Berita Viral

KISAH Salsabila, Siswi SMK Jadi Tulang Punggung, Rawat Nenek & 2 Paman Lumpuh, Sekolah Sambil Jualan

Editor: jonisetiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salsabila Putri Auliya, remaja asal Purworejo yang harus mencari nafkah demi bisa merawat nenek dan dua pamannya yang lumpuh.

TRIBUNTRENDS.COM - Namanya Salsabila Putri Auliya, remaja yang harus berjuang untuk menyambung hidup di tengah kerasnya kehidupan.

Meski usianya baru menginjak 16 tahun, Salsabila Putri Auliya harus jualan demi mendapatkan uang untuk merawat nenek dan kedua pamannya yang lumpuh.

Siswi SMKN 8 Purworejo itu terkadang harus luntang-lantung di jalan bila tak dapat uang.

Dia berharap ada saja masyarakat yang ingin membeli dagangannya.

Meski sibuk berjualan, namun Salsabila tetap giat menimba ilmu.

Baca juga: Kisah Azka Wijaya, Bocah 11 Tahun yang Jadi Badut Jalanan Demi Bayar Kontrakan, Ayah Sakit-sakitan

Salsabila, siswi SMKN 8 Purworejo saat sedang menceritakan pengalamannya merawat 2 pamannya yang lumpuh.

Diketahui, Salsabila terpaksa menjadi tulang punggung keluarga karena sudah ditinggalkan kedua orang tuanya.

Sejak muda, dia sudah terbiasa mengurus diri sendiri dan merawat keluarganya yang masih tersisa.

Salsabila Putri masih harus merawat nenek dan dua pamannya yang lumpuh karena menderita Distonia.

Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Salsa selalu menyiapkan makanan untuk seisi rumah.

Setelah menyiapkan makanan, dia baru berangkat sekolah sambil membawa dagangan yang dijual di sekolah dan dititipkan di warung.

Jarak dari rumahnya yang terletak di Desa Tegal Kuning, Kecamatan Banyuurip ke sekolah sekitar 3 kilometer.

Setidaknya ada 10-20 bungkus aneka ragam jajanan yang dititipkannya ke warung-warung.

"Ada keripik pare, sosis, kripik pisang, dan rengginang.

Biasanya saya titipkan ke Yayasan juga," kata Salsa saat ditemui di sekolahnya pada Kamis (23/11/2023).

Salsabila mengaku sudah membawa dagangan ke sekolah sejak masih SMP.

Saat itu, gadis murah senyum ini sempat berjualan nasi bungkus yang dijual Rp 3.000.

Ibu Salsa sudah meninggal sejak ia berumur 2,5 tahun.

Sedangkan ayahnya menghilang sejak dia lahir.

Sejak kecil, Salsa diasuh oleh neneknya yang saat ini sudah berumur 70 tahun.

"Saya belum pernah bertemu dengan ayah," ucap dia.

Dulu, saat neneknya masih sehat dan kuat, nenek Salsa juga berjualan keliling, bahkan sang nenek juga berjualan keliling sawah.

Sang nenek berjualan jajanan untuk para petani di sawah dan dibayar dengan padi.

Situasi semakin rumit ketika neneknya yang sudah renta menderita penyakit jantung dan gangguan saraf.

Kini hanya Salsa yang jadi tulang punggung untuk menghidupi empat orang, termasuk dirinya.

"Sekarang nenek sudah tidak bisa jualan lagi, sudah tua. Saya belajar banyak dari nenek," kata Salsa.

Karena kesulitan ekonomi, Salsa sering puasa untuk menekan pengeluaran.

Tak jarang, ia sampai pingsan di sekolah lantaran belum sarapan.

"Kadang ya hutang di tukang sayur, kadang jual mangga. 

Kebetulan mangga di rumah baru saja berbuah," kata Salsa.

Baca juga: Kisah Yamin, Lansia Jualan Durian di Pinggir Jalan hingga Jam 2 Malam, Cuma Untung Rp 5 Ribu

Siswi kelas XII ini ingin segera bekerja setelah lulus dari bangku SMK.

"Tapi masih bingung, kalau nanti kerjanya jauh siapa yang mengurus keluarga saya," kata Dia.

Esti Yuwanti Guru BK SMKN 8 Purworejo membenarkan bahwa Salsa sering berpuasa dan beberapa kali sempat pingsan di sekolah akibat belum sarapan.

Di mata Esti, Salsa merupakan siswa periang dan cukup bersaing dalam kemampuannya dalam belajar.

"Dia itu tambah gede tambah bertanggungjawab, dia juga merawat adek sepupunya di rumah," kata Esti.

Diketahui sebelumnya, Salsabila Putri Auliya viral di sosial media TikTok. 

Salah satu akun yang mengunggah cerita Salsabila adalah akun @ceritaharuhariini.

Video yang diunggah tersebut sampai saat ini sudah ditonton 11,7 juta kali dan mendapat 1,2 tanda suka.

Salsabila juga telah didaftarkan oleh Yayasan Embun Surga Purworejo dalam platform Kitabisa.com.

