Mulanya, pada Selasa (26/9/2023). sekolah menerima bantuan mesin buku.
Namun karena mesin buku tidak bisa masuk ke halaman sekolah maka salah satu gerbang dibongkar.
Saat itu, menurut dia, ada beberapa siswa yang duduk nongkrong di samping gerbang serta ada pula beberapa anak yang pulang tanpa izin atau membolos.
"Saya bertanya pada siswa di situ, siapa yang kabur (bolos) itu?
Tapi mereka tidak mau menjawab.
Lalu saya minta anak-anak itu untuk jangan pulang dulu, sampai bel pulang berbunyi," kata Akbar.
Selang beberapa menit, azan zuhur berkumandang.
Akbar kemudian mengajak siswa yang tengah nongkrong di gerbang untuk sembahyang di mushala, tetapi tidak ada yang mau bergerak dan mengikuti ajakannya.
"Mereka hanya diam dan lanjut ngobrol gitu," cerita Akbar.
Baca juga: Akbar Sarosa Dilaporkan Usai Tegur Siswa Ogah Salat Jamaah, Ratusan Guru Ramai-ramai Beri Dukungan
Teguran dan tindakan fisik
Setelah tiga kali mendapat penolakan, ia masih berusaha mengajak siswa-siswa shalat, tapi menurutnya, tidak ada yang beranjak.
"Anak yang tidak mau ini, salah satunya korban. Korban kemudian menatap saya dengan tajam," ujar Akbar.
Ia lalu mengambil beberapa tindakan untuk mendisiplinkan muridnya.
"Awalnya saya ambil sebilah bambu untuk menakuti saja, agar siswa segera bangun melaksanakan shalat.
Hingga mereka berdiri. Bambu mengenai tas tas ransel korban," akunya.