Berita Viral

Pembelaan Bos Ayu Terra Resort, Klaim Lift yang Jatuh ke Jurang Masih Layak: Tiap Tahun Diperiksa

Editor: jonisetiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Linggawati Utomo, klaim lift yang jatuh ke jurang di Ayu Terra Resort masih layak digunakan.

TRIBUNTRENDS.COM - Linggawati Utomo (62), pemilik Ayu Terra Resort buka suara usai 5 karyawannya tewas gegara tali sling lift putus hingga jatuh ke jurang. 

Linggawati menegaskan lift tersebut masih layak digunakan.

Sebab, dikatakan oleh Linggawati, lift tersebut sudah melalui uji kelaikan. 

Bahkan, pada November 2022, terakhir kali dilakukan uji kelaikan terhadap lift tersebut dan hasilnya dinyatakan masih laik hingga akhir November 2023.

Baca juga: SEPI Ayu Terra Resort Ubud Tutup Total Pasca Tragedi Lift Maut Tewaskan 5 Pekerja, Dulu Selalu Ramai

Namun sayangnya, meski disebut masih layak digunakan, namun insiden maut itu tetap terjadi.

Imbasnya, 5 karyawan dikabarkan tewas dalam peristiwa tersebut.

TKP - Jalur lift terbuka di sebuah resort, Desa Kedewatan, Ubud, Gianyar yang menewaskan lima orang pegawainya, Jumat (1/9) siang. Tali sling lift tersebut putus dan lift jatuh menghunjam tanah. (Istimewa)

Linggawati Utomo, berjanji akan bertanggung jawab atas insiden maut putusnya tali sling lift yang menewaskan lima karyawannya pada Jumat (1/9/2023).

Dia mengucapkan belasungkawa dan permohonan maaf kepada keluarga korban.

Linggawati berjanji menanggung seluruh biaya upacara pengabenan dan memberikan santunan kematian kepada keluarga korban.

Selain itu, dua tamu yang menginap di resort saat kejadian juga diberikan kompensasi dan diungsikan selama polisi melakukan proses investigasi.

"Hari ini kami sudah bertemu dengan seluruh keluarga korban. 

Semua biaya upacara hingga pengabenan akan ditanggung semua oleh pihak perusahaan. 

Kemudian juga ada santunan kematian dan asuransi BPJS Ketenagakerjaan," tutur Linggawati, Sabtu (2/9/2023).

Linggawati menegaskan lift yang mengakibatkan kelima karyawannya meninggal itu sudah melalui uji kelaikan. 

Menurutnya, uji kelaikan terhadap lift tersebut terakhir kali dilakukan pada November 2022 dan masih dinyatakan laik hingga akhir November 2023. 

"Tiap tahun dilakukan pemeriksaan," tandasnya.

Baca juga: TRAGEDI Lift Ubud Bali Tewaskan 5 Pegawai, Pemilik Belum Diperiksa, Baru Tanyai Karyawan & Teknisi

Detik-detik tragedi lift jatuh di Ubud Bali,diduga disebabkan oleh tali seling atau sejenis pegangan lift putus, lima pegawai tewas. (Tribun Bali)

Dilansir dari Kompas.com, Linggawati Utomo sendiri merupakan warga asal Jakarta.

Diketahui, lift yang jatuh diketahui biasanya digunakan oleh tamu dan karyawan sebagai sarana untuk mengakses area resor yang dibangun di atas tebing.

Panjang rel lift tersebut sekitar 60 meter dengan kemiringan 35 derajat dan ketinggian 100 meter.

Berikut sejumlah fakta mengenai kejadian tersebut:

1. Dinaiki lima karyawan resor

Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (2/9/2023), Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Panjaitan mengungkapkan, insiden bermula ketika lima karyawan hendak naik menggunakan lift tersebut sekitar pukul 13.00 Wita.

Namun, tiba-tiba terdengar suara teriakan dan bunyi benda yang jatuh.

Mendengar hal itu, seorang saksi yang juga bekerja sebagai karyawan di resor bernama I Ketut Suwiarta dan karyawan lainnya mendatangi sumber suara.

Suara itu kemudian diketahui berasal dari lokasi lift berada.

Saat itu, mereka melihat tali sling lift yang terbuat dari baja putus.

Sementara tabung lift dan lima orang di dalamnya sudah tidak ada.

Mereka kemudian turun ke bawah menggunakan tangga dan melihat lima karyawan yang menaiki lift sudah tergeletak.

Baca juga: SOSOK Linggawati Utomo, Pemilik Ayu Terra Resort Ubud yang Tali Lift-nya Putus, Janji Tanggung Jawab

salah satu korban tewas dalam tragedi tali lift putus di Ayu Terra Ubud pada Jumat 1 September 2023. (Kanan) Proses evakuasi korban tewas dalam tragedi tali lift putus di Ayu Terra Ubud (Kolese Tribun-Bali.com/ I Wayan Eri Gunarta / Istimewa)

2. Dua orang tewas di tempat

Dari lima orang korban meninggal, dua di antaranya tewas di tempat.

Dua orang itu segera dievakuasi oleh petugas dari Polsek Ubud serta PMI dan BPBD Kabupaten Gianyar.

Sedangkan ketiga korban lainnya meninggal saat sudah dibawa ke rumah sakit.

Ketiganya sebelumnya didapati masih bernapas setelah kejadian dan sempat dilarikan ke RS Payangan.

Namun, nyawa ketiganya tidak tertolong.

Adapun korban yang tewas di lokasi kejadian, yakni KH dan SPBAK, sedangkan tiga lainnya yang tewas di rumah sakit berinisial NLP, IWAS, dan KYP.

Baca juga: SOSOK Aries Setiawan Korban Lift Maut di Bali, Ayah Dikabari Anak Kecelakaan Kerja, Tak Ada Firasat

3. Korban tewas alami luka robek di kepala

Kelima korban tewas dalam kecelakaan tersebut diketahui mengalami luka robek di bagian kepala dan pipi.

Selain itu, semua korban tewas juga mengeluarkan darah dari mulut.

Sementara itu, kondisi tabung lift hancur dan pecah.

Sedangkan pengaman yang terbuat dari kayu hancur dan lantai tembok pengaman rusak.

4. Tali sling putus

Kapolsek Ubud Kompol I Made Uder menuturkan, penyebab kecelakaan itu diduga akibat tali sling yang terbuat dari baja putus sehingga tabung lift meluncur ke bawah.

"Diduga pada saat lima orang korban tersebut hendak naik ke atas dan sudah hampir dekat dengan titik pemberhentian lift, tiba-tiba tali sling yang terbuat dari baja sebagai penarik tabung lift putus," tuturnya, dilansir dari Kompas.com, Jumat (1/9/2023).

Menurut I Made, tali tersebut putus diduga lantaran tak kuat menarik beban.

"Dimungkinkan tali terbuat dari baja tersebut tidak kuat menarik beban ke atas yang cukup berat dan safety pengganjal atau rem tidak berfungsi," imbuhnya.

Selain itu, tidak menutup kemungkinan juga ada kelalaian dari manajemen maupun teknisi resor yang tidak merawat atau memeriksa secara rutin lift tersebut.

"Serta kurangnya pengamanan dengan kondisi TKP (resor) sangat curam," tandas I Made.

***

Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com