Pada rekaman CCTV di lokasi, GRT tampak menendang kaki korban hingga terjatuh dalam posisi duduk.
"Kemudian setelah duduk, GRT melakukan pemukulan kepala korban sebanyak dua kali dengan menggunakan botol minuman tequila," kata Kombes Pasma.
Tak hanya itu, Dini juga sempat dilindas oleh mobil yang dikendarai oleh GRT.
"Korban terlindas sebagian tubuhnya dan terseret sejauh 5 meter," kata dia lagi.
Dini kemudian dibawa ke apartemen dengan cara dimasukkan ke dalam bagasi mobil.
Saat dibawa ke rumah sakit sekitar, korban dinyatakan telah meninggal dunia.
Setelah diotopsi, jenazah Dini kemudian dibawa ke kampung halamannya di Sukabumi.
Baca juga: PILU Nasib Dini, 12 Tahun Tak Ketemu Anak Demi Cari Nafkah, Kini Tewas Dihabisi Anak Anggota DPR
Jenazahnya tiba sekitar pukul 04.00 WIB, Jumat (6/10/2023).
Dilansir dari Tribun Priangan, jenazah Dini dimakamkan di TPU Babakan dengan diantar keluarga dan kerabatnya.
Ketua RT sekitar, Saepudin (63) mengungkap permintaan terakhir Dini kepada keluarga.
Keinginannya itu disampaikan oleh Dini dua bulan sebelum meninggal dunia.
Menurut Saepudin, korban selama ini jarang sekali terlihat di rumah orangtuanya.
Dini memilih tinggal jauh dari keluarganya, yakni di Surabaya.
Ia mengatakan, Dini sudah bertahun-tahun tak pulang ke Sukabumi.
Namun tiba-tiba dua bulan lalu, Dini menghubungi keluarganya.
Baca juga: Profesi Mentereng GRT, Anak Anggota DPR Diduga Aniaya Janda hingga Tewas, Pernah Kuliah di Australia