TRIBUNTRENDS.COM - Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD beberkan sistem pemerintahannya jika kelak menangi Pilpres 2024.
Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sepakat tak akan memakai sistem jatah menteri nantinya.
Keputusan tersebut diakui Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sudah mereka sampaikan pada para partai koalisi.
Hal itu diungkapkan keduanya saat memaparkan visi dan misi di acara "Gagas RI" di Kompas TV bertajuk "Pemimpin Bicara Bangsa".
Baca juga: 8 Survei Elektabilitas Capres 2024, Ada Pergeseran November Ini: Anies, Prabowo, Ganjar, Kuat Mana?
Pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD berkomitmen untuk membentuk kabinet tanpa sistem "jatah menteri" jika nantinya terpilih menjadi presiden-wakil presiden RI.
Mula-mula, cawapres Mahfud MD ditanya soal banyaknya menteri di Kabinet Presiden Joko Widodo yang dipenjara karena korupsi.
Mahfud kemudian menyatakan secara politik nantinya pengangkatan menteri tidak boleh memakai sistem politik dagang sapi.
"Karena kan hampir semua orang tahu tuh penyusunan kabinet kan kadang kala jatah-jatahan untuk partai koalisi."
"Nah, kita sudah berbicara dengan Pak Ganjar, dengan partai koalisi, besok enggak pakai jatah-jatahan lho," ujar Mahfud sebagaimana disiarkan YouTube Kompas TV, Kamis (23/11/2023).
"Kalau Anda punya, taruhlah jatah menteri, tapi orangnya harus benar kita uji bersama.
Jangan orang asal dapat lalu sekadarnya saja diberikan ke pemerintah untuk diangkat menjadi menteri," ucap dia.
Baca juga: Banyak Masyarakat Merasa Sehati, Yenny Wahid: Ganjar-Mahfud Dapat Meneruskan Legacy Jokowi
Mahfud mengatakan, dia bersama Ganjar Pranowo akan melakukan rekrutmen menteri dengan sistem zaken kabinet.
Zaken kabinet adalah suatu kabinet yang jajaran menterinya berasal dari kalangan ahli dan bukan representasi dari suatu partai politik tertentu.
"Itu kesepakatan awal.
Siapa orangnya?