Berita Viral

Kelakuan Mahasiswa di Surabaya, Kirim Chat Mesum ke Wanita, Berujung Dihajar Kakak Korban, Apes!

Editor: jonisetiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswa di salah satu Universitas di Surabaya babak belur, dia dihajar usai kirim pesan mesum ke salah seorang wanita.

TRIBUNTRENDS.COM - Ulah mahasiswa di salah satu Universitas di Surabaya bikin dirinya tak berdaya, dia dihajar akibat tindakan tak terpuji yang dilakukannya.

Wajahnya babak belur, ucapan tak senonohnya jadi awal semuanya.

Mahasiswa tersebut kepergok mengirimkan chat mesum berbau seksual kepada salah seorang wanita.

Nahas, chat mesum itu diketahui oleh kakak korban.

Hingga pada akhirnya, mahasiswa itu dihajar habis-habisan oleh kakak korban.

Baca juga: NEKAT! Sejoli di Garut Live Streaming Beradegan Mesum, Lokasi di Kamar Kos, Keduanya Tersangka

Ilustrasi penganiayaan, mahasiswa di salah satu Universitas di Surabaya dianiaya usai kirim chat mesum. - (http://www.ladbible.com)

Insiden tersebut dibagikan oleh pemilik akun X @ordovampira. 

Adapun korbannya yakni adik kandung dari pemilik akun tersebut.

"Semua opini pembelaan terhadap pelaku kekerasan seksual hanyalah tong kosong belaka. 

Darah mu tidak akan mendidih sampai korbannya berasal dari keluarga mu atau kamu sendiri yang mengalami. 

Siang ini adik ku mendapat pesan yang tak mengenakan dari orang yang tidak dikenal," tulis pemilik akun @ordovampira.

Setelah mengetahui informasi tersebut, kakak dari korban yang tak lain adalah pemilik akun tersebut dengan cepat memutuskan untuk mengungkap identitas pelaku.

Akun Twitter tersebut aktif meminta bantuan warganet untuk melakukan doxing terhadap pelaku.

Ilustrasi WhatsApp, mahasiswa di salah satu Universitas di Surabaya kirim chat mesum ke wanita. (WhatsApp dan Sara Michilin/stock.adobe.com)

Dalam waktu singkat, sang kakak berhasil mengidentifikasi pelaku sebagai seorang mahasiswa dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya dengan inisial FDF.

Tindakan berani kakak mencapai puncaknya dengan memberikan bogem mentah kepada pelaku.

Saat ini, pelaku, yang telah meminta maaf kepada keluarga korban, menganggap bahwa masalah ini telah terselesaikan.

Halaman
12