TRIBUNTRENDS.COM - Akhirnya kasus bayi tertukar di Bogor akan segera berakhir, sebab ibu D, terduga ibu dari bayi yang tertukar dengan Siti Mauliah (37) akhirnya bersedia melakukan tes DNA.
Tes DNA direncanakan digelar pada Senin, (21/8/2023) di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo atau RSCM, Jakarta.
Hal itu tentu disambut baik oleh banyak pihak, mengingat sebelumnya D menolak untuk melakukan tes DNA.
Tak lama lagi, kebenaran mengenai bayi yang tertukar itu akan terungkap.
Keputusan tes DNA menjadi jalan keluar untuk membuktikan bayi tertukar di Bogor tersebut.
Baca juga: PERJUANGAN Siti Mauliah Saat hamil, Kini Bayi Tertukar di Bogor, Suami Sempat Pingsan Bukan Anakku
Di lain sisi, nasib kurang baik justru dialami oleh lima perawat dan bidan Rumah Sakit (RS) Sentosa Bogor, Jawa Barat, buntut kasus bayi tertukar di Bogor.
RS Sentosa Bogor akhirnya menonaktifkan lima bidan dan perawat karena lalai memasang gelang identitas hingga bayi Siti Maulia (37) yang lahir pada Juli 2022, tertukar.
Keputusan itu setelah tujuh orang menjalani pemeriksaan sebagai saksi oleh penyidik Unit Reskrim Polres Bogor.
"Kita mendalami dan mencari mana yang paling berperan dan mengetahui betul peristiwanya. Jadinya yang 10 orang kita SP1 aja."
"Sedangkan yang lima perawat dan bidan dinonaktifkan atau dibebastugaskan," ujar Juru Bicara RS Sentosa, Gregg Djako, dikutip dari Kompas.com, Senin (21/8/2023).
Gregg menjelaskan, para bidan dan perawat yang disanksi telah dipindahkan ke bagian administrasi untuk sementara waktu.
"Mereka di satu depertemen ini dinonaktifkan untuk tidak memegang bagian itu (persalinan)," ujar Gregg.
Baca juga: Sosok Ibu B Diduga Ortu Bayi yang Tertukar dengan Wanita di Bogor, Ajukan Syarat Ini untuk Tes DNA
Sebelumnya, sebanyak tujuh perawat yang mengetahui atau menangani kelahiran bayi di Rumah Sakit (RS) Sentosa, Kemang, Kabupaten Bogor yang diperiksa polisi pada Rabu (16/8/2023).
Gregg Djako mengatakan, pemeriksaan saksi dilakukan setelah pihaknya melakukan investigasi internal.
Hasilnya, ada dugaan kelalaian dari pihak perawat.