Siswi SMA Sampang Melahirkan saat Ujian di Kelas, Kondisi Sempat Kritis, Ortu Tak Tahu Anak Hamil

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswi SMA di Sampang melahirkan bayi di tengah ujian, kondisinya sempat kritis.

TRIBUNTRENDS.COM - Heboh siswi SMA di Sampang melahirkan bayi saat sedang ujian di kelas pada Kamis (30/12/2023).

Alih-alih terlihat mencurigakan, siswi kelas X itu bersikap layaknya siswi yang lain meski tengah hamil tua.

Hal ini lah yang membuat para guru tidak menyangka, siswi yang baru masuk ke SMAN di Sampang sejak Juli 2023 itu tengah berbadan dua.

Menurut Wakasek Kesiswaan Muhammad Nurchalid, selama bersekolah di SMAN Sampang, siswi tersebut cukup aktif selalu mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Bahkan, berdasarkan informasi dari guru penjaskes, siswi itu selalu mengikuti jam pelajaran olahraga tanpa mengalami kendala kehamilan.

Baca juga: Kelas Geger Siswi Sedang Ujian Tiba-tiba Melahirkan, Guru Gemetar Ari-ari Bayi Tidak Keluar

Ilustrasi hamil (Freepik)

"Memang semua guru tidak ada yang curiga kalau dia hamil. Ciri-ciri fisiknya tidak diketahui karena siswi ini gemuk," terangnya.

"Orang tua pun selama anaknya hamil tidak mengetahui, apalagi kami yang memantau sejumlah murid di sekolah," tambahnya.

Muhammad Nurchalid yang ikut mengawasi saat ujian di kelas pun tidak melihat gelagat aneh dari siswa mulai dari masuk ruang kelas hingga menjelang ujian.

"Saya mengawasi di jam ke 2, saat masuk ke ruangan suasana dan kondisi biasa saja tak ada tanda-tanda," kata Muhammad Nurchalid, Jumat (1/12/2023).

Saat token ujian mulai dibagikan kepada para siswa, suasanannya juga biasa saja.

Beberapa menit kemudian, saat para siswa mulai mengerjakan ujian, tiba-tiba suasana ramai. 

Saat itu dia hanya meminta siswa untuk fokus mengerjakan ujiannya.

Akan tetapi terdengar suara tangisan bayi, sehingga ia mengecek dan ternyata siswi tersebut sudah melahirkan dan siswa lainnya berhamburan keluar ruangan.

"Kondisi yang bersangkutan saat itu duduk dan menggendong bayinya," terangnya.

Setelah mengetahui hal tersebut, Nurchalid mencoba memanggil guru perempuan agar segera dilakukan pertolongan. Sebab dirinya merasa tidak tega, apalagi melihat darah bercucuran di lantai.

Halaman
1234