TRIBUNTRENDS.COM - SUDAH ditetapkan jadi tersangka, dua senior yang menembak Bripda Ignatius Dwi Frisco hingga tewas.
Mereka adalah Bripda IMS dan Bripka IG.
Siapakah sosok Bripda IMS dan Bripka IG yang menembak Bripda Ignatius Dwi Frisco?
Bripda IMS dan Bripka IG merupakan anggota polri yang bertugas di Densus 88 Antiteror di Jakarta.
Sementara, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, insiden penembakan ini terjadi akibat kelalaian Bripda IMS dan Bripka IG.
Bripda IMS dan Bripka IG diduga terlibat pertengkaran dengan korban.
Baca juga: SIAPA Bripda Rico? Polisi yang Tertembak Seniornya di Bogor, Ternyata Orang Tuanya Tokoh Penting
Kasus tersebut tengah diselidiki tim gabungan Propam Polri dan Reserse untuk mengetahui secara pasti tindak pidana hingga etik yang dilakukan kedua tersangka.
"Yang pasti Polri tidak akan memberikan toleransi kepada oknum yang melanggar ketentuan atau perundangan yang berlaku," tuturnya, dilansir dari Tribunnews.com, pada Rabu (26/7/2023)..
Sebagaimana diketahui, Kasus polisi tembak polisi ini menjadi viral bak mencoreng nama baik kepolisian.
Adapun sosok Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage (Bripda IDF), tewas diduga akibat ditembak oleh seniornya sesama polisi yang bertugas di Densus 88 Antiteror di Jakarta.
Adapun masih dalam keterangan di video viral tersebut, kejadian itu didasari karena adanya pertengkaran antara Bripda Ignatius dengan terduga pelaku yang kini masih ditangani oleh Densus 88 Antiteror sebagai kesatuannya.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, menguraikan kronologi tewasnya Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage alias Rico.
“Pada hari Minggu dini hari tanggal 23 Juli 2023 pukul 01.40 WIB bertempat di Rusun Polri Cikeas Gunung Putri Bogor telah terjadi peristiwa tindak pidana karena kelalaian mengakibatkan matinya orang yaitu atas nama Bripda IDF,” ujarnya,
Dirinya menjelaskan, bahwa peristiwa tersebut terjadi di Rusun Polri Cikeas Gunung Putri, Bogor pada Minggu (23/7/2023) dini hari.
Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, insiden tersebut terjadi akibat kelalaian Bripda IMS dan Bripka IG.