TRIBUNTRENDS.COM - Viral di media sosial seorang siswa SMA di Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah dengan beraninya melawan dan tantang gurunya sendiri untuk berkelahi.
Usut punya usut, sang siswa marah karena tidak terima ditegur untuk merapikan seragam sekolahnya.
Sesaat setelah itu, siswa SMA yang belum diketahui namanya itu kemudian mengajak gurunya duel satu lawan satu.
Tak tanggung-tanggung, siswa tersebut sampai melepaskan seragam yang dikenakannya demi melawan sang guru.
Momen saat siswa tantang guru itu direkam oleh salah seorang yang berada di lokasi, dan kini rekaman itu beredar luas di media sosial.
Baca juga: MIRIS Bocah SD di Sleman Dicabuli Ayah dari SD hingga Lulus SMA, Korban Dicancam Dibunuh
Adapun aksi ini diunggah oleh akun Instagram @terangmedia pada Kamis, (26/10/2023).
Tampak dalam video itu, siswa SMA yang masih mengenakan seragam putih-putih itu menantang gurunya sendiri.
"Sini kalau berani," ucapnya.
Lalu, sang guru menjawabnya dengan nada rendah, seolah ingin menenangkan siswa SMA itu.
"Ini bukan masalah urusan berani apa enggak," jawabnya.
"Ayo, ayo, ayo," tantang siswa tersebut.
Namun sang guru tetap bersikukuh untuk tidak melayani emosi muridnya itu.
"Bukan nak, bukan kamu siswa," kata guru itu.
Bahkan tantangan siswa SMA itu terus berlanjut, sampai ia membuka bajunya sembari mengepalkan tangan bak seorang preman yang menantang untuk berkelahi.
"Iya kita main di luar, ayo," tutur siswa dengan sangat berani.
Kendati demikian, kasus ini telah ditindaklanjuti oleh Kapolsek Dusun Selatan.
Iptu H Tonie selaku Kapolsek Dusun Selatan itu menyebutkan, kedua pihak tersebut telah menjalani proses mediasi.
“Menindaklanjuti video viral yang beredar di masyarakat, kami telah memanggil siswa tersebut didampingi orang tuanya," kata Iptu H Tonie.
Namun, pihaknya menyerahkan segala keputusan yang diambil oleh pihak sekolah terkait sanksi pada siswa yang telah berbuat tidak terpuji itu.
"Terkait segala keputusan hasil dari koordinasi dengan pihak sekolah, mengenai sanksi pelanggaran akan diserahkan ke pihak sekolah.
Kami hanya memberikan saran dan pendapat saja agar video viral ini tidak berdampak terganggunya Kamtibmas," terangnya.
Baca juga: Pelajar SMA Dibacok Gegara Tolak Beri Uang, Pinggang Penuh Tusukan, Sembunyi di Masjid hingga Subuh
Di sisi lain, video yang viral itu pun sontak menuai beragam komentar dari warganet.
Tak sedikit yang memberikan hujatan pada aksi tak terpuji siswa tersebut.
"Kurang nya adab pada anak2 zaman sekarang, sekalipun kita benar tetap lah sopan dan santun kepada mereka guru kita," tulis netizen.
"Jangan di skors DROP OUT langsung bocah kyk gini, ke gurunya aja berani apalagi teman2 nya, fix pelaku bullying ni bocah," timpal netizen
"Yang begini udah gak perlu didik, kembalikan aja ke orangtuanya biar didik sendiri," tulis yang lainnya.
Siswa Bacok Guru di Demak, Terungkap Penyebabnya
Sebelumnya juga viral di media sosial seorang siswa bacok gurunya sendiri.
Syukurnya, pelaku pembacokan guru Madrasah Aliyah (MA) Yayasan Islam Suhada (YASUA) Demak, yakni R berhasil diamankan pihak kepolisian.
Sebelumnya R sempat melarikan diri ke wilayah Grobogan usai melakukan pembacokan terhadap gurunya, Fatkhur, Senin (25/6/2023).
Namun syukurnya, R yang juga dikenal sebagai sosok murid yang sering bolos sekolah dan malas mengerjakan tugas itu berhasil ditangkap pihak kepolisian.
Video penangkapan R pun beredar di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Instagram @demakharini.
Baca juga: Ali Fatkhur Rohman, Guru Dibacok Murid di Demak Punya Jabatan, Pelaku Sempat Salam sebelum Beraksi
Dalam video itu, R dijemput oleh petigas Satreskrim menggunakan mobil putih.
Tangan R diborgol ke dapan lalu dibawa masuk ke dalam mobil.
Saat di mobil, petugas pun sempat menanyai R mengenai alasannya membacok korban.
Saat ditanya petugas, pelaku mengaku dirinya tak diberi kesempatan untuk sekolah.
"Ceritane piye ndek ingi? (Ceritanya gimana kemarin?)” tanya petugas.
Pelaku mengatakan jika ia sudah tak diberi kesempatan lagi untuk sekolah.
