang ditumpangi korban tiba-tiba terserempet truk.
"Korban lalu menghantam bak belakang truk, sampai pengendara roda dua maupun yang dibonceng terpelanting," ucapnya.
Usai dievakuasi dari TKP, jenazah korban kecelakaan maut di Pakal dibawa ke RSUD Dr. Soetomo, Surabaya.
Ya Tuhan! Truk Rombongan Pengantar Jenazah Lukas Enembe Kecelakaan Lalu Terbakar, Ini Penyebabnya
Ya Tuhan! Salah satu truk yang digunakan untuk memfasilitasi rombongan pengantar jenazah Mantan Gubernur Papua Lukas Enembe tergelincir dan kemudian terbakar saat hendak membawa peziarah pulang.
Kejadian itu berlangsung saat truk itu berada di kawasan Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Jumat (29/12/2023) sore.
Insiden memilukan itu terjadi bukan karena kesengajaan, melainkan kecelakaan.
Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Victor D. Mackbon mengatakan, truk tergelincir dan terbakar karena adanya gesekan di jalan masuk kediaman Lukas Enembe di Koya Tengah Distrik Muara Tami.
Rombongan truk itu pun telah dibantu diantarkan kembali ke Abepura dan Sentani.
Baca juga: Terbaru Lukas Enembe, Sederet Koruptor Ini Meninggal saat Jalani Hukuman, Ada yang Dimakamkan di TMP
"Namun di tengah pelaksanaannya terjadi insiden kebakaran satu unit mobil truk yang diduga karena kelebihan muatan kemudian tidak kuat menanjak dan tergelincir ke sebelah kiri jalan.
Akibat gesekan yang terjadi hingga menimbulkan percikan api," ungkap Kapolresta Jayapura Kota Kombes Victor Mackbon.
Lanjutnya, satu unit water canon dikerahkan utuk memadamkan kobaran api.
"Kami langsung mengirimkan water canon untuk padamkan api yang menyala," katanya.
Diberitakan, ada sejumlah kendaraan yang juga terbakar akibat kericuhan yang terjadi saat iring-iringan jenazah Lukas Enembe.
Tercatat 14 korban luka dari kejadian itu, satu diantaranya adalah Penjabat Gubernur Papua, Ridwan Rumasukun.
Ricuh
Sebelumnya dikabarkan, pemakaman Lukas Enembe yang seharusnya digelar Kamis (28/12/2023) sore terpaksa ditunda karena arak-arakan jenazah belum tiba di rumah duka hingga malam hari.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan arak-arakan jenazah Lukas dari STAKIN Sentani menuju Koya Tengah, Kota Jayapura, beberapa kali menemui hambatan.
Menurutnya, rombongan terhambat karena ada masyarakat yang menahan untuk melakukan prosesi pelepasan.
Selain itu, terjadi beberapa kali gesekan antara massa dan aparat.
Baca juga: Tertundanya Pemakaman Lukas Enembe, Rusuh Jadi Penyebab, Toko, Kafe hingga Bank Dirusak Massa
Terbaru, Kepolisian tengah melakukan penyelidikan terkait dengan kerusuhan yang terjadi saat iring-iringan jenazah Lukas Enemebe.
Kapolresta Jayapura, AKBP Fredrickus WA Maclarimboen mengatakan, tim tengah bekerja untuk melakukan identifikasi pasca kerusuhan yang terjadi.
"Kami sudah memerintahkan tim identifikasi untuk mendata kerusakan-kerusakan yang terjadi di sepanjang jalan hingga di depan STAKIN Sentani," ungkap Kapolres Jayapura, AKBP Fredrickus WA Maclarimboen kepada awak media termasuk Tribun-Papua.com di Sentani, Kamis (28/12/2023).
Selain itu pihaknya juga akan memproses pelaku pengrusakan.
Seperti diketahui Kamis (28/12/2023) kemarin terjadi kericuhan dalam prosesi arak-arakan jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe.
Massa dalam arak-arakan itu melempari sejumlah bangunan mulai dari jalan masuk Kampung Sereh, Distrik Sentani.
Warung-warung makan, kantor perbankan, bangunan hotel hingga beberapa rumah warga terimbas aksi tersebut.
Beruntung aksi tersebut akhirnya reda setelah dilerai oleh massa aksi lainnya.
AKBP Fredrickus membenarkan adanya insiden saat proses pengantaran jenazah Lukas Enembe di Sentani.
Menurutnya aksi itu dilakukan oleh sekelompok massa.
Akibatnya, terjadi pengrusakan terhadap sejumlah bangunan dan kendaraan di sepanjang jalan menuju Gedung STAKIN Sentani.
"Disitu ada beberapa kendaraan yang rusak, salah satunya mobil milik Karo Ops Polda Papua yang dibakar, sementara kerusakan yang lainnya, saat ini masih didata," jelasnya.
