Tim pencari hanya menemukan kamera dan kacamata milik Baron di puncak Pulau Komodo.
Baca juga: Mario Teguh Tersandung Dugaan Penipuan, Ario Kiswinar Muncul Sindir Ayah: Harta Ga Dibawa Mati Pa
Belakangan, di tempat penemuan kamera itu, tempat terakhir dia duduk sebelum diserang Komodoi, dibuatkan pusara.
Pusara tanpa jasad, sebuah tugu untuk mengenang hilangnya.
Pusara itu berada di puncak Pulau Komodo, di pusara itu tertancap sebuah salib berawan putih.
"Kasus ini dikenang sebagai catatan gigitan komodo pertama kepada wisatawan. Sebuah monumen dibangun sebagai pengingat kejadian tersebut dan bukit tempat kejadian perkara dinamai Bukit Rudolf di Loh Liang, Pulau Komodo," terang Hendrikus.
Makam Tanpa Mayat
Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Pramuwisata Indonesia Manggarai Barat Stanislaus Gusdin menuturkan, lokasi pusara tanpa jasa itu terletak di puncak Pulau Komodo.
Di tempat itulah kamera Baron Rudolf Reding von Biberegg ditemukan tahun 1974.
"Tempat salibnya tertancap adalah tempat terakhir beliau duduk waktu mengeksplor Pulau Komodo," jelas Stanislaus di Labuan Bajo.
Ia melanjutkan, Baron bersama rombongan saat itu sedang melakukan aktivitas trekking di Pulau Komodo.
Rombongan mengambil rute Loh Sabita-Loh Liang di Pulau Komodo.
Baca juga: Apa Arti Bjir, Istilah Viral di TikTok? Kata Ini Muncul Juga di Instagram, Twitter hingga Facebook
Lalu ada serangan komodo.
Mereka terpencar dan berkumpul kembali saat tiba di Loh Liang.
Setibanya di Loh Liang, mereka baru sadar Baron tidak terlihat.
"Saat itu upaya pencarian dibantu warga lokal di Pulau Komodo. Kurang dari sepekan pencarian, Baron tak ditemukan. Spekulasi bermunculan Baron dimangsa Komodo. Karena satu-satunya barang yang ditemukan selama pencarian adalah kamera yang dipakai untuk mendokumentasikan liburannya," ungkap Sten.