Erupsi Gunung Marapi Tewaskan 23 Pendaki, 52 Selamat, 2 Polisi jadi Korban, 1 Tunggu Identifikasi

Editor: ninda iswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dampak erupsi gunung merapi, 23 pendaki meninggal, 2 anggota Polda Sumbar juga jadi korban.

TRIBUNTRENDS.COM - Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat memakan banyak korban.

Total pendaki yang meninggal dunia mencapai 23 orang dari total 75 pendaki.

Selain itu, ada pula dua anggota kepolisian yang juga menjadi korban.

Diketahui, Gunung Marapi mengalami erupsi pada Minggu (3/12/2023).

Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Suharyono, mengatakan, total korban terdampak akibat erupsi Gunung Marapi terdata sebanyak 75 orang.

"Jumlahnya ada 75 orang, sebanyak 52 orang berhasil selamat," kata Irjen Pol Suharyono saat berada di RSUD dr Achmad Mochtar Bukittinggi, dikutip dari TribunPadang.com, Rabu (6/12/2023).

Menurutnya, sebanyak 23 orang meninggal dunia, di mana tiga di antaranya belum dapat evakuasi dari atas gunung hingga Selasa kemarin.

Baca juga: Anak 19 Tahun dan Ibunya Turut Jadi Korban Tewas Erupsi Gunung Marapi, Kondisi Belum Diketahui

Gunung Marapi yang berada di Sumatera Barat (Sumbar) mengalami erupsi dan menyemburkan abu vulkanik, Sabtu (7/1/2023) pagi. Laporan PVMBG menyebutkan erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat terjadi pukul 06.11 WIB. (Dokumentasi PVMBG)

"Dari sebanyak 23 orang ini, sudah berhasil dievakuasi sebanyak 20 orang," katanya.

Ia menyebut, jika tiga orang korban lainnya sudah berhasil ditemukan, maka sudah lengkap sebanyak 75 orang.

Pihaknya masih menunggu apakah masih ada pihak keluarga yang masih kehilangan anggota keluarganya.

"Sedangkan korban yang sudah dibawa ke RSUD dr Achmad Mochtar Bukittinggi belum semuanya terdeteksi," katanya.

"Bisa saja nanti ada identitasnya mr X. Oleh karena itu petugas yang ada di Pos DVI (Disaster Victim Identification) Polda Sumbar untuk mendeteksinya," katanya.

Polda Sumbar selanjutnya akan menyinkronkan data laporan yang ada. Hal itu dikarenakan data laporan awal ada 75 pendaki yang resmi.

"Kita hanya mempunyai prediksi kemungkinan datanya lebih dari itu. Karena kami sedang menyinkronkan antara pelapor yang malam ini ada 30 orang tua," ujarnya.

Polda Sumbar akan memeriksa ulang apakah ada duplikasi data atau memang hanya 75 orang korban yang terdata.

Halaman
123