Sementara itu, perihal warga yang dibagikan minyak goreng hanya yang berada di dapilnya saja, Bintang Emon punya pemikirannya tersendiri.

"Ya karena mungkin lebih gampang diingat sama, eh ape, lebih gampang kekontrol gitu. Bukan biar dipilih sama orang situ, tentu tidak," ujar Bintang Emon.

Sementara itu, perihal alasan ada nama, foto hingga nomor urut dan logo partai dari bingkisan yang diberikan kepada warga, lagi-lagi Bintang Emon seakan memberikan sindirannya.

"Itu buat ngasih identitas ke pemiliknya. Kan kita dari kecil diajarin 'jangan nerima dari orang yang kita enggak kenal'. Ya walaupun dia juga kita enggak kenal, tapi dia mengenalkan diri. Namanya, fotonya, nomor urutnya, itu pure berbagi aja Mengejar surga dia itu," imbuh Bintang Emon.

Klarifikasi ala Bintang Emon ini pun kemudian kembali menjadi viral.

Banyak netizen menganggap apa yang disampaikan Bintang Emon itu adalah bentuk sindiran kepada para bacaleg yang saat ini mulai bergerilya ke warga demi mencari suara.

Baca juga: Bintang Emon Senggol DPR, Sindir Anggaran Gorden Rp48 M, Bagaimana Aksi Sang Komika Kali Ini?

Bawaslu DKI Turun Tangan

Sementara itu, atas viralnya postingan tersebut, Bawaslu DKI Jakarta bakal turun tangan untuk menelusuri hal tersebut.

Pihaknya bakal menelusuri siapa emak-emak dalam video yang mengaku mendapatkan minyak goreng gratis dari Pasha Ungu.

Hal itu mengacu pada PKPU Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilu dimana Bawaslu harus memastikan terlebih dahulu duduk perkaranya sebelum mengambil tindakan lebih lanjut.

"Kami harus turun dulu ke lapangan, mengecek yang sebenarnya terjadi. Apakah benar minyak goreng itu dari Pasha Ungu atau dari pihak lain atau hanya untuk konten saja," ujar Anggota Bawaslu DKI Jakarta Bidang Hukum, Pendidikan dan Pelatihan, Sakhroji saat dikonfirmasi.

Selain turun langsung mengkonfirmasi ke emak-emak dalam video tersebut, Bawaslu DKI juga bisa saja memanggil pihak yang menyebarkan video tersebut sebelum memanggil Pasha Ungu.

Dimana dalam hal ini video viral tersebut diunggah oleh Bintang Emon.

"Karena kita memang harus benar-benar menelusuri dan memastikan terlebih dahulu konteks dari video itu apa. Tidak bisa kita langsung memanggil bacalegnya begitu saja," kata dia.

(TribunJakarta)

Diolah dari artikel di TribunJakarta.com