Berita Kriminal

CURI Rel di Prabumulih, Pelaku Ditangkap Polisi dan Pihak KAI, Bahayakan Kereta Api 'Bisa Terguling'

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi rel kereta api. PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre III Palembang menangkap pelaku pencurian rel kereta api di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan.

TRIBUNTRENDS.COM - Pihak PT KAI dan kepolisian Prabumulih berhasil menangkap pencuri rel kereta api.

Manajer Humas PT KAI Divre III Palembang Aida Suryanti mengungkapkan, masih banyak oknum yang melakukan pencurian tersebut.

Ia juga mengungkapkan penyebab fatal jika pencurian masih dilakukan, kereta api bisa anjlok bahkan terguling.

Baca juga: Viral Kisah Mistis Kursi 13 D Kereta Api Harina Selalu Diisi Penumpang Misterius, Ini Kata PT KAI

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre III Palembang menangkap pelaku pencurian rel kereta api di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan.

Ilustrasi rel atau jalur kereta api (Flickr/142171772@N06)

"Penangkapan ini merupakan hasil kerjasama dan koordinasi yang baik dari unit Pengamanan PT KAI Divre III Palembang dan jajaran tim Buser Sat Reskrim Polres Prabumulih."

"Pelaku pencurian tersebut saat ini sudah diamankan di Polres Prabumulih dan dalam pemeriksaan lebih lanjut," kata Manager Humas PT KAI Divre III Palembang Aida Suryanti di Palembang, Rabu (22/11/2023) seperti dikutip Antara.

Aida Suryanti mengungkapkan, sampai saat ini masih banyak oknum yang tidak bertanggung jawab melakukan tindak pencurian rel.

Para pencuri, kata dia, melakukan aksinya demi keuntungan pribadi tanpa memikirkan efeknya yang dapat mengancam keselamatan penumpang kereta api.

"Masih sering pencurian terjadi khususnya di wilayah operasional Divre III Palembang."

"Material sarana dan prasarana kereta api seperti kabel/kawat sinyal, pendrol, rel, semboyan 21, yang mana semua itu sangat penting dalam operasional KA dan berpengaruh terhadap keselamatan perjalanan kereta api," ungkap dia.

Aida Suryanti menjelaskan, pengembangan kasus pencurian material prasarana dan sarana kereta api lainnya agar memberikan efek jera bagi pelaku pencurian.

Baca juga: Kecelakaan Maut Kereta Probowangi, Tabrak Minibus di Lumajang, 11 Orang Tewas Mobilnya Kenceng

"Hilangnya besi rel tersebut memiliki risiko yang membahayakan perjalanan kereta api baik kereta penumpang ataupun pengangkut barang, di antaranya KA BBM, KA semen, KA batubara untuk pasokan pembangkit listrik Suralaya."

Momen pengendara motor lewati portal rel kereta api di Stasiun Pondok Jati. (Twitter @sosmedkeras dan Twitter @KAI121)

"Karena, apabila besi rel di petak jalur itu hilang maka akan mengakibatkan kereta yang melintas anjlok bahkan bisa mengakibatkan kereta terguling," ungkap dia.

Menurut Aida Suryanti, dalam menjaga keselamatan perjalanan kereta api PT KAI Divre III Palembang tidak dapat mengamankan sendiri.

Sebab, selama ini pengamanan objek vital itu mendapatkan dukungan penuh dari Kepolisian Daerah Sumatera Selatan yang dilalui perjalanan kereta api, serta informasi-informasi dari masyarakat yang berada di sekitar rel.

"Tentu kerugian material memang ada, tetapi kami lebih menyoroti soal bahaya yang lebih besar."

"Sebab, ini terkait keselamatan perjalanan kereta api, sehingga kerugiannya tidak bisa hanya dinilai dengan uang."

"Selain itu, kami juga sangat mengapresiasi dukungan ini dan mengajak semua pihak serta pihak pemangku kepentingan (stakeholder) terkait untuk ikut membantu menjaga perjalanan kereta api," kata Aida.

Kecelakaan Maut Kereta Probowangi, Tabrak Minibus di Lumajang, 11 Orang Tewas 'Mobilnya Kenceng'

Kecelakaan maut terjadi antara kereta api Probowangi dengan minibus di Lumajang.

Insiden mengerikan itu terjadi pada Minggu (19/11/2023) pukul 19.53 WIB.

Akibat dari kecelakaan tersebut, 11 orang dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga: Bonceng 4, Remaja di Tulungagung Tewas Kecelakaan, Dihantam Truk dari Depan, Ini Kronologinya

Korban kecelakaan Kereta Api Probowangi versus minibus di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RDUD) dr. Haryoto Lumajang. Keluarga korban diharapkan segera menghubungi rumah sakit itu atau menghubungi markas Polres Lumajang.

Terdapat 11 korban tewas dan empat korban luka berat dalam kecelakaan yang terjadi pada Minggu (19/11/2023) pukul 19.53 WIB itu.

Kapolres Lumajang AKBP Boy Jeckson Situmorang fu TKP laka kereta api Probowangi, Minggu (19/11/2023) (KOMPAS.com/Miftahul Huda)

"Saat ini jika ada keluarga korban silakan untuk menghubungi RSUD dr. Haryoto atau bisa ke Mapolres Lumajang," kata Kapolres Lumajang AKBP Boy Jeckson Situmorang di Lumajang.

