Berita Viral

Pengemis Bogor 'A Kasian A' Tulang Punggung Keluarga, Suami Tak Kerja Malah KDRT, Tangis Pecah

Editor: Suli Hanna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok pengemis yang viral berkat ucapan 'a kasihan a'.

TRIBUNTRENDS.COM - SISI lain Baliah pengemis Bogor 'A kasian A', ternyata ia adalah tulang punggung keluarga.

Di manakah suami Baliah berada hingga Baliah harus jadi pengemis dan meminta-minta?

Baliah sang pengemis pun bercerita soal sang suami.

Sebelumnya, pengemis bernama Baliah itu belakangan jadi sorotan karena aksinya meminta-minta di kawasan Gunung Halimun viral.

Sosok Baliah dikenal khalayak karena ucapannya saat mengemis yakni 'a kasian a' ramai dibuatkan lagu oleh netizen di media sosial.

Publik merasa terhibur dengan gaya khas Baliah saat mengemis.

Baca juga: Baliah Pengemis A Kasihan A Punya Keterbatasan Mental, Hidup Kekurangan Tapi Dikenal Suka Berbagi

Namun baru-baru ini, Baliah menunjukkan sisi lain yang membuat khalayak tersentuh.

Sebab ternyata Baliah adalah korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) suaminya.

Pengakuan tersebut diungkap Baliah saat diwawancarai konten kreator ternama Willie Salim.

Dalam unggahan di akun TikTok Willie Salim, Baliah mengurai tabiat jahat sang suami, Ropik.

"Ibunya kasihan kenapa?" tanya Willie Salim dilansir TribunnewsBogor.com, Minggu (14/1/2023).

"Dimarahin suami, dipukul kepala, kakinya ditendangin. Suaminya tobat, jahat banget," pungkas Baliah.

"Laporin aja ke polisi," ujar Willie.

"Iya dipenjara aja," timpal Baliah.

Baca juga: Sisi Lain Pengemis Viral A Kasihan A, Baliah Suka Berbagi, Gangguan Mental, Punya Saudara Kaya

Sembari menangis, Baliah pun mengurai alasan sepele dirinya kerap disiksa suami.

Rupanya penyebab KDRT tersebut adalah karena Baliah dipaksa untuk mengemis.

"Uang saya diambil (suami). Sebenarnya ibu enggak mau ngemis. (Tapi) disuruh suami," pungkas Baliah.

"Suaminya enggak kerja. Enggak ditidurin, aa kasian aa," sambungnya.

Iba melihat sang pengemis viral, Willie Salim pun mengabulkan permintaan Baliah.

Yakni memberikan uang Rp5 juta untuk Baliah.

Diberikan uang jutaan rupiah, Baliah kembali menangis.

"Ini Rp5 juta buat ibu," imbuh Willie Salim.

"Dari mana uangnya?" tanya Baliah.

"Rezeki dari yang di atas," ujar Willie.

Baca juga: Penghasilan Pengemis A Kasihan A, Disebut Aslinya Kaya, Padahal Hidupnya Pilu, Suami Tuna Rungu

Ibu pengemis 'A kasian A' di Bogor yang viral di media sosial (TribunnewsBogor.com)

Kata Perangkat Desa

Sementara itu, klaim Baliah soal perilaku suaminya yang kasar viral, sosok sang pengemis nyatanya telah diurai perangkat desa tempat tinggalnya.

Baliah yang tinggal di Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor ternyata tenar di kampungnya.

Hal itu lantaran Baliah memang dikenal kerap meminta-minta di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

Pun dengan Kepala Desa Ciasihan, Lilih yang mengenal baik Baliah.

Diungkap Lilih, ia sempat meminta Baliah beralih profesi agar jangan jadi pengemis.

Namun diungkap Lilih, Baliah tetap bersikukuh jadi pengemis dan ogah berdiam diri di rumah.

Terungkap wujud rumah dan isi tas hitam pengemis 'a kasihan a' yang sedang viral (Tribun Bogor)

Menurut Lilih, arahannya diabaikan Baliah karena sang pengemis mengidap keterbelakangan mental.

Tak cuma itu, suami Baliah juga tergolong disabilitas.

Ropik memiliki kekurangan yakni tidak bisa berbicara alias tunarungu.

"Dia (Baliah) agak kurang, jadi susah dikasih tahunya, ngemis lagi ngemis lagi," pungkas Lilih kepada TribunnewsBogor.com.

Untuk diketahui, Baliah dan Ropik memiliki seorang anak laki-laki yang masih bersekolah di kelas 5 SD.

Bertugas sebagai pencari nafkah, Baliah pun rela mengemis demi menyekolahkan anak tunggalnya sebab sang suami tak bekerja.

Jika Kades membincangkan hal negatif dari Baliah, sang Ketua RT, Agus justru menyebut Baliah adalah sosok yang baik.

Sebab meskipun tergolong kurang mampu, Baliah tak pernah meminta-minta ke warga jika tidak memiliki uang.

Agus mengakui bahwa Baliah adalah sosok dermawan tiap kali memiliki rezeki dari mengemis.

"Kalo pulang-pulang (dari mengemis) kadang ada yang ngasih kerupuk dibawa dibagi-bagi ke sini," akui Agus.

Bahkan tiap kali pulang mengemis, Baliah tak ragu memberikan uang jajan ke anak-anak sekitar kendati hanya Rp2 ribu.

"Kalau (Baliah) belanja ke pasar beli buah banyak bagi-bagi ke tetangga, baik orangnya mah," pungkas Agus.

(TribunnewsBogor.com/ khairunnisa)

Diolah dari artikel TribunnewsBogor.com.