Berita Viral

DASAR Maling Tak Punya Hati, Gasak Motor Milik Relawan Pemadam Kebakaran di Solo : Ya Allah

Editor: jonisetiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Relawan kehilangan motor saat membantu memadamkan kebakaran di Solo, Selasa (3/10/2023).

Cucu Mbok Yem, Syaifudin, mengungkapkan sang nenek enggan turun dari Gunung Lawu karena merasa iba dengan kucing dan hewan peliharaannya yang lain.

Padahal, Syaifudin mengatakan pihaknya sudah menyediakan mobil dan peralatan tandu untuk menjemput Mbok Yem.

"Kemarin sudah kita siapkan jemputan, tetapi Mbok Yem tidak mau turun karena kasihan sama si Temon dan kucing, serta sejumlah hewan peliharaannya."

"Jadi dia memilih tetap tinggal di puncak," tutur Syaifuin saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/10/2023).

Baca juga: Sosok Mbok Yem, Pemilik Warung Puncak Gunung Lawu, Bertahan Meski Ada Kebakaran, Ditandu saat Turun

Warung mbok Yem di Puncak Gunung Lawu dipastikan aman tidak terbakar mesti kawasan puncak Gunung Lawu habis terbakar. Mbok Yem menolak turun dari Gunung Lawu demi menemani si Temon monyet peliharaannya. (KOMPAS.COM/SUKOCO)

Lebih lanjut, Syaifudin menuturkan api sudah menjalar sampai sebelah selatan warung Mbok Yem.

Namun, ia memastikan kondisi warung Mbok Yem masih utuh karena telah dibuat penyekat api.

"Warung Mbok Yem aman karena sebelumnya telah dibuat ilaran (penyekat api) di sekitarnya."

"Kalau posisi api sudah berada di sebelah selatan warung Mbok Yem," sambungnya.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Karanganyar, Juli Padmi Handayani, juga memastikan warung Mbok Yem aman dari si jago merah.

"Warung yang lain sudah ludes, tapi untuk Mbok Yem masih utuh," ungkap Juli, Senin, dilansir TribunSolo.com.

Karena Mbok Yem enggan dievakuasi, lanjut Juli, pihaknya memberikan sejumlah logistik kepada lansia tersebut.

"Beliau tidak mau dievakuasi, dan karena itu, kami memberikan logistik di sana," tandas dia.

Diketahui, Mbok Yem saat ini bertahan di Puncak Lawu bersama tiga anggota keluarganya.

Baca juga: Hutan di Gunung Lawu Terbakar, Dipadamkan dengan Alat Seadanya, Damkar: Kondisi Gelap dan Curam

Sosok Mbok Yem, Pemilik Warung di Puncak Gunung Lawu yang Kebakaran, Begini Kondisinya Terkini (Kolase Bangkapos.com / Kompas.com)

Sempat Beredar Kabar Warung Mbok Yem Terbakar

Sebelumnya, sempat beredar kabar yang mengatakan warung milik Mbok Yem terbakar.

Info ini beredar luas di media sosial, salah satunya di akun Instagram @agendasolo.

"Info terkini dari kebakaran Gunung Lawu. Warung di sekitar Hargo Dalem sudah terbakar.

Menurut informasi, setengah warung Mbok Yem juga sudah terbakar," tulis akun tersebut.

Namun, Juli Padmi Handayani membantah kabar tersebut.

Ia memastikan warung Mbok Yem masih aman.

Warung yang terbakar, kata Juli, bukan warung Mbok Yem, melainkan milik Mbok Giyar.

"Warung Mbok Yem aman, yang terbakar separuh warung Mbok Giyar," ungkapnya, Minggu (1/10/2023).

Selain warung Mbok Giyar, ada warung lainnya yang terbakar.

Sukarelawan Karanganyar, Ari Budi, mengungkapkan total ada dua warung yang dilalap jago merah.

"Kemarin (Minggu) kebakaran sampai Hargo Dalem. Kita tidak tahu pergerakan api arahnya ke mana."

"Ada dua warung yang kena, tapi warung Mbok Yem masih aman," ungkap Ari.

Diketahui, ada empat warung di Hargo Dalem.

Keempat warung itu masing-masing milik Mbok Yem, Mbok Giyar, Mbok Jenggot, dan Pak Kelik.

Baca juga: Mbok Yem Pemilik Warung Legendaris di Gunung Lawu yang Terbakar Tak Mau Turun: Kasihan si Temon

Petugas gabungan dari BPBD Kabupaten Magetan, Kabupaten Madiun, dan BPBD Provinsi Jawa Timur, TNI dan Polri membuka pos di Desa Ngrayudan.() (KOMPAS.COM/MIFTAH)

Api Terus Merambat

Kebakaran di Gunung Lawu menjalar ke wilayah Jawa Tengah sejak Minggu malam.

Relawan Anak Gunung Lawu, Budi Santoso, mengungkapkan api yang berada di wilayah Gupakan, Menjangan, Jawa Timur, merembet ke wilayah Jawa Tengah.

Selain itu, api juga memasuki kawasan Hargo Dalem, Jogorogo, Ngawi.

Diketahui kawasan Hargo Dalem merupakan area-area warung makan, termasuk yang dikelola oleh Mbok Yem.

"Wilayah terbakar sementara jalur Cetho tepatnya di Gupakan Menjangan masih di Jawa Timur, namun semakin merembet ke wilayah Jawa Tengah," ucap Budi, Minggu.

Hingga Senin malam, sedikitnya ada delapan hektar lahan di Gunung Lawu yang terbakar.

Lahan tersebut berada di kawasan Hargo Tiling dan Hargo Puruso.

Rinciannya, lima hektar di Hargo Tiling dan tiga hektar di Hargo Puruso.

"Yang terbakar masuk petak petak 63-A2 (Hargo Tiling) dan petak 63-A3 (Hargo Puruso)," beber Juli Padmi Handayani, Senin.

Informasi terbaru, Pemerintah Kabupaten Karanganyar akan berkoordinasi dengan BPBD Karanganyar dan Perhutani terkait penggunaan water bombing untuk memadamkan kebakaran.

Adapun Bupati Karanganyar, Juliyatmono juga akan terlibat dalam koordinasi berkaitan kebakaran hutan Gunung Lawu.

"Sementara masih koordinasi besok kita akan berkoordinasi dengan Bupati Karanganyar Juliyatmono Kapolres Karanganyar perhutani untuk membicarakan itu," ucap Juli, Senin.

Juli mengatakan proses pemadaman kebakaran hutan Gunung Lawu masih menggunakan cara manual.

Saat ini, para relawan mengalami sedikit hambatan terutama dengan kondisi alam saat pemadaman api.

"Sementara ini masih menggunakan manual dulu," pungkasnya.

***

Artikel ini diolah dari TribunSolo