Bonceng 3, Satu Keluarga Tewas Kecelakaan Motor vs Truk Muat Elpiji di Surabaya: Hantam Bak Belakang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas tengah melakukan proses evakuasi jenazah korban tabrakan di Surabaya, Jumat (29/12/2023)

Akibatnya, terjadi pengrusakan terhadap sejumlah bangunan dan kendaraan di sepanjang jalan menuju Gedung STAKIN Sentani.

"Disitu ada beberapa kendaraan yang rusak, salah satunya mobil milik Karo Ops Polda Papua yang dibakar, sementara kerusakan yang lainnya, saat ini masih didata," jelasnya.

Aksi tersebut juga menimbulkan beberapa korban luka-luka.

"Seperti Pj Gubernur Papua Ridwan Rumasukun, driver dari Karo Ops, rekan dari anggota TNI dan satu masyarakat, namun tidak ada korban jiwa, dan kita berharap saja tidak ada," ujarnya.

Baca juga: Sosok Lukas Enembe, Eks Gubernur Papua yang Meninggal, Awal Karier Politik Jadi Wabup, Ini Profilnya

Sementara soal tembakan peringatan, AKBP Fredrickus mengatakan hal itu untuk menghalau massa yang semakin brutal.

"Karena aparat itu masif saja, dan tidak ada reaksi, dan dalam pengamanan tadi, kami aparat sangat persuasif, tapi tiba-tiba aparat diserang oleh massa yang sangat banyak, jadi untuk menghentikan penyerangan, maka langkah tersebut yang dilakukan," tuturnya.

Fredrickus sangat menyayangkan terjadinya kericuhan karena tidak sesuai dengan apa yang sudah mereka sepakati bersama sebelumnya dengan pihak-pihak yang menjemput jenazah.

"Artinya, kita bersama-sama mengawal jenazah beliau ke tempat peristirahatan dengan baik.

Namun masih saja ditunggangi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan kericuhan saat pengantaran, dan kami pun mengharapkan pihak-pihak yang terlibat bisa memberi pengamanan, sehingga seluruh proses yang dilakukan juga dapat berjalan aman, karena ini dalam kondisi duka, namun itu diabaikan," katanya.

Kota Sentani Kondusif

Kamis sore kondisi di Kota Sentani sudah kembali kondusif.

Mengutip Tribun-Papua.com, seluruh aktivitas lalu lintas dan masyarakat telah kembali normal.

Namun pusat-pusat perbelanjaan terlihat masih tertutup rapat.

Terutama pusat perbelanjaan sekitar area jalan masuk Bandara Sentani.

Sebelumnya ribuan masyarakat yang mengantar jenazah Lukas Enembe menutupi jalan utama Sentani.

Aktivitas lalu lintas lumpuh total.

Sementara itu aktivitas perekonomian di wilayah Kota Jayapura tampak normal pasca kedatangan jenazah eks Gubernur Papua, Lukas Enembe, Kamis (28/12/2023) pagi.

Baca juga: INNALILLAHI Mantan Gubernur Papua Lukas Enembe Meninggal, Terkuak Riwayat Penyakit, 4 Kali Stroke

Mengutip Tribun-Papua.com, aktivitas pertokoan, resto dan cafe di sepanjang pusat bisnis Jayapura Permai, berjalan seperti biasa.

Begitu juga dengan aktivitas perkantoran di jantung Kota Jayapura, terlihat normal.

Namun warga mengaku merasa was-was mendengar informasi terjadi ricuh saat arak-arakan jenazah di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura.

"Takut sih, jangan sampai merembet ke sini (Kota Jayapura). 

Ya, mudah-mudahan jangan," ucap Rina, warga Kota Jayapura.

Pemakaman Ditunda

Sementara itu Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan pemakaman jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe terpaksa tertunda.

Hal ini karena jenazah belum juga tiba di rumah duka hingga dini hari tadi.

Menurutnya massa masih mengarak jenazah Lukas Enembe.

Pemakaman Mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe ditunda. (Kontributor Tribunnews.com/B Ambarita)

Dilansir dari Kompas.com, Mathius menjelaskan, proses membawa jenazah Lukas Enembe tersebut juga beberapa kali terhambat sehingga tidak sampai tepat waktu.

Diketahui pemakaman jenazah awalnya dijadwalkan pada Kamis (28/12/2023) sore.

"Sampai saat ini (pukul 21.00 WIT) masih belum sampai di kediaman karena mereka masih terus melakukan aktivitas pengantaran jenazah menuju rumah almarhum di Koya Tengah," ujar Fakhiri, di Jayapura, Kamis malam.

Fakhiri menjelaskan mengenai proses perjalanan iring-iringan jenazah yang mengalami beberapa kali hambatan.

Menurut dia, rombongan terhambat karena ada masyarakat yang menahan untuk melakukan prosesi pelepasan dan juga ada beberapa kali gesekan dengan aparat karena sikap massa yang cendrung anarki.

"Dalam perjalanan menuju sana itu juga ada insiden ada terjadi keributan di depan makam Theys. 

Kemudian sampe di Waena lagi berhenti di Expo, dicegat ada prosesi lagi di sana, kemudian terjadi pembakaran ruko di dekat lampu merah Waena," tuturnya.

Pemakaman diperkirakan akan dilakukan pada Jumat (29/12/2023) pagi.

***

Artikel ini diolah dari Kompas.com dan TribunPapua