Pilpres 2024

'Gak Apa-apa' Cak Imin Legowo, Yenny Wahid Dukung Ganjar-Mahfud, Optimis Meski Persaingan Kian Ketat

Editor: Monalisa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cak Imin legowo, Yenny Wahid lebih mendukung Ganjar-Mahfud MD

TRIBUNTRENDS.COM - Cawapres Anies Baswedan, Cak Imin tanggapi keputusan Yenny Wahid yang mendukung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres 2024.

Cak Imin mengaku legowo meski Yenny Wahid tak memberi dukungan untuk dirinya di Pilpres 2024.

Namun meski begitu, Cak Imin tetap optimis meski nantinya perebutan suara di Jawa Timur akan semakin ketat.

Baca juga: TERUNGKAP Reaksi Megawati Imbas Gibran Jadi Cawapres Prabowo, FX Rudy Lega: Gak Kecewa Ibu Ceria

Anies Baswedan - Muhaimin atau Cak Imin (Facebook)

Ya enggak apa-apa.

Itu proses demokrasi biasa.

Setiap pemilu masing-masing punya hak menentukan," ujar Cak Imin usai menghadiri acara acara Rakorda DPP IMM DKI Jakarta di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Jumat (27/10/2023).

Soal peluang dukungan Yenny Wahid membuat ketat persaingan pemilih di Jawa Timur, Cak Imin menyebut itu adalah hal biasa.

"Ya setiap pemilu berbeda kita, biasa saja," katanya.

Baca juga: Yenny Wahid Dukung Ganjar-Mahfud, Suami Pilih Prabowo-Gibran: Keluarga Kami Sangat Demokratis

Melansir Kompas.com, Yenny Wahid resmi mendeklarasikan dukungan untuk pasangan bakal capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Yenny Wahid mendeklarasikan dukungannya untuk Ganjar-Mahfud MD di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat siang.

Sejumlah kader Gus Dur pun menyatakan dukungan mereka untuk capres cawapres yang diusung PDIP itu.

"Karena kedekatan rasa tersebut, kedekatan hati kami.

Maka kami, barisan para kader Gus Dur menyatakan menudukung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD," kata Yenny saat deklarasi.

Setelah resmi mendukung Ganjar-Mahfud MD, Yenny Wahid langsung masuk ke dalam Tim Pemenangan Nasional (TPN).

Bersama Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Yenny Wahid menjabat sebagai dewan penasihat di TPN Ganjar.

Deklarasi Yenny turut dihadiri oleh elite partai politik pengusung Ganjar-Mahfud, yakni Juru Bicara Partai Persatuan Pembagunan (PPP) Usman M Tokan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto, Sekjen Hanura Kodrat Shah, Sekjen PPP Arwani Thomafi, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo.

SOSOK Dhohir Farisi, Suami Yenny Wahid Beda Pilihan dengan Istri, Pilih PSI Dukung Prabowo-Gibran

 Inilah sosok Dhohir Farisi, suami Yenny Wahid yang berbeda pilihan untuk Pilpres 2024.

Jika Yenny Wahid dan Gusdurian telah mendeklarasikan dukungannya kepada Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, Dhohir Farisi justru mendukung Prabowo dan Gibran.

Dhohir Farisi sendiri memang caleg dari PSI yang mendukung pasangan Prabowo dan Gibran.

Meski beda pilihan, namun hal itu tak lantas mempengaruhi hubungan Yenny Wahid dan Dhohir Farisi.

Meskipun berbeda pilihan, Yenny dan Dhohir mengakui tak masalah.

Yenny Wahid dan suaminya, Dhohir Farisi, berbeda pilihan capres cawapres (Instagram Yenny Wahid)

Hal itu merupakan salah satu bagian dari demokrasi.

"Ini saya dan suami, keluarga kami adalah keluarga yang sangat demokratis," kata Yenny saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (27/10/2023).

Sehingga, dia menuturkan segala keputusan politik keluarganya masing-masing saling menghargai.

