TRIBUNTRENDS.COM - Remaja perempuan berinisial RA asal Lamongan ngaku jadi korban begal di Tuban.
Gegara insiden itu, dia harus kehilangan lengan kanannya karena dibegal.
Kendati demikian ada yang janggal dari peristiwa tersebut.
Yakni tak ada satu pun barang RA yang hilang.
Lantas benarkah RA jadi korban begal?
Baca juga: MASIH Remaja, 9 Pelaku Begal di Pekanbaru Ditangkap, Ancam Korban Pakai Celurit 4 Masih Pelajar
RA dikabarkan jadi korban begal saat melintas di Jalan Raya Tuban-Babat turut Desa Bunut, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Rabu (1/11/2023) dini hari.
Anehnya, barang-barang berharga milik RA tidak hilang saat peristiwa tersebut.
Kaur Bin Ops (KBO) Satreskrim Polres Tuban Iptu Edi Siswanto mengungkapkan, tidak ada saksi mata dari peristiwa tragis itu.
Karena itu pihaknya belum bisa mengungkapkan kronologis kejadiannya.
Apalagi hingga kini, korban masih dirawat di RSUD dr Soetomo Surabaya dan belum bisa dimintai keterangan.
"Peristiwa persisnya masih kami selidiki," ujarnya saat dihubungi Surya.co.id (grup TribunTrends.com), Kamis (2/11/2023) siang.
Hingga saat ini, para personel Satreskrim Polres Tuban terjun dan menyebar di sekitar lokasi kejadian untuk mengumpulkan keterangan.
Perwira pertama polri dengan dua balok emas di pundak ini berharap, kondisi RA segera membaik supaya dapat dimintai keterangan.
"Dan personel Satreskrim Polres Tuban dapat lekas mendapat keterangan berharga mengenai kejadian ini," pungkasnya.
Baca juga: Begal di Makassar Salah Sasaran, Korbannya Ternyata Anggota Polisi, Akhirnya Bonyok: Ampun Pak!
Di bagian lain, motif kawanan gangster membegal RA belum jelas.
Sebab barang berharga milik remaja perempuan berusia 14 tahun yang tinggal di Jalan Pramuka, Kelurahan/Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan tersebut, tak ada yang raib.
"Barang berharga milik RA semisal motor dan handphone masih ada.
Tak ada yang dirampas," ujar Iptu Edi Siswanto, Kamis (2/11/2023) malam.
Fakta itu, lanjut Edi sapaannya, memunculkan dugaan bahwa kawanan gangster menyerang RA merupakan individu-individu yang mengidap mental atau karakter sporadis dan sadis.
"Namun, tetap saja. Kepastiannya bagaimana, belum jelas.
Kami masih melakukan penyelidikan terkait kronologi peristiwa, pelaku, berikut motifnya," tandas Edi.
Kasat Reskrim Polres Tuban Iptu Rianto mengatakan hal serupa.
Hingga Kamis (2/11/2023) malam ini, para anggota Satreskrim Polres Tuban masih diterjunkan dan menyebar di sekitar lokasi kejadian.
"Penyelidikan masih terus dilakukan.
Para personel masih ada di lapangan guna mengumpulkan keterangan," jelas mantan Kapolsek Jenu, Polres Tuban itu.
Korban Tutup Mulut, Orangtua Bingung
Terpisah, orangtua RA, Diki Yudha, mengaku masih buntu mengurai alasan putrinya sampai mengalami musibah seberat itu.
Yudha juga belum tahu kronologis kejadiannya.
Ia masih kesulitan mendapatkan jawaban dari RA yang sejujurnya.
Diakui Yudha, RA sudah bisa diajak komunikasi dan sudah ditanyakan bagaimana peristiwa itu terjadi, termasuk kemungkinan pelakunya.
Namun sampai hari ketiga setelah kejadian, RA masih menutup rapat kejadiannya.
Berulangkali Ia menanyakan terkait insiden yang menyebabkan RA menderita itu selalu buntu.
Ia menilai anaknya masih merahasiakan sesuatu, karena setiap ditanya selalu mengaku tidak ingat.
"Anakku belum jujur, kan tidak mungkin to, masak ndak tahu bagaimana saat ia dibacok," ungkap Yudha saat ditemui di tempat usahanya, Jumat (3/11/2023) pagi.
Baca juga: Terbukti Dipalak, Korban Begal di Bandung yang Dimintai Uang oleh Polisi Justru Minta Maaf, Ada Apa?
Diceritakan, sebelum kejadian atau pada Rabu (1/11/2023) pukul 01.00, RA keluar rumah tanpa pamit mengendarai motor Honda Scoopy.
Sebagai orang tua, Yudha segera mencari anaknya hingga pukul 01.30 WIB.
Karena tidak juga ditemukan, Yudha memilih untuk kembali pulang dengan perasaan hampa.
"Saya telepon teman-temannya tidak ada yang tahu," katanya.
Tiba di rumah, dan tidak berselang lama, Yudha mendapat informasi, jika putrinya menjadi korban tindak pidana pembacokan.
Ia mendapat informasi, kalau RA mengalami tindak kekerasan pembacokan dan sudah berada di Rumah Sakit Muhammadiyah Babat.
Korban ditolong teman-temannya dan saat di Rumah Sakit ia melihat tangan kanan RA putus.
"Tapi potongan tangannya juga sudah ada di situ (RS)," ungkapnya.
Karena kondisinya itu, RA pagi itu juga dirujuk ke RS dr Soetomo Surabaya.
RA segera mendapatkan perawatan dan telah dilakukan tindakan operasi yang pertama.
"Sekarang masih di ICU. Rencananya hari ini tindakan penyambungan yang kedua," kata Yudha.
Yudha berharap insiden yang dialami putrinya ini bisa segera terungkap.
Orangtua Korban Ungkap Sosok Pacar RA
Diki Yudha mengungkap sang putri mempunyai hubungan dengan seorang pemuda asal Nawangan, Kecamatan Widang, Tuban.
Ia memperkirakan peristiwa yang dialami RA itu tidak jauh dengan yang ia ketahui itu.
"Menurutku ya sekitar itu aja, kira-kira. Namanya menduga-duga," katanya.
Pemuda asal Nawangan itu bernama Roni.
Dan menurutnya, antara RA dengan Roni itu sudah saling menyukai.
Ia juga belum mendengar, apakah RA mempunyai pacar lain selain Roni.
Ia mengira, sebelum kejadian itu, RA sedang melindungi Roni sebagai pemuda yang dekat dengan RA.
"Jadi kira-kira anakku itu sedang melindungi Roni," ungkapnya.
Baca juga: Akhir Kasus Korban Begal Dimintai Uang saat Lapor Polisi, Motor Kini Kembali, Oknum Diberi Sanksi
Hanya saja, sampai sekarang ini belum memberikan pengakuan yang sebenarnya.
Setiap kali ditanya, selalu memberikan jawaban tidak ingat dengan apa telah dialami pada Rabu (1/11/202) pagi dini hari itu.
Yang ia dapatkan, informasinya Roni itu juga menjadi anggota salah satu perguruan silat.
Namun ia tidak tahu pasti nama perguruan silat yang diikuti Roni.
"Saya ndak tahu perguruan silatnya apa," kata Yudha.
***
Artikel ini diolah dari Surya