TRIBUNTRENDS.COM - Seorang pria di Banyumas melakukan hal nekat dan mengejutkan banyak orang.
Ia nekat mengakhiri hidup sambil melakukan live streaming di Instagram pribadinya.
Beri pesan terakhir kepada sang mantan dan ungkap rasa sayang.
Baca juga: Aku Gak Kuat Bu Pesan Terakhir Suami bak Pamit, Istri Syok Pulang Kerja, Jasad Suami Tergantung
Pria berinisial R (32) bunuh diri sambil live atau siaran langsung melalui akun Instagram pribadinya pada Selasa (25/7/2023) sekitar pukul 05.30 WIB.
R gantung diri di rumah kontrakannya tepatnya di Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Bunuh diri karena masalah percintaan
Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi mengatakan, korban diduga gantung diri karena masalah percintaan.
"Informasi yang kami himpun karena putus cinta," ungkap Agus kepada wartawan, Selasa (25/7/2023).
Sebelum bunuh diri, Agus mengatakan, R sempat mengirim pesan melalui WhatsApp kepada seseorang yang diduga mantan pacarnya.
"Maaf banget belum bisa dan gak pernah bisa bahagiain kamu. Maaf banget selalu menjadi beban buat kamu. Semoga di kehidupan tanpa aku kamu bisa menemukan pasangan yang bisa menyayangi kamu, gak kasar sama kamu, nurut sama kamu, dan dua bisa diandalkan dalam berbagai hal," tulis pesan tersebut.
"Aku selalu ingat masa-masa pas awal kita ketemu, bareng-bareng ketawa, marah nangis, semua kenangan saat sama kamu, begitu membuat aku mengenal yang namanya disayangi dan dicintai," lanjut pesan tersebut.
Pada bagian berikutnya tertulis,"Semoga Allah berikan jalan untuk semua masalahmu agar kamu bisa melewatinya. Jangan permah lupa untuk shalat ya".
"Aku sayang banget sama kamu. Walaupun kamu udah mati rasa sama aku gak papa aku ikhlas. Tapi rasa sayangku ke kamu bakalan ada sampai kapan pun dan sampai aku gak ada nantinya. Makasih udah jadi orang yang baik sekali di hidupku. Terimakasih sekali. Aku pamit ya," tutup pesan itu disertai emoticon tersenyum.
Baca juga: MALAM Karaoke Bareng Tetangga, Paginya Mama Muda Akhiri Hidup di Kamar Mandi, Motif Masih Misteri
Sebelumnya diberitakan, Kapolsek Purwokerto Selatan Kompol Puji Kompol Puji Nurochman mengatakan, aksi itu diketahui setelah salah satu keluarganya melihat siaran langsung Instagram.
"Ada saudaranya (orang Purwokerto Barat) yang menyaksikan dan dia langsung ke situ, tapi tidak terselamatkan," kata Puji kepada wartawan, Selasa.
Menurut Puji, R selama ini tinggal seorang diri di rumah kontrakan yang berada di wilayah Kecamatan Purwokerto Selatan.
Setelah menerima laporan tersebut, kata Puji, polisi mendatangi TKP untuk melakukan pemeriksaan.
"Dari hasil oleh TKP, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Jadi, dia gantung diri menggunakan kain sarung di belakang rumah," jelas Puji.
Selanjutnya, jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
'Aku Gak Kuat Bu' Pesan Terakhir Suami bak Pamit, Istri Syok Pulang Kerja, Jasad Suami Tergantung
Seorang istri di Situbondo syok menemukan suaminya sudah tak bernyawa di rumahnya di Desa Kalibangor, Situbondo, Jawa Timur, Senin (22/5/2023).
Sebelum ditemukan tewas, BM (31) rupanya sempat menghubungi istrinya yang sedang bekerja.
Dalam pesannya, BM mengaku sudah tak kuat dengan kondisinya.
Hal ini diungkap oleh Kapolsek Situbondo Kota, Iptu Agus Siswanto.
Baca juga: Syok Berat! Mahasiswa Ini Baru Sadar Siswa SMA yang Dia Cabuli Sebelum Tewas Ternyata Anak Gubernur
Iptu Agus Siswanto mengatakan, korban meninggal dunia diduga frustrasi dan memilih mengakhiri hidup dengan gantung diri di dalam kamarnya.
Jenazah Bukhari ditemukan pertama kali oleh istrinya berinizial R (31) yang sampai sekarang masih syok dengan kematian Bukhari.
"Sampai sekarang istri korban masih syok atas apa yang telah terjadi," kata Agus ke Kompas.com via telepon Selasa (23/5/2023).
Agus mengatakan, sebelum ditemukan meninggal korban sempat menelepon istrinya yang sedang bekerja pada pukul 08.00 WIB Senin (22/5/2023).
Korban mengatakan kepada istrinya sudah tidak kuat dengan kondisinya saat ini.
Baca juga: Kecewa Mahar Pernikahan, Mempelai Wanita Tolak Naik Mobil Pengantin, Mempelai Pria Malu & Bunuh Diri
Pada pukul 10.00 WIB sang istri tiba di rumah dan menemukan suaminya yang tergantung.
Sempat ada teriakan yang membuat warga datang ke rumahnya. Warga pun membantu menurunkan jenazah BM.
Istrinya juga sempat tidak percaya bahwa BM meninggal dunia dan membawanya ke Rumah Sakit Elisabet Situbondo.
Namun keterangan medis menyatakan korban sudah tidak bernyawa.
"Sampai sekarang kami (polisi) belum bertanya langsung ke istrinya dan menunggu situasi reda untuk meminta keterangan beliau, si korban ini ada masalah apa," katanya.
Dia juga menyatakan keluarga korban langsung melakukan proses penguburan pada pukul 13.30 WIB di RT 004 RW 001 Dusun Trebungan, Desa Kalibagor.
Catatan redaksi:
Artikel ini ditayangkan bukan untuk menginspirasi tindak bunuh diri.
Kendati demikian, depresi bukanlah persoalan sepele.
Jika kalian mempunyai tendesi untuk bunuh diri atau butuh teman curhat, kalian dapat menghubungi kontak di bawah ini:
LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293)
Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh.
Jika semakin parah, disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.
LSM Jangan Bunuh Diri adalah Lembaga swadaya masyarakat yang didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan jiwa.
Tujuan dibentuknya komunitas ini adalah untuk mengubah perspektif masyarakat terhadap mental illness dan meluruskan mitos serta agar masyarakat paham bahwa bunuh diri sangat terkait dengan gangguan atau penyakit jiwa.
Kalian dapat menghubungi komunitas ini melalui nomor telepon (021 0696 9293) atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com. (*)
Diolah dari artikel TribunBogor