Situasi Gaza Miris setelah Diblokade Israel, Listrik Putus, Generator Rumah Sakit Sulit Bertahan

Editor: Suli Hanna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah rudal meledak di Kota Gaza selama serangan udara dilancarkan Israel pada 8 Oktober 2023. Israel secara resmi menyatakan perang terhadap Hamas pada hari Minggu ketika jumlah korban tewas dalam konflik tersebut melonjak hampir 1.000 setelahHamas melancarkan serangan mendadak besar-besaran dari Gaza.

TRIBUNTRENDS.COM - Kondisi Gaza kian memprihatinkan, apalagi sejak diblokade Israel.

Laporan menyebutkan kini listrik putus karena pembangkit listrik ditutup. 

Bagaimana kabar lengkapnya?

Otoritas Energi Palestina mengatakan, kelangkaan bahan bakar membuat pembangkit listrik satu-satunya di wilayah itu tidak berfungsi.

Kondisi tersebut menyebabkan pemadaman total terjadi di Gaza dan menggangu sejumlah fasilitas viral, termasuk rumah sakit.

Padamnya listrik di Jalur Gaza mulai terjadi seiring blokade penuh yang dilakukan Israel.

Blokade dilakukan sebagai respons atas serangan Hamas sejak Sabtu (7/10/2023).

Baca juga: BRUTAL! Israel Tega Bombardir Petugas Kesehatan Gaza Hingga Luka Parah, Yang Menolong Pun Ditembak

Orang-orang yang berdiri di atap menyaksikan bola api dan asap membubung di atas sebuah bangunan di Kota Gaza pada 7 Oktober 2023 saat serangan udara Israel yang menghantam gedung Menara Palestina. (AFP/MAHMUD HAMS)

Dikutip dari Anadolu, satu-satunya pembangkit listrik di Gaza tak lagi berfungsi sejak Rabu (11/10/2023).

Sebelumnya, Kepala Otoritas Energi Palestina Dhafer Melhem mengumumkan bahwa satu-satunya pembangkit listrik di Jalur Gaza akan ditutup setelah jam 7 malam.

"Saya menerima laporan hari ini yang menyatakan bahwa sebagian besar sel surya di atap rumah dan fasilitas di Jalur Gaza telah rusak total dan tidak mampu menghasilkan energi," kata Melhem.

Menurutnya, tindakan Israel memblokade penuh Gaza menciptakan krisis kemanusiaan serius, karena menyasar warga sipil yang tidak berdaya.

Oleh karena itu, pihaknya menyerukan komunitas internasional agar bergerak cepat menghentikan ketegangan ini.

Generator rumah sakit bertahan sampai Kamis

Menteri Kesehatan Palestina Mai al-Kaila mengatakan stok bahan bakar untuk mengoperasikan generator di rumah sakit di Jalur Gaza akan habis pada Kamis (12/10/2023).

Kondisi ini akan semakin memperburuk bencana di rumah sakit yang terus menerima para korban, dikutip dari Aljazeera.

Ia menjelaskan, seluruh jalur penyeberangan di Gaza ditutup, sehingga mustahil mendatangkan bahan bakar untuk pembangkit listrik atau generator yang sudah lama diandalkan oleh warga dan rumah sakit.

Baca juga: PILU Detik-detik Wanita Israel Dikabari Suami Tewas, Terekam saat Wawancara Stasiun TV, Histeris

Asap mengepul dari perbatasan Rafah Gaza dengan Mesir saat serangan udara Israel pada 10 Oktober 2023. Perbatasan Gaza dengan Mesir, satu-satunya yang melewati Israel, terkena serangan udara Israel pada 10 Oktober 2023 untuk kedua kalinya di 24 jam, kata para saksi dan kelompok hak asasi manusia. Para saksi mata mengatakan serangan itu menghantam tanah tak bertuan antara gerbang Mesir dan Palestina, sehingga merusak aula di sisi Palestina. (KATA KHATIB/AFP)

Stok makanan hanya bertahan dua minggu

Sementara itu, Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina mengatakan, mereka memiliki persediaan makanan dan air kurang dari dua minggu untuk membantu lebih dari 180.000 warga yang berlindung di sekolah-sekolah.

"Jalan-jalan diblokir, kami tidak memiliki saluran telepon, jaringan kami terkena serangan udara.