Aksi tersebut juga menimbulkan beberapa korban luka-luka.
"Seperti Pj Gubernur Papua Ridwan Rumasukun, driver dari Karo Ops, rekan dari anggota TNI dan satu masyarakat, namun tidak ada korban jiwa, dan kita berharap saja tidak ada," ujarnya.
Baca juga: Sosok Lukas Enembe, Eks Gubernur Papua yang Meninggal, Awal Karier Politik Jadi Wabup, Ini Profilnya
Sementara soal tembakan peringatan, AKBP Fredrickus mengatakan hal itu untuk menghalau massa yang semakin brutal.
"Karena aparat itu masif saja, dan tidak ada reaksi, dan dalam pengamanan tadi, kami aparat sangat persuasif, tapi tiba-tiba aparat diserang oleh massa yang sangat banyak, jadi untuk menghentikan penyerangan, maka langkah tersebut yang dilakukan," tuturnya.
Fredrickus sangat menyayangkan terjadinya kericuhan karena tidak sesuai dengan apa yang sudah mereka sepakati bersama sebelumnya dengan pihak-pihak yang menjemput jenazah.
"Artinya, kita bersama-sama mengawal jenazah beliau ke tempat peristirahatan dengan baik.
Namun masih saja ditunggangi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan kericuhan saat pengantaran, dan kami pun mengharapkan pihak-pihak yang terlibat bisa memberi pengamanan, sehingga seluruh proses yang dilakukan juga dapat berjalan aman, karena ini dalam kondisi duka, namun itu diabaikan," katanya.
Kota Sentani Kondusif
Kamis sore kondisi di Kota Sentani sudah kembali kondusif.
Mengutip Tribun-Papua.com, seluruh aktivitas lalu lintas dan masyarakat telah kembali normal.
Namun pusat-pusat perbelanjaan terlihat masih tertutup rapat.
Terutama pusat perbelanjaan sekitar area jalan masuk Bandara Sentani.
Sebelumnya ribuan masyarakat yang mengantar jenazah Lukas Enembe menutupi jalan utama Sentani.
Aktivitas lalu lintas lumpuh total.
Sementara itu aktivitas perekonomian di wilayah Kota Jayapura tampak normal pasca kedatangan jenazah eks Gubernur Papua, Lukas Enembe, Kamis (28/12/2023) pagi.
Baca juga: INNALILLAHI Mantan Gubernur Papua Lukas Enembe Meninggal, Terkuak Riwayat Penyakit, 4 Kali Stroke
Mengutip Tribun-Papua.com, aktivitas pertokoan, resto dan cafe di sepanjang pusat bisnis Jayapura Permai, berjalan seperti biasa.
Begitu juga dengan aktivitas perkantoran di jantung Kota Jayapura, terlihat normal.
Namun warga mengaku merasa was-was mendengar informasi terjadi ricuh saat arak-arakan jenazah di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura.
"Takut sih, jangan sampai merembet ke sini (Kota Jayapura).
Ya, mudah-mudahan jangan," ucap Rina, warga Kota Jayapura.
Pemakaman Ditunda
Sementara itu Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan pemakaman jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe terpaksa tertunda.
Hal ini karena jenazah belum juga tiba di rumah duka hingga dini hari tadi.
Menurutnya massa masih mengarak jenazah Lukas Enembe.
Dilansir dari Kompas.com, Mathius menjelaskan, proses membawa jenazah Lukas Enembe tersebut juga beberapa kali terhambat sehingga tidak sampai tepat waktu.
Diketahui pemakaman jenazah awalnya dijadwalkan pada Kamis (28/12/2023) sore.
"Sampai saat ini (pukul 21.00 WIT) masih belum sampai di kediaman karena mereka masih terus melakukan aktivitas pengantaran jenazah menuju rumah almarhum di Koya Tengah," ujar Fakhiri, di Jayapura, Kamis malam.
Fakhiri menjelaskan mengenai proses perjalanan iring-iringan jenazah yang mengalami beberapa kali hambatan.
Menurut dia, rombongan terhambat karena ada masyarakat yang menahan untuk melakukan prosesi pelepasan dan juga ada beberapa kali gesekan dengan aparat karena sikap massa yang cendrung anarki.
"Dalam perjalanan menuju sana itu juga ada insiden ada terjadi keributan di depan makam Theys.
Kemudian sampe di Waena lagi berhenti di Expo, dicegat ada prosesi lagi di sana, kemudian terjadi pembakaran ruko di dekat lampu merah Waena," tuturnya.
Pemakaman diperkirakan akan dilakukan pada Jumat (29/12/2023) pagi.
***
Artikel ini diolah dari Kompas.com dan TribunPapua