TRIBUNTRENDS.COM - Pamitnya beli pompong, ayah dan anak di Bangka malah dilaporkan hilang.
Kedua korban akhirnya ditemukan beberapa hari kemudian.
Ternyata ayah dan anak itu mengalami musibah saat mengarungi laut.
Beruntung perahunya itu terdampar di Pulau Pekajang.
Baca juga: 17 Tahun Berlalu, Medina Kamil & Kru Jejak Petualang Terdampar di Papua, Kameraman Belum Ketemu
Bujang (43) dan Iqbal (20), ayak dan anak yang sempat dilaporkan hilang di perairan Bangka, ditemukan dalam kondisi selamat.
Keduanya berada di Pulau Pekajang, gugusan Pulau Tujuh, Kepulauan Riau (Kepri).
Mereka berada di pulau tersebut karena dalam perjalanan, kapal kayu yang mereka gunakan mati mesin dan ponsel tidak bisa digunakan lantaran kehabisan daya baterai.
"Sudah terkonfirmasi dari penelusuran Polairud bahwa keduanya singgah di Pulau Pekajang karena mati mesin," kata Kepala Polres Bangka Barat AKBP Ade Zamrah dalam keterangannya, Sabtu (5/8/2023).
Ade mengungkapkan, informasi orang hilang pertama kali disampaikan pihak keluarga, Fitriani, yang tak lain istri Bujang.
Menurut Fitriani, suami dan anaknya seharusnya sudah tiba di Bangka pada 2 Agustus 2023. Namun hingga dua hari setelahnya tak kunjung pulang. Komunikasi juga terputus.
"Keluarga tentu merasa khawatir karena sudah dua hari tak ada kabarnya," ujar Ade.
Ayah dan anak tersebut diketahui berangkat menuju Kepri dari Belinyu, Bangka dengan menumpangi KM Bukit Raya pada 24 Juli 2023.
Tujuannya hendak membeli pompong atau kapal kayu kecil dengan mesin tempel.
Setelah pompong didapatkan, keduanya bergerak menuju Bangka.
Namun di perjalanan terjadi kerusakan mesin dan komunikasi terputus sehingga dinyatakan hilang.
Kondisi warga Parittiga Bangka Barat itu pun kemudian dilaporkan pihak keluarga ke Mapolsek Jebus.
Baca juga: Astagfirullah! Pencurian Tali Pocong di Cirebon, Dilakukan di Siang Bolong, Kain Kafan Hilang Satu
Selanjutnya dilakukan pencarian dengan mengerahkan tim dari Satpolairud.
Kepala Desa Telak Kecamatan Parittiga, Bangka Barat, Syahrudin memastikan bahwa dua warganya yang dilaporkan hilang kontak berhasil ditemukan dalam keadaan selamat.
"Ditemukan di Pulau Pekajang, hilang kontak diduga tidak mempunyai sinyal karena di tengah laut," ujar Syahrudin.
"Pompong mereka sempat dibawa ombak, tapi beruntung masih bisa menepi. Kini menunggu perbaikan dan setelah itu langsung pulang," tambah dia.
NASIB Nahas Bocah di Gorontalo, Hilang Terseret Ombak Saat Asyik Mandi di Pantai 'Tenggelam'
Nasib nahas seorang bocah berusia 12 tahun di Gorontalo.
Ia dikabarkan hilang setelah terseret ombak saat bermain di Pantai Indah Kelurahan Pohe.
Insiden tersebut diketagui terjadi pada Jumat (4/8/2023).
Baca juga: JATUH dari Skocil, 1 Wisatawan Tewas Tenggelam di Labuan Bajo, Dihantam Gelombang Mau Diving
Seorang anak laki-laki bernama Mohammad Nujrul Lamuyu (12) hilang terseret ombak saat mandi di Pantai Indah Kelurahan Pohe, Kecamatan Hulonthalangi Kota Gorontalo, Jumat (4/8/2023).
Mohammad Nujrul Lamuyu yang beralamat di Kelurahan Tenda ini dinyatakan hilang oleh keluarga setelah mandi bersama-sama teman sebayanya.
Saat ini kondisi perairan pesisir selatan dari lengan utara Sulawesi sedang berombak kuat. Para nelayan menyebutnya sebagai musim timur.
Musim timur ini ditandai dengan angin kencang dan gelombang tinggi yang terjadi pada bulan Agustus.
“Kami menerima informasi pukul 18.30 Wita adanya terjadi kondisi membahayakan manusia satu orang tenggelam di pantai Pohe Kecamatan Hulonthalangi,” kata Heriyanto, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Provinsi Gorontalo.
Laporan tenggelamnya Mohammad Nujrul Lamuyu ini disampaikan oleh Asri, tante korban.
Menurut laporan, korban sedang mandi di pantai Pohe dengan beberapa orang temannya. Kemudian korban terbawa arus dan tenggelam.
“Tim rescue Kantor SAR Gorontalo menuju loaksi dengan menggunakan truk personel rescue CAR Type II dan membawa perahu karet serta peralatan SAR air,” ujar Heriyanto.
Upaya pencarian korban dilakukan hingga pukul 21.25 Wita dan belum membuahkan hasil.
Baca juga: RITUAL Mandi, 3 Orang di Bogor Tenggelam di Danau Quarry, Korban 3 Orang Pengobatan Alternatif
Tim SAR ini mencari korban di sekitar Teluk Gorontalo yang menjadi lokasi kejadian perkara.