Sebelumnya diberitakan, Kereta Api Probowangi jurusan Banyuwangi - Surabaya mengalami kecelakaan di ruas jalur Randuagung - Klakah, Jalur Perlintasan (JPL) 63, KM 139, Dusun Prayuana, Desa Ranu Pakis, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Minggu (19/11/2023).

Kereta menabrak sebuah mini bus dengan nomor polisi N 7646 T hingga terseret sekitar 50 meter pada pukul 19.53 WIB.

11 orang dilaporkan meninggal dunia dalam kejadian tersebut. Sedangkan, 4 orang lainnya masih menjalani perawatan akibat luka berat yang dialami.

Suyid, salah seorang warga sekitar mengatakan, elf melaju dari arah selatan dengan kecepatan tinggi. Saat melintasi rel kereta, mobil langsung ditabrak kereta Probowongi yang tengah melaju dari arah timur atau dari arah Jember.

"Mobilnya kencang, keretanya kencang juga, langsung ditabrak," kata Suyid.

Kondisi mobil Elf yang ditabrak KA Probowangi di Lumajang (Kompas/ Miftahul Huda)

Bonceng 4, Remaja di Tulungagung Tewas Kecelakaan, Dihantam Truk dari Depan, Ini Kronologinya

Kecelakaan maut terjadi di Tulungagung, empat remaja menjadi korban tewas.

Keempat korban diketahui mengendarai sebuah sepeda motor.

Nahas saat melintasi Jalan Raya Tulungagung-Blitar Desa Srikaton, keempatnya terlibat kecelakaan dengan sebuah truk.

Baca juga: Unggahan Terakhir Pasangan Tewas Kecelakaan Jelang Tunangan, Firasat? Jika Pulang Sebagai Jenazah

Empat orang remaja meninggal dunia usai mengalami kecelakaan lalu lintas di  di Jalan Raya Tulungagung-Blitar Desa Srikaton, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur,  Jumat (17/11/2023) malam.

Korban kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Tulungagung-Blitar Desa Srikaton, Kecamatan Ngantru. (TRIBUNJATIM.COM/DAVID YOHANES)

Dua orang meninggal dunia di lokasi kejadian, dua lainnya meninggal dunia setiba di RSUD dr Iskak Tulungagung.

Keempat Korban yang berboncengan menggunakan satu sepeda motor terlibat kecelakaan dengan truk di sebelah timur Supit Urang Srikaton.

"Kami sempat mengevakuasi dua korban meninggal dunia di lokasi kejadian," ungkap Kepala Ruang Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak Tulungagung, Bogy Andri Gistanto.

Dua jenazah langsung dibawa ke IKF RSUD dr Iskak untuk proses identifikasi dan pemulasaraan sedangkan dua korban lainnya dievakuasi ke Red Zone Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Iskak Tulungagung namun tidak lama kedua korban meninggal dunia.

"Belum lama sampai di IKF, saya ditelepon diminta mengambil kedua korban lainnya."

"Ini sekarang empat korban ada di IKF," ucap Bogy.

Kronologi Kejadian

Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu Mujiatno mengatakan, 3 korban berasal dari Dusun Dermosari, Desa Pinggirsari, Kecamatan Ngantru, yaitu FDS (17) yang mengemudikan motor, DP (16) dan MHF (16).

 

Satu korban lainnya adalah ASDY (16) warga Gang Gosip Desa Ngantru, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung.

“Satu motor dipakai berboncengan 4. Para korban melaju dari arah barat menuju timur,” terang Mujiatno, Sabtu (18/11/2023) pagi.

Diperkirakan FDS mengendarai sepeda motor tua itu dengan kecepatan di atas rata-rata.

Sementara dari arah timur melaju dump truk yang dikemudikan BH warga Kelurahan Gayam, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.

Korban kecelakaan di Jalan Raya Tulungagung-Blitar di Desa Srikaton, Kecamatan Ngantru. (TRIBUNJATIM.COM/DAVID YOHANES)

Sesaat sebelum berpapasan, sepeda motor yang dikemudikan FDS oleng ke kanan hingga adu banteng dengan dump truk.

“Sopir dump truk sudah berusaha banting setir ke kiri, tapi jaraknya terlalu dekat sehingga tetap terjadi benturan kedua kendaraan,” sambung Mujiatno.

Akibat banting setir berusaha menghindari tabrakan, dump truk yang dikemudikan BH menabrak pohon di tepi jalan.

Sepeda motor Honda Prima yang dikendarai FDS ringsek, sementara pengemudi dan tiga temannya terlempar ke aspal jalan.

FDS dan MHF mengalami luka parah, sementara ASDY dan DP meninggal dunia di lokasi kejadian.

“FDS dan MHF sempat dievakuasi ke IGD RSUD dr Iskak, namun sesampai di rumah sakit kedua korban juga meninggal dunia karena lukanya sangat parah,” ungkap Mujiatno.

Baca juga: ASTAGA Truk di Maluku Tengah Terlibat Kecelakaan Maut, Sopir Belum Diperiksa, Terluka Dirawat di RS

Kecelakaan ini ditangani oleh Unit Penegakkan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Tulungagung.

Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan telah diamankan di penyimpanan barang bukti Unit Gakkum.

Polisi juga melakukan olah TKP dan meminta keterangan sopir truk serta saksi-saksi lain di lokasi kejadian.

“Setelah saksi dan barang bukti cukup, kami akan melakukan gelar perkara untuk menentukan status hukum para pihak yang terlibat kecelakaan ini,” pungkas Mujiatno.

Diolah dari artikel Kompas.com