TRIBUNTRENDS.COM - Berikut deretan fakta baru kecelakaan maut bus PO Handoyo jurusan Yogyakarta-Bogor.
Kecelakaan bus PO Handoyo ini terjadi di Tol Cipali, Jumat (15/12/2023).
Akibat kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 15.15 tersebut, 12 penumpang dinyatakan tewas.
Berikut fakta-fakta baru dari kecelakaan bus Handoyo di Tol Cipali:
1. Kronologi Kejadian
Mengutip dari TribunJabar.id, kecelakaan bermula ketika bus tujuan Yogyakarta-Bogor itu hendak keluar Tol Cikampek untuk mengambil penumpang di Kabupaten Purwakarta.
Baca juga: FIRASAT Buruk jadi Kenyataan, 1 Keluarga Tewas Kecelakaan Bus Handoyo di Tol Cipali: Pengen Pulang
Kasat Lantas Polres Purwakarta, AKP Dadang Supariadi mengatakan, sopir bus tidak mampu mengendalikan laju kendaraan ketika melintasi jalan tikungan dan menurun.
Sopir pun hilang kendali dan menabrak pembatas jalan hingga bus terguling ke arah kanan.
2. Sosok Sopir Bus Handoyo
Bus bernomor polisi AA 7627 OA tersebut dikendarai oleh sopir bernama Rinto Katana (28).
Saat kejadian, bus Handoyo mengakut 21 penumpang menuju Bogor, Jawa Barat.
Selain menewaskan 12 penumpang, kecelakaan ini juga melukai 9 orang lainnya, termasuk Rinto Katana.
Namun beruntung, Rinto Kantana hanya mengalami luka ringan.
Rinto Katana merupakan pria asal Purworejo, Jawa Tengah.
Saat kejadian, Rinto bertugas sebagai sopir kedua.
Ia mulai mengendarai bus dari Kendal, Jawa Tengah.
Bus yang dikendarai Rinto itu melayani perjalanan rute antar provinsi dan antar kota, seperti pulau Jawa dan Sumatera.
3. Sopir Diduga Lalai
Pihak kepolisian telah melakukan olah tempat perkara (TKP) pada Sabtu (16/12/2023) pagi.
Hasilnya, polisi menduga sopir bus Handoyo yang mengakibatkan kecelakaan maut tersebut.
Diduga, sang sopir lalai saat mengemudikan kendaraan hingga mengakibatkan kecelakaan.
"Dugaan sementara, bus tersebut mengalami kecelakaan lantaran kelalaian pengemudi," ujar Kapolres Purwakarta, AKBP Edwar Zulkarnain, Sabtu.
Pernyataan senada disampaikan oleh Wadirlantas Polda Jawa Barat, AKBP Edwin Affandi.
Berdasarkan olah TKP, tidak ditemukan upaya rem yang signifikan oleh sopir bus.
Selain itu, Edwin menduga bus melaju dengan kecpatan tinggi saat melintas di lokasi kejadian.
"Jadi batas kecepatan itu seharusnya 40 Km/jam, diduga bus melintas melebihi batas maksimal," terang Edwin.
Baca juga: RUSAK PARAH Bus Handoyo Kecelakaan di Tol Cipali, Bercak Darah di Kursi hingga Ban, 12 Orang Tewas
4. Pengakuan Sopir Bus
Sopir bus Handoyo, Rinto menyebut bus yang dikendarainya tiba-tiba hilang kendali saat tiba di lokasi kejadian.
Akibatnya, bus terguling hingga menewaskan 12 penumpangnya.
Karena hanya mengalami luka ringan, Rinto langsung dibawa ke Mapolres Purwakarta untuk menjalani pemeriksaan.
Sementara itu, para korban tewas langsung dilarikan ke RS Abdul Radjak setelah kecelakaan.
Sedangkan 2 korban luka berat dan 7 korban luka ringan telah mendapatkan perawatan di RS Siloam Purwakarta.
5. Pengakuan Korban Selamat
Rahma (16) menjadi satu di antara 10 korban selamat dalam kecelakaan maut di Tol Cipali tersebut.
Menurut Rahma, sopir bus Handoyo mengemudikan kendaraan secara ugal-ugalan, bahkan sejak berangkat dari Yogyakarta.
"Ya..memang selama dalam perjalanan sopir mengemudikan kendaraannya selalu dengan kecepatan tinggi dan ugal-ugalan," ungkap Rahma.
Siswa kelas XI itu mulanya berangkat dari Temanggung ke Bekasi untuk menemui ibunya.
Namun nahas, bus yang ditumpanginya justru terlibat kecelakaan maut.
Beruntung Rahma hanya mengalami luka ringan dan kini dirawat di RS Abdul Radjak Purwakarta.
Saat kejadian, Rahma duduk di bagian tengah bus.
Akibat kecelakaan, Rahma sempat terbentur dan tertindih penumpang lainnya.
Rahma juga mengaku melihat banyak korban yang terjepit bagian bus hingga tewas.
"Alhamdulillah bersyukur bisa selamat dala kecelakaan tersebut, sekalipun saya hanya mengalami beberapa luka lecet dimuka, tangan, kaki dan bagian dada."
"Yang paling sakit terasa di bagian kaki kanan yang luka dan saat ini masih terus mendapatkan penanganan medis," tandasnya.
Baca juga: Sosok Sopir Bus Handoyo, Rinto Luka Ringan setelah Kecelakaan di Tol Cipali, Umur 28 Tahun
6. Isak Tangis Korban Tewas
Isak tangis menyelimuti RS Abdul Rajak saat keluarga para korban kecelakaan tiba.
Seorang keluarga korban tewas asal Jawa Tengah, Amin Fahrufin mengaku seperti tersambar petir di siang bolong ketika mendapatkan kabar bahwa ibunya, Cholimah (68), meninggal dalam kecelakaan.
Amin yang datang ditemani keluarga terlihat terduduk lemas di rumah sakit.
Sedangkan istrinya sampai jatuh pingsan.
"Karena kondisi Amin tak memungkinkan, makanya saya yang mengantar. Ini kami langsung mengecek ke kamar mayat RS Abdul Radjak Purwakarta," kata tetangga Amun, Saptoni.
Menurut Saptoni, ibunda Amin berangkat dari Candiroto, sejak pagi.
Tujuannya, ke Kabupaten Karawang untuk liburan bersama tiga cucunya, yang merupakan anak dari Amin Fachrudin.
Namun, belum sampai Karawang, bus yang membawa Cholimah ternyata mengalami kecelakaan.
"Ini, Amin dan istrinya masih syok atas musibah ini," tambah Saptoni.
7. Tewaskan 1 Keluarga Asal Magelang
Kecelakaan ini turut menewaskan satu keluarga asal Magelang, Jawa Tengah.
Berdasarkan data polisi, ada tiga korban tewas yang memiliki alamat yang sama tewas dalam kecelakaan tersebut.
Ketiganya adalah Mashudi dan Yekti Nugrahanti warga Desa Salam, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.
Mashudi dan Yekti adalah suami istri.
Dan anak mereka, Adelia yang masih berusia 5 tahun juga menjadi korban meninggal kecelakaan maut bus Handoyo tersebut.
(Tribunnews)
Diolah dari artikel di Tribunnews.com