Sangat sulit bagi kami untuk mengetahui apa yang terjadi," kata wakil direktur badan tersebut, Jennifer Austin.

Pihaknya mengandalkan staf yang juga merupakan bagian dari pengungsi dan tetap bertugas memberikan layanan.

"Ini benar-benar situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata dia.

Ketegangan Hamas-Israel

Blokade yang dilakukan Israel di Jalur Gaza menjadi respons terkait serangan Hamas yang menembakkan ribuan roketnya ke wilayah Israel pada Sabtu (7/10/2023).

Serangan Hamas tersebut diakui sebagai respons terhadap semua kekejaman yang dihadapi warga Palestina selama beberapa dekade.

Israel membalas serangan Hamas dengan mendeklarasikan perang melawan Hamas pada Minggu (8/10/2023).

Mereka juga memblokade penuh akses berbagai kebutuhan pokok menuju Gaza, sehingga menimbulkan krisis kemanusiaan.

Hingga kini, 1.100 warga Palestina dan 1.200 orang Israel menjadi korban dalam konflik kedua pihak.*)

Potret Keluarga Palestina Korban Tewas Serangan Israel, Ayah Ibu & 4 Anak Meninggal, Hanya 1 Selamat

Pilu nasib keluarga di Palestina yang juga merupakan mahasiswa di perguruan tinggi di Malaysia.

Ia dan keluarganya menjadi korban tewas serangan Israel.

Dalam insiden mengerikan itu, hanya satu orang yang selamat.

Baca juga: PROFIL Nabila Taqiyyah, Melaju ke Final Indonesian Idol 2023, Suara Merdu Buat Tentara Israel Nangis

Dikutip dari mStar, Rabu (11/10/2023), serangan tentara rezim zionis Israel terus merenggut nyawa orang-orang yang tidak bersalah.

Terbaru, seorang warga Palestina calon Doktor Filsafat dari Universitas Ilmu Pengetahuan Islam Malaysia (USIM) di Nilai, Negeri Sembilan.

Mohammed JH Alzaanin (kedua, kanan) beserta istri dan anak warga USIM. (mStar)

Ia tewas setelah rumahnya dibom tentara Israel.

Dalam serangan militer Israel di Gaza pada Minggu pagi, turut tewas adalah istri korban yang juga mahasiswa USIM dan keempat anaknya.

USIM dalam pernyataannya juga berduka atas meninggalnya Dr Mohammed JH Alzaanin dan keluarganya.

“Mohammed JH Alzaanin, merupakan calon Doktor Filsafat Manajemen Sumber Daya Manusia.

Sementara istrinya, Kholoud MH Elzaneen, merupakan mahasiswa Program Magister Sains (Mode Penelitian) Fakultas Sains dan Teknologi USIM.

“Mereka tewas dalam serangan bom yang terjadi di desa mereka di Bait Hanon sekitar jam 8 pagi.

“Turut tewas empat anak korban, hanya satu anak korban yang dilaporkan selamat,” ujarnya melalui postingan di Facebook.

Kabar kepergian tersebut dibenarkan oleh Presiden Persatuan Umum Mahasiswa Palestina di Malaysia, Ammar HM Mahariq.

Baca juga: Sejarah Berulang? Indonesia Dulu Tolak Lawan Israel di Penyisihan Pildun 1958, FIFA Beri Sanksi Ini

Seorang mahasiswa USIM dan keluarganya tewas dalam serangan bom militer Israel di Gaza. (mStar)

Selain itu, 20 anggota keluarga korban juga tewas dalam serangan bom rezim Zionis di Gaza.

Mohammed JH Alzaanin baru saja menyelesaikan sesi viva-voce di USIM pada 5 Juli 2023.

Ssedangkan istrinya dijadwalkan mengikuti tes viva-voce pada 23 Oktober 2023.

Dalam postingan di Facebook General Manager MyCARE Gaza, Dr Ziad Shehada, dikabarkan bahwa Mohammed JH Alzaanin baru saja lulus beberapa minggu lalu.

“Beberapa minggu lalu, dia menyelesaikan PhD di USIM dan kembali ke Gaza.

Tadi malam rumahnya dibom, 20 anggota keluarganya tewas termasuk dirinya, istri dan anak-anaknya.

Innalillahi wainna ilaihi rajiun, kata Ziad.

(Kompas.com, TribunTrends/Nafis/Tiara)

Sebagian diolah dari artikel Kompas.com