Dalam pencarian ini Kantor SAR Gorontalo mengerahkan 12 orang, Bhabinkamtibmas kelurahan Pohe, Babinsa Pohe, IEA 4 orang, Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo 5 orang, masyarakat dan keluarga korban.
Cuaca di lokasi saat digelar operasi pencarian ini kondisinya mendung dan berangin.
JATUH dari Skocil, 1 Wisatawan Tewas Tenggelam di Labuan Bajo, Dihantam Gelombang 'Mau Diving'
Seorang wisatawan meninggal dunia setelah terjatuh dari sekoci di perairan Labuan Bajo.
Kabar tersebut diungkapkan oleh Kepala Basarnas Maumere, Supriyanti Ridwan.
Dalam insiden tersebut, korban berencana melakukan diving di Pulau Mauawang.
Namun rencananya gagal karena gelombang tinggi menghantam sekoci yang ditumpanginya.
Baca juga: RITUAL Mandi, 3 Orang di Bogor Tenggelam di Danau Quarry, Korban 3 Orang Pengobatan Alternatif
Seorang wisatawan domestik tewas tenggelam usai jatuh dari sekoci milik Kapal wisata KM Kaia, di Perairan Pulau Mauwang, kawasan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Senin (17/7/2023) sore.
Kepala Basarnas Maumere, Supriyanto Ridwan, menjelaskan, pihaknya melalui Pos SAR Manggarai Barat menerima informasi kecelakaan sekoci milik kapal wisata KM Kaia.
Sekoci itu dihantam gelombang tinggi dan menyebabkan satu orang wisatawan tenggelam di Perairan Pulau Mauawang, Labun Bajo.
"Berdasarkan kronologi yang kami dapatkan, korban, pada pukul 17.00 Wita sedang berada di sekoci KM Kaia untuk melaksanakan diving di Pulau Mauawang.
Tetapi sekoci yang ditumpanginya tenggelam akibat angin kencang dan gelombang tinggi," jelas Ridwan dalam keterangan tertulis yang diterima Senin malam.
Ia mengatakan, setelah mendapatkan informasi, pihaknya langsung memberangkatkan tim SAR gabungan menuju lokasi kejadian.
Baca juga: BERAKHIR Nahas, 2 Balita di Surabaya Tenggelam, 1 Ditemukan Tewas, 1 Hilang Sempat Main Pasir
Saat tiba di KM Kaia, korban sudah ditolong oleh kru kapal dan melaksanakan resusitasi jantung paru (RJP).
Tiba di lokasi, Tim SAR gabungan pun langsung mengevakuasi korban ke Pelabuhan Labuan Bajo.
Pukul 19.00 Wita korban tiba di pelabuhan Syahbandar Labuan Bajo dan langsung diantar ke RS Siloam.
"Berdasarkan keterangan dokter, korban sudah tidak dapat ditolong lagi atau meninggal dunia,” ungkap dia.
RITUAL Mandi, 3 Orang di Bogor Tenggelam di Danau Quarry, Korban 3 Orang 'Pengobatan Alternatif'
Niat lakukan ritual mandi malam di Danau Kuari, Bogor, tiga orang malah berakhir nahas.
Ketiga korban meninggal dunia tenggelam di danau sedalam 10 meter.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor pun melakukan pencarian.
Baca juga: Tolong Anak Kita Dibawa Buaya Putih Racauan Pilu Ibu, 2 Balitanya Tenggelam,1 Ketemu Tinggal Jasad
Badan Penananggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor masih mencari tiga warga yang yang tenggelam di Danau Kuari, Kampung Nunggaherang, Desa Tegalega, Kecamatan Cigudeg, Jawa Barat.
Ketiga orang tersebut tenggelam setelah terpeleset saat ritual mandi malam jumat untuk pengobatan alternatif.
Staf Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Bogor, Jalaludin mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Kamis (12/7/2023) sekira pukul 22.00 WIB.
Mulanya, ada tujuh orang yang sedang mandi melakukan pengobatan alternatif di pinggir danau tersebut.
Kemudian, satu orang diantaranya terpeleset ke tengah danau yang kedalamannya kurang lebih 10 meter.
"Korban tidak bisa berenang, lalu dua rekan korban berusaha untuk menolong namun malah ikut terbawa dan tenggelam ke dalam danau, empat orang lainnya selamat," ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (14/7/2023).
Hingga saat ini, pencarian masih terus dilakukan dengan cara menyusuri area Danau Kuari.
Bukan warga setempat
BPBD Kabupaten Bogor mengatakan, ketiga korban bukan merupakan warga setempat.
Ketiga korban adalah warga Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor.
"Korban berinisial MDP yang diperkirakan berusia 20 tahun, kemudian B yang berusia kurang lebih 25 tahun dan C yang juga berusia sekitar 25 tahun," BPBD melalui keterangan tertulis, Jumat (14/7/2023).
Sementara itu, Kapolsek Cigudeg, Kompol Wagiman mengatakan, hingga saat ini proses pencarian masih terus dilakukan.
"Masih dilakukan pencarian," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Jumat (14/7/2023).
Sebelumnya diberitakan, tiga orang tenggelam di Danau Kuari, Kampung Nunggaherang, Desa Tegalega, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor saat melakukan ritual mandi guna pengobatan alternatif.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis (13/7/2023) sekira pukul 22.00 WIB.
Pada saat ini Jumat (14/7/2023) proses pencarian masih terus dilakukan. (*)
Diolah dari artikel Kompas.com