“Ceritane yo aku ogak dikek i kesempatan maneh pak.(Ceritanya aku sudah tidak diberi kesempatan untuk sekolah),” jawab R.
“Kesempatan apa?” Tanya petugas lagi.
“Kesempatan sekolah gitu,” jawab R.
Mendengar itu, petugas pun kaget.
“Lho ora diwenei kesempatan sekolah? (Lho nggak dikasih kesempatan sekolah?)”
“Kan udah terlalu banyak kesempatane nggo aku,” ucap R dengan suara lírih.
Sementara itu, akun Instagram @demakhariini juga mengunggah tangkapan layar chat tetangga pelaku sekaligus tetangga korban.
Dalam chat itu, tetangga dan pelaku ternyata tinggal satu RT.
Pelaku disebut dari golongan kurang mampu.
Selama ini pelaku dibiayai sekolah budenya karena kedua orangtua pelaku memiliki kekurangan.
“Pelaku dan korban tetangga sok RT. (Pelaku dan korban tetangga satu RT).
Pelaku anak orang gol g punya, kedua orangtua ne agak2 kurang genep. (Pelaku anak orang kurang mampu dan orangtuanya memiliki kekurangan),”
Tetangga itu juga menyebut jika pelaku sebenarnya sudah malas untuk sekolah.
Namun budhenya sempat mengirim pesan kepada korban di malam sebelum kejadian agar keponakannya diberikan kelonggaran pembayaran dan diijinkan mengikuti ujian.
“Bude ne semalam wes WA korban untuk memberikan wkt longgar bayar.
(Budenya semalam sudah WA korban untuk memberikan kelonggaran bayar)”
Namun saat hari kejadian, Senin (25/9/2023) pelaku datang dengan membawa sabit yang disembunyikan di punggungnya.
Pelaku sempat mengucapkan salam lalu membacok Ali Fatkhur Rohman di leher.
Setelah melakukan pembacokan, pelaku kabur dengan sepeda motornya.
Kini pelaku sudah berhasil ditangkap.
Sedangan kondisi korban mulai stabil di RSUP Kariadi Semarang.
Kondisi Guru di Demak, Terluka Parah Dibacok Siswa
Nasib guru di Demak yang menjadi korban pembacokan yang dilakukan siswanya sendiri.
Guru olahraga tersebut terluka di bagian leher dan lengan.
Kementerian Agama (Kemenag) Demak menanggung biaya perawatan korban.
Kondisi guru bernama Ali Fatkhur Rohman dikabarkan berangsur membaik.
Baca juga: Bacok Guru gegara Tak Terima Dapat Nilai Jelek, AR Kabur, Dikenal Nakal & Suka Bolos, Kondisi Korban
Kondisi guru olahraga yang dibacok muridnya sudah mulai membaik dan bisa diajak komunikasi.
Demikian yang disampaikan, Kepala Kemenag Demak, Afief Mundzier seusai Ali Fatkhur Rohman yang sedang dirawat di RSUD DR Kariyadi.
Diketahui guru olahraga sekaligus wakil kesiswaan di Madrasah Aliyah (MA) Yayasan Islam Suhada (YASUA), Desa Pilangwetan RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak, yaitu Ali Fatkhur Rohman sempat dibacok muridnya sendiri yaitu AR saat sedang mengawasi PTS sekiranya pukul 09.30, Senin (25/9/2023).
Dia mengatakan bahwa kondisi korban saat ini sudah mulai membaik, dan bisa diajak komunikasi.
"Jadi kondisi saat ini pasien masih kondisi stabil, bisa diajak komunikasi sadar dengan baik. Tahu persis kejadian," kata Afief kepada Tribunjateng, Senin (25/9/2023).
Ia menjelaskan bahwa luka yang berada di bagian leher dan lengan masih dalam proses penangaan dari pihak rumah sakit.
"Ada dua luka dileher sama dilengan sebelah kiri, yang dilengan saat ini sudah ada tindakan di jahit, untuk dileher masih menunggu hasil rontgen. Secara umum kondisi korban stabil," ungkapnya.
Afief menambahkan untuk perawatan atas kejadian yang menimpa Fatkhur, Kemenag Demak akan menanggung semua pembiayaan.
Baca juga: Ya Tuhan! Pemuda di Priok Kena Bacok Celurit saat Tawuran, Awalnya Sok Jago Maju Paling Depan
"Atas petunjuk pimpinan segala yang muncul akibat terjadi pada korban menjadi tangung jawab resmi secara kedinas oleh Kemenag Demak," ucapnya.
Selain itu ia meminta kepada masyarakat untuk mendoa akan bersama kepada Fatkhur supaya cepat diberikan kesehatan dan bisa kembali mengajar
"Kami mohon doa semua masyarakat untuk ikut mendoakan bapak guru ali fakhtur kondisi yang sehat nanti bisa pulang kembali melaksanakan tugas sebagai guru ditengah masyarakat kembali," tutupnya.
***
Artikel ini diolah dari TribunBengkulu