Mereka juga melihat sekitar 20 orang pria yang berada di dalam basecamp.
Terdapat delapan kamar sebagai tempat para pengguna menghisap sabu.
Bahkan, ada pula sekitar lima atau empat orang pekerja yang bertugas memfasilitasi para pengguna.
"Saat kita masuk, banyak orang di dalam dan motornya ada juga di dalam mereka nyabu."
"Mereka berhamburan kabur pas kami masuk, ada yang langsung bawa motor."
"Ada yang nyelamatin uang puluhan juta, kami dak mungkin nak nangkap lanang galo kami ibu-ibu," bebernya.
Keresahan yang dirasakan semakin menjadi saat mengetahui banyak anak baru gede (ABG) mondar-mandir di tempat tersebut.
"Apalagi lihat anak SMP SMA bolak-balik masuk ke dalam, ada yang bonceng 3 kan kita kasihan, resah, dan menggebuh-gebuh perasaannya," tandasnya.
Baca juga: Dia Suka Aku Kepincut Pria TikTok, Emak-emak di Tangerang Nekat Temui ke Lombok, Apes Di-ghosting
Kata Polresta Jambi
Terkait aksi emak-emak menggerebek tempat yang diduga jadi sarang pecandu narkoba, Polresta Jambi buka suara.
Kapolresta Jambi, Kombes Eko Wahyudi, mengatakan penggerebekan itu dilakukan 1 jam sebelum ada enam warga di sekitar lokasi yang ditangkap terkait narkoba.
Lokasi penangkapan itu berdekatan dengan tempat penggerebekan yang dilakukan emak-emak.
"Pada pukul 14.30 WIB sudah ada target operasi (TO) yang mau kita amankan di daerah Rawasari itu, eks lokalisasi Pucuk itu."
"Lalu berangkatlah anggota di sana, ada enam orang yang ditangkap bukan TO itu," bebernya, Minggu (23/7/2023).
Namun, saat enam orang itu diamankan polisi, diduga ada yang memprovokasi warga.