Selebrita

Tak Malu, Aktor Jualan Ayam Potong di Pasar saat Tak Ada Jadwal Syuting, Kantongi Rp 10 Juta/bulan

Penulis: ninda iswara
Editor: ninda iswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktor tak mau jualan ayam potong di pasar saat tak ada jadwal syuting, beberkan alasan hingga penghasilannya.

“Sebenarnya teman-temanku selalu pulang karena aku selalu memasak dan memanggil mereka pulang.

“Mereka tidak kaget dan tahu saya mengikuti keinginan saya sendiri,” ujarnya.

Karena ingin bisnisnya dekat di hati, Mohd Imran memilih melakukan semuanya sendiri termasuk memproduksi bahan-bahan yang digunakan.

Ia juga menginformasikan bahwa resep tersebut dibuat bukan sekedar untuk dijual namun sebenarnya sudah ada sebelum usaha tersebut dimulai.

“Kami membuat burger ini dari roti hingga sausnya.

Saya sudah pandai memasak sejak sebelumnya dan resep ini adalah milik saya sendiri.

“Saya membuat resep bukan hanya untuk dijual, tapi resep ini sudah ada sebelum berbisnis.

“Saya persiapkan setiap hari, kalau berlebih mungkin hanya sedikit.

Dalam sehari digunakan daging 20 kilogram dan roti 100 hingga 120 potong,” jelasnya.

Viral seorang pria yang dulu telah mapan bekerja menjadi agen real estate kini malah beralih profesi jadi penjual burger pinggir jalan (siakap keli)

Mohd Imran yang juga seorang ayah menjelaskan, nama tokonya Renee diambil dari nama putrinya dengan harapan agar warisan tersebut terus berlanjut.

PKP menjadi alasan lahirnya Renee's Burger

Mohd Imran mengatakan, Movement Control Order (MCO) yang terjadi pada tahun 2020 merupakan babak baru baginya dalam memulai usaha.

Menanggapi hal tersebut, Mohd Imran mengatakan saat itu dirinya hanya memasak untuk bersenang-senang dan mengunggah di media sosial namun tuntutan masyarakat membuatnya memikirkan kembali karirnya.

“Saya tidak ada niat untuk berhenti.

Selama MCO, saya dan istri hanya duduk di rumah.

Pada saat yang sama, saya suka memasak dan berbagi di media sosial.

“Saya bilang ‘ini untuk diri saya sendiri, bukan untuk orang’ tapi mereka tetap ingin memesan menunya.

“Kami mencoba menjual dan kemudian mendapat respons.

Baca juga: PETAKA Akhir Tahun, 3 Rumah Bedeng di Jambi Kebakaran, Penghuni Jualan, Rice Cooker Kosong Tercolok

Ada kemungkinan pembeli mempublikasikan hal tersebut di komunitas Cyberjaya dan memutuskan untuk membuka pesanan seminggu sekali pada hari Minggu, ”ujarnya.

Mengenang momen masa lalu, Mohd Imran mengatakan salah satu pengalaman tak terlupakan adalah saat bulan Ramadhan tahun lalu, saat toko burger miliknya diterjang badai.

Imran pun mengaku hal itu membuatnya sedih karena tidak bisa beraktivitas seperti biasa di hari pertama puasa.

Namun ia tak putus asa bahkan membeli tenda baru.

“Saya memutuskan untuk tidak menyerah, malam itu juga saya pergi ke toko tenda dan hari kedua saya melanjutkan bisnis,” ujarnya.

Disinggung mengenai rencana ke depan, Imran bercita-cita memiliki tempat produksi yang besar dan membuka lebih banyak cabang dengan memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat terutama yang berminat berbisnis.

Bagi yang ingin support Renee's Burger bisa membeli di Domain, Cyberjaya yang beroperasi dari jam 6 sore sampai jam 10 malam.

Simak wawancara selengkapnya yang dilakukan oleh Siakap Keli di bawah ini.

(TribunTrends.com/Ninda/Nafis)