Kisah Lain: Kisah Bocah 11 Tahun Jadi Badut Jalanan Demi Bayar Kontrakan, Ayah Sakit-sakitan

Di usianya yang baru menginjak 11 tahun, bocah ini harus berjuang mencari nafkah untuk membantu keluarganya.

Bocah bernama Azka Wijaya asal Depok, Jawa Barat, rela menjadi badut jalanan demi bisa membantu ayahnya bayar kontrakan.

Langkah demi langkah, Azka menyusuri jalanan di tengah panas matahari atau dinginnya hujan.

Hal itu sudah menjadi keseharian bagi bocah tampan tersebut.

Ilustrasi badut jalanan. (Mstar)

Kisah Azka pun viral usai dibagikan oleh seorang Tiktoker bernama Zara Alesha.

Dalam sebuah video yang dibagikan, awalnya sang Tiktoker melihat ada seorang bocah badut jalanan masih mengamen di sekitaran kawasan Bogor, saat malam hari.

Padahal, ketika itu suasana di lokasi barusaja diguyur hujan.

Bocah itu, terlihat mengenakan kostum biru bergambar Doraemon lengkap dengan topeng badutnya.

Sang Tiktoker, langsung mengajak bocah tersebut belanja ke minimarket.

"Ini kamu jadi badut gini udah lama?," tanya Zara.

"Udah," jawab bocah tersebut.

Kisah Azka Wijaya, bocah 11 tahun yang rela jadi badut jalanan demi bantu ayahnya bayar kontrakan. (TikTok @zaraaleshaaa)

Azka bercerita, setiap harinya ia berangkat dari Depok ke Bogor untuk mencari uang.

Hal ini ia lakukan, karena kedua orangtuanya sudah bercerai.

Ketika itu, ia memutuskan untuk hidup bersama sang ayah.

Ayahnya, bekerja sebagai seorang sopir angkot.

Baca juga: Aktor Kondang Ini Ternyata Dulunya Badut Ulang Tahun, Sering Dipukuli Anak-anak Gegara Sulap Gagal

Namun sayang, kata Azka ayahnya itu kemudian menderita sakit asam urat sehingga tidak bisa maksimal dalam bekerja.

Oleh sebab itu, ia memilih untuk menjadi badut jalanan demi bisa bantu ayahnya bayar kontrakan.

"Karena ayah lagi sakit asam urat, kan aku harus bantuin ayah.

Tadinya aku gak mau kaya gini, karena liat ayah kasian bayar kontrakan sendiri, terpaksa aku gini," kata Azka bercerita.

Sebenarnya, Azka memiliki seorang kakak.

Namun kakaknya yang sudah menikah, rupanya sudah lama tak pernah memberi kabar.

Bahkan sang kakak, diceritakan tak pernah mencari kabar adik laki-lakinya itu.

"Sudah lupa, iya sudah nikah dia," kata Azka.

Tak dipungkiri, sesekali Azka merasa lelah dengan keseharian yang dijalankan.

Ia ingin bisa bermain bebas seperti anak-anak seusianya.

Tapi apa boleh buat, keadaan menuntutnya untuk tetap mencari uang.

Pakai Uang Tabungan Beli Kostum Badut

Dalam video yang dibagikan, Azka bercerita bahwa ia merelakan uang tabungannya senilai Rp 200 ribu untuk membeli kostum badut.

Kostum itu, yang kini ia gunakan untuk mencari penghasilan.

Ilustrasi uang hasil Azka jadi badut jalanan. (Freepik)

Dalam sehari, Azka biasanya mampu mengumpulkan uang hasil mengamen sebagai badut di jalan senilai Rp 75 ribu.

Tapi jumlah itu belum dipotong ongkos, mengingat rumahnya yang berlokasi di Depok, cukup jauh dari tempat ia mengamen di kawasan Bogor.

Baca juga: CERITA Joni Badut Difabel, Terjang Panas & Hujan Hibur Orang, Syok Dapat Ratusan Dolar: Rezeki Tuhan

Biasanya, dari penghasilannya itu ia gunakan Rp 25 ribu untuk ongkos perjalanannya.

Dengan begitu, biasanha ia hanya membawa uang Rp 50 ribu ke rumah untuk kemudian diserahkannya kepada sang ayah.

Tak jarang, Azka juga harus menahan diri saat melihat anak-anak seusianya sedang jajan di pinggir jalan.

"Jajan sih paling jarang-jarang, paling buat ayah, buat (ayah) siang pegangan,"

"Paling biasanya aku jajan Rp 3 ribu, Rp 4 ribu," kata Azka.

Punya cita-cita mulia

Terkuak cita-cita mulia Azka Wijaya, seorang bocah berusia 11 tahun yang kerap jadi badut jalanan demi mencari nafkah.

Kerasnya kehidupan yang dijalaninya, membuat ia berpikir bahwa masih banyak orang susah yang harus berjuang demi kehidupan yang lebih layak.

Saat ditanya mengenai cita-citanya, bocah 11 tahun ini mengaku ingin dapat membantu orang-orang susah di sekitarnya.

"Cita-cita pengin banget bisa nolong orang yang susah," tandasnya.

***

Artikel ini diolah dari Kompas.com