“Kami telah mengendalikan area tersebut sejak hari kedua dan kami melakukan serangan. Ini hanya akan semakin intensif.”
“Hamas menginginkan perubahan dan mereka akan mewujudkannya. Apa yang dulu ada di Gaza tidak akan ada lagi,” ujarnya.
Juru bicara militer Israel, Jonathan Conricus, mengatakan ratusan ribu tentara berkumpul di dekat Jalur Gaza untuk berperang dengan Hamas.
“Apa yang kami lakukan di daerah-daerah yang dekat dengan Jalur Gaza ini adalah kami telah mengerahkan infanteri, tentara lapis baja, korps artileri kami, dan banyak tentara cadangan lainnya berjumlah 300.000 di berbagai brigade,
“mereka (pasukan Israel) sekarang berada di dekat Jalur Gaza, bersiap untuk melaksanakan misi… yang telah diberikan kepada kami oleh pemerintah Israel,” katanya dalam sebuah video.
“Dan hal ini untuk memastikan bahwa Hamas, pada akhir perang ini, tidak akan memiliki kemampuan militer yang dapat mereka gunakan untuk mengancam atau membunuh warga sipil Israel,” ungkapnya.
Baca juga: Niatnya Selfie, Nasib Nahas Dialami Pendaki Asal Israel, Tewas usai Jatuh di Jurang Gunung Rinjani
Disisi lain, Kantor Berita Al Jazeera telah menerima laporan tentang konfrontasi antara pemuda Palestina dan polisi Israel di lingkungan Shuafat di Yerusalem Timur yang diduduki.
Sebuah klip video yang diperoleh, menunjukkan kemungkinan terjadinya baku tembak dan suara tembakan berulang kali.
Belum ada laporan mengenai korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Pada Selasa malam, kantor berita Palestina WAFA melaporkan bahwa setidaknya 12 warga Palestina ditembak dan terluka dalam konfrontasi di Tepi Barat yang diduduki, termasuk di Jericho di mana tiga orang terluka akibat tembakan tajam.
Warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat yang diduduki telah melakukan protes dalam beberapa hari terakhir untuk mendukung warga Palestina yang mengalami pemboman hebat di Gaza.
Setidaknya 19 orang tewas di Tepi Barat yang diduduki sejak Sabtu.
Ketika perang memasuki hari kelima, Rabu (11/10/2023), jumlah warga Palestina yang terbunuh meningkat menjadi 900 orang.
Sementara jumlah korban tewas di Israel juga meningkat menjadi 1.200 orang.
Lebih dari 260.000 orang mengungsi di Gaza, dan lebih dari 175.000 orang mengungsi di 88 sekolah PBB, dan jumlah tersebut terus meningkat seiring dengan berlanjutnya serangan udara.