Doa Setelah Sholat Tahajud

Stres Nganggur Terus? Coba Ikuti 5 Tips Ini, Baca Doa Setelah Sholat Tahajud Agar Diberi Kemudahan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inilah 5 tips hadapi kesulitan mencari kerja

TRIBUNTRENDS.COM - Kalian yang sedang menganggur sini merapat! Berikut ini tips hadapi kesulitan mencari kerja.

Setiap orang tentu punya standar masing-masing dalam mencari pekerjaan.

Tak melulu soal gaji, ada juga yang menjadikan lingkungan kerja sebagai bahan pertimbangan.

Namun, terkadang jika terlalu banyak pertimbangan kalian justru akan melewatkan banyak kesempatan.

Baca juga: Sakit Punggung saat Menstruasi? Ketahui Penyebab & Cara Mengatasinya, Lengkap Doa Setelah Haid

Hal itulah yang membuat kalian jadi lama menganggur.

Coba ikuti 5 tips ini dalam menghadapi kesulitan mencari pekerjaan.

Lengkap dengan doa setelah sholat tahajud agar diberi kemudahan oleh Allah SWT dalam mencari rezeki.

1. Pindah lokasi

Ilustrasi stres menganggur. (iStock)

Terkadang demi pekerjaan impian, orang-orang rela pindah ke luar kota atau bahkan luar negeri.

Jika, saat ini kamu kesulitan mencari pekerjaan yang sesuai, mungkin karena di tempatmu sekarang, tidak begitu menawarkan banyak kesempatan.

Cobalah lakukan riset, di mana posisi pekerjaan yang diinginkan, banyak dibutuhkan.

Jangan ragu untuk melamar di posisi tersebut, meskipun jauh dari tempat tinggal.

2. Bangun citra baik di media sosial

Perekrut biasanya akan melihat media sosial pelamar kerja sebelum menghubungi mereka untuk diwawancara.

Citra yang dibangun di medsos menjadi aspek penting dalam mencari pekerjaan saat ini.

Lihatlah jejak digital yang ada di social media. Hal tersebut bisa menjadi salah satu alasan mengapa kamu sulit mendapatkan pekerjaan yang diinginkan selama ini. 

Hindari mengunggah hal-hal berbau SARA, pandangan politik, dan hal negatif lainnya di media sosial.

3. Ubah mindset

Terkadang kita tidak selalu mendapatkan apa yang kita inginkan.

Memiliki cita-cita seperti bekerja di perusahaan ternama, dengan gaji besar, dan bekerja di posisi tertentu, bukanlah hal yang salah.

Namun, terkadang harapan tak seindah realita.

Kita perlu melakukan penyesuaian cita-cita, setidaknya agar kita memiliki penghasilan dan pengalaman terlebih dahulu.

Yakinlah, bahwa tak ada sesuatu yang bisa didapat secara instan.

Oleh karena itu, tak ada salahnya menurunkan standar saat melamar pekerjaan, apalagi bagi para fresh graduate.

4. Cobalah pekerjaan paruh waktu

Ilustrasi kerja part time (iStock)

Jika kesulitan mencari posisi yang diinginkan saat bekerja, cobalah untuk melamar pekerjaan paruh waktu.

Berkontribusi dalam sebuah proyek tertentu, adalah cara terbaik untuk meningkatkan skill dan pengalaman.

Meskipun pekerjaan paruh waktu ini terkadang memiliki bayaran yang kecil, namun hal tersebut bagus untuk meningkatkan value dan menjalin networking.

Sehingga, memudahkan kita untuk mencapai pekerjaan impian.

5. Pertimbangkan rencana lain

Jika sudah mencoba melamar ke satu bidang, dan sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan tersebut, maka, cobalah untuk mencari pekerjaan di bidang lainnya.

Di era modern ini, banyak bermunculan posisi pekerjaan baru.

Dikutip Kompas.com, tak ada salahnya melamar di posisi lain asal masih relevan dengan bidang dan skill yang dibutuhkan.

Misalnya, kamu kesulitan mencari pekerjaan sebagai desain grafis, cobalah untuk melamar sebagai posisi social media specialist.

Meskipun berbeda, namun sejatinya kedua posisi tersebut berada di bidang kreatif yang sama.

Bahkan, skill design terkadang dibutuhkan oleh seorang social media specialist.

Baca juga: Stres Diminta Cepat Nikah? Ini 6 Tips Hadapi Tekanan Keluarga, Lengkap Doa Setelah Sholat Tahajud

Doa Setelah Sholat Tahajud

Ilustrasi memanjatkan doa (Tribunnews.com)

Selain melakukan tips-tips di atas, jangan lupa mengamalkan doa setelah sholat tahajud bagi umat Muslim.

Umat Muslim dianjurkan memanjatkan doa setelah sholat tahajud agar diberi kemudahan oleh Allah SWT dalam segala urusan, termasuk dalam menjemput rezeki.

اَللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْححَمْدُ اَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِييُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ

Allahumma rabbana lakal hamdu anta qayyimus samawati wal ardhi wa man fii hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samawati wal ardhi wa man fii hinna. Wa lakal hamdu anta nurus samawati wal ardhi wa man fii hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa‘dukal haq. Wa liqa’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan naru haq. Wan nabiyyuna haq. Wa Muhammadun shallallahu ‘alaihi wasallama haq. Was sa‘atu haq.

Allahumma laka aslamtu. Wa bika amantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khashamtu. Wa ilaika hakamtu. Fagfirli ma qaddamtu, wa ma akhkhartu, wa ma asrartu, wa ma a‘lantu, wa ma anta a‘lamu bihi minni. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. La ilaha illa anta. Wa la haula, wa la quwwata illa billah.

Artinya, “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya.

Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian.

Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar.

Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku.

Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku.

Engkau Yang Mahaterdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.” (HR Bukhari dan Muslim)

(TribunTrends/Tiara)