Dengan dukungan orangtuanya, Kristina tetap mengambil kuliah di Universitas Tadulako sekalipun risikonya ia harus membiayai kuliahnya sendiri.
Orangtua yang sudah senja membuat ia nekat bekerja sambil kuliah.
"Soal itu mudah-mudahan saya ada rezeki. Sa berusaha biayai diri sendri karena orangtuaku juga sudah tua," jelasnya.
Bukan orangtua kandung yang lakukan pemukulan
Dari video yang viral tersebut banyak yang mengira jika yang memukulnya ialah orangtuanya.
Akhirnya ia membantah dengan tegas setelah kembali ke kampung halamannya yakni di Toraja.
"Di sini saya akan mengklarifikasi video saya yang lagi viral kemarin-kemarin.
Di dalam video tersebut banyak teman-teman yang beranggapan bahwa yang memukuli saya adalah ibu saya.
Namun yang sebenarnya terjadi adalah keluarga yang berjanji untuk menyekolahkan saya," katanya.
Keluarga yang dimaksudnya pun ia panggil dengan sebutan tante. Tante tersebut marah karena Kristina justru lolos pada jurusan sosiologi dan bukan jurusan ekonomi akuntansi.
Padahal sesuai kesepakatan awal, ia bakal dibiayai kuliah dengan jurusan ekonomi akuntansi.
"Jika volume HP kita dikasih full itu kedengaran sekali jika tante saya itu berkata 'gara-gara kau saya bertanya sama anakku, kurang ajar'.
Jadi alasan tante saya marah sama saya itu karena pertama-tama saya pilih jurusan ekonomi akuntansi yang kami sudah janjikan dengan anaknya itu.
Kalau kita ambil jurusan akuntansi yang pertama kalau yang pilihan kedua ini saya tanya ke om ku tapi dia bilang yang pilihan kedua itu terserah, makanya saya pilih sosiologi," ungkapnya.
Setelah kejadian itu pun ia memutuskan untuk kembali ke Toraja dengan uang simpanannya.