TRIBUNTRENDS.COM - Bakal calon wakil presiden (bacawapres) Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin optimis bisa menang satu putaran di Pilpres 2024.
Cak Imin mengaku sudah melihat tanda-tanda peluang dirinya dan Anies Baswedan bakal kalahkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Hal itu disampaikan saat menerima kunjungan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin di kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Senen, Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2023).
Baca juga: Sambut Undangan Maruf Amin, Gibran Mau Tukar Pikiran dengan Mahfud MD & Cak Imin: Nunggu Panggilan
“Alhamdulilah kami terus bergerak Prof Din, teman-teman juga efektif gerakkan semua potensi yang ada,” ujar Muhaimin.
“Melihat tanda-tandanya, (peluang) satu putaran menang itu juga ada,” sambung dia.
Ia lantas menjelaskan beberapa faktor yang melatarbelakangi optimisme itu.
Pertama, Muhaimin menyatakan berdasarkan survei internalnya, elektabilitas tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden seimbang.
“Survei saat ini sampai pada level, sekarang (elektabilitas) tiga calon sama persis, jadi seratus persen terbagi tiga, ada floating sedikit, beberapa persen,” tuturnya.
Kedua, Muhaimin mengatakan menerima banyak masukan masyarakat yang merindukan perubahan.
“Yang saya temui, (masyarakat menyampaikan), ’Nasib kami 30 tahun gini-gini saja, tidak ada sesuatu yang baru’.
Dari situ saya yakin perubahan menjadi harapan besar,” ucap dia.
Terakhir, ia lantas meminta mesin partai Koalisi Perubahan dan relawan Anies-Muhaimin untuk semakin giat bekerja.
“Semangatlah kalian relawan dari berbagai daerah, kerja kalian enggak sia-sia,” imbuh dia.
Diketahui berbagai lembaga survei nasional masih merekam elektabilitss Anies sebagai bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan berada di tingkat ketiga.
Baca juga: Gak Apa-apa Cak Imin Legowo, Yenny Wahid Dukung Ganjar-Mahfud, Optimis Meski Persaingan Kian Ketat
Berdasarkan jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dirilis 19 Oktober lalu, tingkat elektoral mantan Gubernur DKI Jakarta itu ada di angka 22,7 persen.