"Akhirnya dia minta kalau diizinkan boleh ke sana bergabung dengan pak Prabowo. Timnya pak Prabowo dalam pemenangan pak Prabowo.
Tidak mau berpindah ke partai di sana, tetap di PDI Perjuangan," tambahnya.
Komarudin menegaskan, sesuai arahan Ketua Umum (Ketum) Megawati Soekarnoputri, PDI Perjuangan harus tegak lurus dan tak bisa bermain dua kaki.
Baca juga: PROFIL Reza Arap dan Arief Muhammad, Masuk TKN Prabowo-Gibran, Dulu Kasir Warnet, Bisnis Banyak
"Saya bilang tidak bisa, kita masa satu rumah, satu rumah ini mau bertarung kita kasih keluarga lain, "eh kamu ke sana nanti kita berhadap-hadapan" kan gak bisa begitu," ucap Komarudin.
"Apalagi PDI Perjuangan ini aturannya jelas dan selalu diingatkan oleh ibu Ketua Umum kita tidak bisa main dua kaki, satu kaki saja.
Ya, jadi kalau PDI Perjuangan sudah memutuskan untuk mendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, maka seluruh kekuatan kita kerahkan untuk memenangkan itu," jelasnya.
Main Dua Kaki
Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan (PDIP), Komarudin Watubun mengungkapkan isi pertemuan dengan Wali Kota Medan Boby Nasution di DPP PDIP, Jalan Pangeran Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/11/2023).
Komarudin menjelaskan bahwa mantu Presiden RI Jokowi itu dilema saat akan meninggalkan partai berlambang banteng bermoncong putih itu.
Bobby mengaku, ingin mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. Namun, dirinya tetap ingin berada di PDIP.
Komarudin menegaskan, PDIP tak bisa bermain dua kaki.
"Makanya kami minta Bobby klarifikasi ya, karena di PDI Perjuangan enggak bisa orang main dua kaki gitu.
Tapi tadi mas Bobby itu apa ya antara perasaan ya yang sekarang lagi bergejolak antara perasaan dan pikiran dia harus mau ke mana," ucap Komarudin saat diwawancarai awak media di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/11/2023).
"Akhirnya dia minta kalau diizinkan boleh ke sana bergabung dengan pak Prabowo.
Timnya pak Prabowo dalam pemenangan pak Prabowo.
Tidak mau berpindah ke partai di sana, tetap di PDI Perjuangan," tambahnya.