"Jadi, meskipun pilihannya berbeda, kita saling menghormati pilihan masing-masing," ujar Yenny.

Dhohir Farisi saat ini masih terdaftar sebagai kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Di mana, PSI telah menyatakan dukungan terhadap Prabowo-Gibran.

Yenny menjelaskan alasannya mendukung pasangan Ganjar-Mahfud karena Mahfud adalah kader Gus Dur.

"Prof Dr Mahfud MD adalah orang yang selama ini dekat dengan kami, beliau adalah orang NU yang juga kader Gus Dur," ucap Yenny.

Yenny menjelaskan kedekatannya dengan Mahfud MD sudah berlangsung sejak lama, bahkan saat Gus Dur masih ada.

"Kami melihat Pak Mahfud MD merupakan sosok yang dibawa Gus Dur untuk menegakkan hukum di Indonesia," ujarnya.

Menurutnya, perjuangan Mahfud dan Gus Dur hampir sama, yakni memperjuangkan pluralisme di Indonesia.

Baca juga: Gibran Rakabuming Jadi Petugas Parkir saat Karnaval, Digoda Yenny Wahid: Kirain Petugas Par . .

"Maka kami barisan para kader Gus Dur menyatakan untuk mendukung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD," ungkapnya.

Biodata Dhohir Farisi

Dhohir Farisi merupakan suami dari Yenny Wahid, Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau dikenal dengan Gus Dur.

Keduanya sama-sama berkecimpung di dunia politik.

Pasangan suami istri, Dhohir Farisi dan Yenny Wahid berbeda dukungan di Pilpres 2024 (Kolase Instagram Yenny Wahid)

Namun saat ini keduanya memilih jalan yang berbeda dalam politik.

Dhohir Wahid saat ini tercatat sebagai Caleg dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Searah dengan partainya, Dhohir pastinya mendukung pasangan Prabowo-Gibran, tidak mengikuti istrinya yang mendukung Ganjar-Mahfud.

Sebelumnya Dhohir Farisi juga pernah menjadi politisi dari Partai Gerindra dibawah pimpinan Prabowo Subianto.

Dikutip dari Kompas.com, Dhohir Farisi dan Yenny Wahid menikah ppada 18 Oktober 2009.

Keduanya menikah di Masjid Al Munawaroh, di depan kediaman Gus Dur di Jalan Warung Silah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Saat itu bertindak sebagai saksi yaitu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wapres Jusuf Kalla.

Kini, Yenny dan Faris telah dikaruniai tiga anak perempuan.

Dhohir Farisi adalah putra keempat dari lima putra pasangan H Ma’ruf Hasyim dan Hj Ma’rufah dari Perumahan Jatiasri, Desa Kebonagung, Kraksaan, Probolinggo, Jawa Timur.

Farisi yang lahir pada 14 April 1976 dibesarkan di lingkungan keluarga Nahdliyin.

Sang ibu, HJ Mar'ufah pernah menjadi seorang pimpinan Fatayat Nahdlatul Ulama Cabang Kraksaan, Probolinggo.

Inilah sosok suami Yenny Wahid, Dhohir Farisi yang jarang disorot (Instagram Yenny Wahid)

Ia anak keempat dari lima bersaudara yaitu Zainal Kamal, Faisol Reza (mantan aktivis Partai Rakyat Demokratik/PRD), Ahmad Mastaba, Dhohir Farisi, dan Roziqi.

Dhohir Farisi rupanya masih keponakan Bupati Probolinggo saat itu, H Hasan Aminuddin.

Dhohir Farisi adalah alumni Fakultas Filsafat UGM Yogyakarta dan sempat tinggal setahun di Italia selepas kuliah.

Pria berdarah Madura itu sempat menjadi konsultan khusus lingkungan hidup pada sebuah perusahaan di Jakarta.

Pada Pemilu 2009, Faris maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Gerindra daerah pemilihan (Dapil) Jember-Lumajang dan berhasil lolos ke Senayan.

Artikel ini diolah dari  TribunSolo.com