Di negara tersebut, akad nikah dianggap sebagai penegasan antara kedua keluarga yang terlibat, yakni keluarga laki-laki dan keluarga perempuan.
Selain itu, upacara pernikahan berarti menandai seorang wanita akan pindah untuk tinggal bersama suami dan dengan sepenuh hati mengurus keluarga suaminya.
Setelah menikah, ia tidak punya banyak waktu mengurus rumah ibu seperti dulu.
Mahar pernikahan akan diletakkan di altar leluhur sebagai ucapan terima kasih kepada keluarga mempelai wanita karena telah melahirkan dan merawat menantu untuk keluarga mempelai pria.
Tapi hanya karena upacara pernikahan, banyak tragedi terjadi.
Seperti halnya kisah pemuda Zhang, yang tinggal di kota Cangqiu, provinsi Henan, China.
Menurut Tuan Truong, Ha dan Tieu Man telah saling mencintai sejak kuliah.
Tiga tahun kemudian, pasangan itu memutuskan untuk menikah.
Baca juga: POTRET Cantik Enzy Storia, Nikah dengan Molen Kasetra Hari Ini, Mewah Pakai Busana Adat Minang
Sayang sekali acara yang begitu menggembirakan berubah menjadi pemakaman hanya karena mahar.
Awalnya, kedua keluarga sepakat bahwa keluarga mempelai pria akan memberi Rp426 juta sebagai mahar pernikahan.
Namun, pada hari pernikahan, keluarga Ha hanya bisa menyiapkan Rp404 juta.
Uangnya masih kurang Rp22 juta.
Bahkan, keluarga Ha harus meminjam ke mana-mana dari kerabat hingga teman untuk memiliki cukup uang untuk membuat calon
pengantin.
Saat mengetahui mahar pernikahan masih kurang, Tieu Man masih mengungkapkan rasa tidak nyaman dan frustasi.
Ia mengira Ha tidak menepati janjinya.