Biasanya Ahmad Usuf terlihat tidur di emperan Jalan Mulawarman, Pelabuhan, dan Komplek Citra Niaga Samarinda.
Beberapa kali dibujuk untuk pulang, korban nyatanya kembali pergi setelah menulis akan memiliki uang senilai Rp1 miliar.
Namun hingga akhir hayatnya, Ahmad Usuf hanya mampu mendekap impiannya tersebut.
Ia juga membawa rahasia mengapa dan bagaimana ia membelah lembaran demi lembaran rupiah yang ia dapatkan.
"Kami menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses identifikasi tersebut."
"Uang almarhum ini akan kami gunakan untuk zakat, infak, sedekah dan keperluan tahlilan almarhum," pungkas Arida.
(TribunJatim)
Diolah dari artikel di TribunJatim.com