TRIBUNTRENDS.COM - Baru-baru ini viral video seorang kakek asal Temanggung mengamuk karena tak terima pohon duriannya ditebang.
Diketahui, pohon durian itu ditebang saat warga kerja bakti.
Kakek berinisial IK (70) nyaris diamuk warga, beruntungnya pihak kepolisian bertindak cepat mengamankannya.
Dalam video yang beredar di Instagram @kejadiantemanggung, IK tampak dikawal ketat polisi disertai teriakan warga.
Kerikil juga sempat dilemparkan kepada IK oleh warga yang geram.
Berikut fakta-faktanya.
Baca juga: Tak Terima Pohon Durian Ditebang, Kakek di Temanggung Diamuk Massa, Minta Ganti Rugi, Ini Ending-nya
Pohon Durian Dipotong Warga
Kejadian tersebut diketahui berada di Desa Purwosari, Kecamatan Wonoboyo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada Jumat (13/10/2023).
Kasat Reskrim Polres Temanggung AKP Budi Raharjo mengatakan, kejadian berawal dari IK, yang tak terima dahan pohon duriannya dipotong oleh masyarakat.
Dahan pohon durian itu dipotong pada saat kerja bakti dikarenakan menjulur pada bahu jalan.
Diamuk Massa
IK yang tidak terima melaporkan kejadian itu ke Kepala Desa Purwosari.
“Setelah mendapati laporan tersebut, kemudian IK bersama perangkat Desa, tokoh agama dan pemuda diajak mediasi tepatnya di Balai Desa Purwosari,“ terang Budi, pada Sabtu (14/10/2023).
Budi mengungkapkan, masyarakat yang mengetahui hal tersebut kemudian tersulut emosinya dan berbondong-bondong menuju Balai Desa Purwosari.
Baca juga: DIDUGA Bikin Meteran Sendiri, Warga Cengkareng Didenda PLN Rp 33 Juta, Pengaruhi Kwh Meter
Dikawal Ketat
IK akhirnya dikawal ketat pihak kepolisian, kemudian dievakuasi ke tempat lebih aman.
"Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan kemudian petugas melakukan evakuasi terhadap IK ketempat yang aman," kata Kasat Reskrim.
“Sebetulnya dari hasil mediasi antara IK dan perangkat desa maupun tokoh yang ada sudah mencapai kesepakatan dan sudah dibuatkan surat pernyataan."
"Namun, dikarenakan warga yang sudah terlanjur berdatangan dan emosi maka IK kita evakuasi,“ kata dia.
Berakhir Damai
Budi mengatakan, bahwa kejadian tersebut saat ini sudah selesai dengan damai dan Desa Purwosari masyarakatnya sudah melakukan aktivitasnya seperti sediakala.
Ia menghimbau kepada masyarakat agar tidak terprovokasi serta menahan diri dari perbuatan yang nantinya dapat merugikan diri sendiri maupun lingkungan sekitar.
“Sampai saat ini situasi di Desa Purwosari terdapat aman dan kondusif, untuk permasalahan yang ada sudah selesai dengan damai dan kami menghimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi,“ ujar dia.
Pria Tebang Pohon untuk Siapkan Venue Pernikahan, Malah Tertimpa hingga Meninggal, Pernikahan Batal
Malang nasib calon pengantin pria ini, berniat tebang pohon untuk siapkan venue pernikahan malah tertimpa bencana hingga pernikahan batal.
Pengantin malang tersebut diketahui berasal dari Ha Tinh, Vietnam.
Melansir Eva.vn, korban diidentifikasi adalah HQD (31), bertempat di Son Giang.
Saat menebang pohon untuk membersihkan guna membuat area pernikahan, dia tewas tertimpa pohon tumbang.
Pemerintah langsung berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk menyelenggarakan pemakaman bagi korban.
Pada 4 Januari 2023, HQD menggunakan gergaji untuk menebang pohon akasia di kebunnya.
Baca juga: Viral Pengantin Wanita Dikira Pendamping Mempelai Pria Karena Terlalu Maskulin, Punya Profesi Sangar
Pohon yang hendak ditebang itu tingginya lebih dari 10 meter.
Ketika pohon mulai tumbang, dia berusaha menghindar tapi kalah cepat dengan jatuhnya pohon besar.
Hal itu menyebabkan HQD tertimpa pohon hingga sekarat.
Begitu ditemukan, kerabatnya langsung membawanya ke rumah sakit untuk keadaan darurat.
Namun, korban dipastikan sudah meninggal sebelum masuk rumah sakit.
Diketahui HQD menebang pohon untuk meratakan tanah.
Adapun tujuan dia meratakan tanah adalah untuk membangun area pernikahan yang telah dijadwalkan.
Sedianya, HQD akan menikah pada 29 Januari 2023.
Sayangnya, takdir berkata lain, dia telah meninggal sebelum menikah, sekalipun area pernikahan telah siap.
Pemerintah setempat mengatakan akan membantu pemakaman HQD.
Dia dietahui merupakan putra kedua dari keluarga 3 bersaudara.
Ayahnya sudah meninggal lebih awal, dan keluarga tersebut hidup berkekurangan selama bertahun-tahun.
Mereka baru bisa keluar dari kemiskinan pada tahun 2021.
Diolah dari artikel Surya.co.iddan Tribun Style