TRIBUNTRENDS.COM - HEBOH kabar hacker Jimbo mengaku telah membobol situs KPU.
Data pemilih dicuri dan dijual sekitar Rp1,1 M.
Bagaimana kabar lengkapnya?
Seorang peretas dengan nama anonim "Jimbo" mengeklaim telah meretas situs kpu.go.id dan berhasil mendapatkan data pemilih dari situs KPU RI.
"Jimbo" membagikan 500.000 data contoh yang berhasil ia peroleh melalui salah satu unggahan di situs BreachForums yang kerap digunakan untuk jual beli hasil peretasan.
Di dalam data yang "bocor" itu, "Jimbo" mendapatkan data pribadi, seperti NIK, nomor KTP, nama lengkap, jenis kelamin, tanggal lahir, tempat lahir, status pernikahan, alamat lengkap, RT, RW, sampai kode kelurahan, kecamatan, dan kabupaten, serta TPS.
Data-data itu dijual dengan harga 74.000 dollar Amerika atau sekitar Rp 1,1 miliar-Rp 1,2 miliar.
Ia juga membagikan beberapa tangkapan layar dari situs web https://cekdptonline.kpu.go.id/ untuk meyakinkan kebenaran data yang didapatkan.
Baca juga: Bantah Tak Disalami Megawati, Kaesang Ungkap Respon Sesungguhnya Ketum PDIP saat Disungkemi di KPU
Dalam unggahan itu, "Jimbo" juga mengaku menemukan 204.807.203 data unik, jumlah yang hampir sama dengan jumlah pemilih di dalam daftar pemilih tetap (DPT) KPU RI sebanyak 204.807.203 pemilih.
KPU RI mengaku masih berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menelusuri kebocoran data pemilih tersebut.
“Sekarang lagi kita minta bantuan dari satgas cyber, sekarang yang bekerja BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara), dia menaungi Mabes,” kata Koordinator Divisi Data dan Informatika KPU RI Betty Epsilon Idroos, Selasa (28/11/2023).
Ia mengaku belum dapat memastikan apakah data yang bocor tersebut terkonfirmasi data milik KPU RI atau hujan.
“Sudah kita koordinasikan, lagi di-crosscheck dulu ya,” tambahnya.
Pada tangkapan layar lainnya, "Jimbo" mengunggah foto menyerupai halaman situs KPU yang dianggap membuktikan bagaimana ia meretas situs KPU.
Chairman Lembaga Riset Siber Indonesia (Communication & Information System Security Research Center/CISSReC), Pratama Persadha, menengarai "Jimbo" berhasil masuk ke situs KPU RI sebagai admin.
Baca juga: Ternyata Tak Dicuekin! Momen Gibran & Kaesang Salim di KPU, Ini Reaksi Megawati, TKN: Adab yang Baik
"Nampak sebuah halaman website KPU yang kemungkinan berasal dari halaman dashboard pengguna,
di mana dengan adanya tangkapan layar tersebut, maka kemungkinan besar Jimbo berhasil mendapatkan akses login dengan dengan role Admin KPU dari domain sidalih.kpu.go.id menggunakan metode phising, social engineering atau melalui malware," kata Pratama dalam keterangan tertulisnya, Selasa malam.
"Dengan memiliki akses dari salah satu pengguna tersebut Jimbo mengunduh data pemilih serta beberapa data lainnya.
CISSReC juga sebelumnya sudah memberikan alert kepada Ketua KPU tentang vulnerability di sistem KPU pada tanggal 7 Juni 2023," tutupnya.*)
PERAN Remaja Madiun yang Ditangkap karena Kasus Bjorka, Jadi Tersangka karena Channel Telegram
Sebelumnya, hacker Bjorka juga pernah viral di sosial media.
Dalam melakukan aksinya, terungkap peran remaja di Madiun yang jadi ditangkap polisi karena kasus Bjorka.
Pemuda asal Madiun, MAH, ditetapkan sebagai tersangka oleh tim terpadu yang dibuat khusus untuk mengusut hacker Bjorka.
Seperti diberitakan sebelumnya, polisi menangkap MAH di wilayah Madiun, Jawa Timur, Rabu (14/9/2022).
"Timsus telah melakukan beberapa upaya dan berhasil mengamankan tersangka berinisial MAH," kata Juru Bicara Divisi Humas Polri Kombes Ade Yaya di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (16/9/2022).
Ade Yaya menyebut MAH telah ditetapkan tersangka, namun tidak ditahan.
Ia lantas mengungkapkan peran MAH dalam kelompok Bjorka.
Baca juga: Sebelumnya Ditangkap Polisi Diduga Hacker Bjorka, Kini Pemuda Madiun Dipulangkan, Ibunda Lega
"Yang berperan sebagai penyedia chanel Telegram dengan nama channel Bjorkanism," ucap dia.
Menurutnya, channel Telegram itu digunakan untuk mengunggah informasi yang diunggah Bjorka.
Dari keterangan polisi, MAH sempat tiga kali beberapa membuat unggahan dalam telegram itu yakni pada 8-10 September 2022.
Beberapa unggahan itu di antaranya bertuliskan "stop being idiot" hingga "the next leaks will come from presiden republik of Indonesia".
"Adapun motif tersangka membantu Bjorka agar dapat menjadi terkenal dan mendapatkan uang," ucap dia.
Baca juga: Pasrah Ditangkap Polisi, Pemuda Madiun Dituding Sebagai Hacker Bjorka, Sang Ibu: Cuma Ambil Sarung
Adapun Bjorka sempat membuat heboh media sosial.
Ia melakukan peretasan ke sejumlah instansi pemerintah.
Peretasan yang menyasar sejumlah instansi hingga pejabat negara tengah menjadi sorotan dengan aksi hacker yang menggunakan identitas Bjorka di dunia maya.
Sampai kini, Bjorka diduga telah meretas data pelanggan Indihome, data registrasi SIM Card, data KPU RI, data pejabat negara dan sejumlah dokumen surat menyurat milik Presiden Joko Widodo, termasuk surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara (BIN). *)
Diolah dari artikel Kompas.com dan TribunSolo.com