Singkat cerita, Najun sekeluarga tiba-tiba terlibat cekcok dengan Pakdenya.
Hal itu karena Pakdenya mengamuk di rumah Najun tanpa sebab.
Baca juga: Ya Allah! Tetangga Tega Sekap dan Habisi Nyawa Janda Tajir dan Anak di Pasuruan, Pelaku Gagal Kabur
"Tahun 2021 saya cekcok dengan pelaku karena pelaku marah-marah bawa celurit dan merobohkan kandang kucing saya 2 kali.
Akhirnya saya lawan. Lalu anak si pelaku yang menempati rumah yang saya tutup itu keluar dan bilang kalau saya tidak sopan karena melawan bapaknya," imbuh Najun.
Kala itu Najun yang ribut besar dengan sang Pakde dan sepupunya pun akhirnya memutuskan tali persaudaraan.
Hal itu karena sepupunya tak mau minta maaf padahal telah merusak rumahnya.
Namun di momen itu, Najun belum terpikir akan tega membangun tembok tinggi guna menghalangi rumahnya dengan saudara-saudaranya.
"Saya gak langsung menembok, saya masih berharap ada itikad baik entah minta maaf atau apa.
Tapi yang terjadi mereka malah bikin teras di atas tanah orang tua saya seakan-akan nantang," kata Najun.
Sampai akhirnya kesabaran Najun habis setelah mengetahui tabiat Pakde dan sepupunya.
Najun akhirnya membangun tembok tinggi yang memisahkan antara rumahnya dan rumah Pakdenya serta sepupunya.
"Dari situ saya sudah naik pitam jadilah langsung ditembok.
Oh ya banyak yang bilang katanya saya tidak melawan, saya melawan kok. Sudah sering cekcok dan ya gini-gini aja," ujar Najun.
Hal itulah yang belakangan membuat Pakde Najun kesal karena rumahnya tertutup tembok.
Sehingga membuat Pakde Najun setiap hari melempari batu ke rumah keponakannya.