Berita Viral

Berani Pinjam Tabungan Siswa, Guru di Pangandaran Tak Dapat Bayar Utang, Minta Pemkab Bantu Lunasi

Editor: jonisetiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata akan membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas kasus tabungan siswa kelas 6 di sejumlah SD di Pangandaran.

TRIBUNTRENDS.COM - Uang tabungan para siswa SD di Pangandara, Jawa Barat masih belum dikembalikan pihak sekolah.

Bahkan dari pihak orang tua murid berbondong-bondong datang ke kantor advokat untuk meminta bantuan.

Mereka yang datang ke advokat adalah orang tua yang anaknya pernah sekolah di SD di Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran.

Karena, bukan hanya terjadi di SD di wilayah Kecamatan Cijulang, uang tabungan murid mandek pun terjadi di SD di wilayah Kecamatan Parigi.

Baca juga: Kronologi Tabungan Siswa Tak Dikembalikan Sekolah, Koperasi Bangkrut, Bupati Pangandaran: Menitipkan

Ilustrasi uang tabungan siswa SD di Pangandaran yang dipinjam guru hingga koperasi. (Freepik)

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Pangandaran telah membentuk tim khusus untuk menyelesaikan masalah ini.

Namun, sejumlah guru yang tidak mampu membayar utang justru meminta bantuan ke Pemda Pangandaran.

Guru atau pihak sekolah yang mempunyai sangkutan pun dituntut untuk bertanggung jawab dan segera mengembalikan uang tabungan murid.

Seperti yang disampaikan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, bahwa guru yang memiliki hutang uang tabungan untuk secepatnya dikembalikan.

"Jangan melempar masalah ke pemerintah (Pemda)," ujar Jeje kepada sejumlah wartawan di Setda Pangandaran beberapa hari lalu.

Hal itu disampaikan, karena memang sebelumnya mereka sempat meminta bantuan ke Pemda untuk melunasi hutang.

"Kan, sebetulnya mereka (pihak sekolah) sempat patunjuk tunjuk siapa yang salah dan siapa yang benar.

Termasuk kata komite, saat meminjam pihaknya tidak dilibatkan," katanya.

"Saya bilang, disintegrasi sekolah itu adalah otonomi sekolah.

Di mana, ada sekolah dan komite sekolah," ucap Jeje.

Menurutnya, kalau pengelola uang tabungan berjalan dengan baik tentu tidak akan terjadi hal seperti ini.

"Kita ikut campur, karena ini sudah menjadi persoalan di masyarakat.

Makanya, kita turun untuk menyelesaikan persoalan ini," ujarnya.

Baca juga: MEMALUKAN! Tabungan Siswa SD Rp 112 Juta Tak Kunjung Dibagi, Ternyata Dipinjam Guru Hingga Komite

Dipinjam Guru hingga Komite

Sebelumnya dikabarkan, sebanyak 17 siswa SD Negeri 2 Kondangjajar, Kecamatan Cijulung, Pangandaran, Jawa Barat belum menerima uang tabungan mereka semasa sekolah.

Total uang tabungan dari 17 siswa SD tersebut diketahui sudah mencapai Rp 112.576.000.

Namun hingga para siswa SD tersebut lulus, pihak sekolahan tak kunjung membagi uang tabungan tersebut.

Kini orangtua murid pun mulai menagih ke sekolah.

Baca juga: 6 Tahun Nabung di Sekolah, Uang Rp112 Juta Milik Murid SD Tak Bisa Kembali, Kepsek : Saya Orang Baru

Ahyanto Setiadi orang tua murid SD Negeri 2 Kondangjajar, Pangandaran, tagih uang tabungan anaknya yang hingga kini belum dikembalikan pihak sekolah. (Kolase Tribun Trends/TribunPriangan)

Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, salah satu orang tua murid bernama Widiansyah mengatakan uang tabungannya yang belum diberikan yakni Rp 45 juta.

"Sekarang sudah pelepasan siswa tapi belum ada sepeser pun. Orang tua yang lain juga sama belum menerima," ujar Widiansyah, Senin (12/6/2023), dikutip dari TribunJabar.id.

Ia mengatakan hal ini terungkap saat ada orang tua siswa kelas 6 menanyakan tabungan yang belum dikembalikan.

Rupanya, orang tua siswa lainnya juga mengalami hal yang sama dengannya.

Namun, saat ditanyakan, ia dan orang tua murid lainnya justru kaget dengan jawaban pihak sekolah.

Bahkan, Widiansyah telah menagihnya tiga kali dan memperoleh jawaban yang sama.

Baca juga: Tabungan Ludes Dicuri Suami Buat Main Perempuan, Endingnya Allah Beri Ganti Tak Terduga, Masya Allah

"Tapi, jawaban dari pihak sekolah katanya tidak ada uang," ucapnya.

"Berarti, selama di SD itu sering pinjam.

Itu jawaban dari kepala sekolah dan pihak guru," kata Widiansyah.

Pihak sekolah beralasan bahwa uang tabungan tersebut berada di koperasi dan dipegang oleh seorang guru yang sudah pensiun.

Ia pun mengaku bingung kemana lagi ia dan orang tua siswa lainnya menagih uang tabungan tersebut.

Padahal uang tersebut ditabungkan di sekolah, namun justru dipinjamkan ke okmun guru.

Catatan tabungan 17 siswa SD yang belum dibagikan oleh sekolah (ist)

"Ini, malah sampai dipinjamkan ke oknum-oknum guru.

Harusnya kan, anak sudah tamat SD, uang tabungannya langsung diberikan," kata Widiansyah.

Rincian uang tabungan beserta yang dipinjam

Mengutip dari laman TribunJabar.id, masing-masing siswa memiliki nilai tabungan yang berbeda-beda.

Berikut sejumlah tabungan siswa yang belum dikembalikan;

Aditya senilai Rp 4.272.000, Adan senilai Rp 4.188.000.
Atipa senilai Rp 4.192.000, Hilman senilai Rp 3.570.000.
Ibrahim senilai Rp 2.211.000 dan Luri senilai Rp 1.325.000.
M. Aditia senilai Rp 6.050.000, M. Ihwan senilai Rp 4.670.000, Meisya senilai Rp 3.955.000,
Nazwa senilai Rp 5.310.000 dan Putri senilai Rp 11.725.000.
Rafa senilai Rp 2.749.000, Refal senilai Rp 45.000.000.
Rizkylah senilai Rp 5.454.000 dan Sawa senilai Rp 5.660.000
M. Firli senilai Rp 600.000 dan Nirwan senilai Rp 1.700.000.
Dari uang tabungan yang berjumlah Rp 112.576.000 itu dipinjam oleh guru atas nama Pak Ling senilai Rp 8.968.000.

Kemudian salah satu guru yang sudah pensiun bernama Ibu Ening meminjam senilai Rp 54.649.600.

Selain itu, komite sekolah juga meminjam senilai Rp 31.910.400.

Sementara di luar daftar uang tabungan yang ada ditulisan tersebut, ada yang berada di Koperasi di Cijulang.

(*)

Artikel ini diolah dari TribunJabar.com