Berita Viral

Bak Menang Lotre, Pria Kejatuhan Meteorit di Kebun Belakang Rumah, Orang-orang Berebut Membelinya

Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: jonisetiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral seorang pria mendapatkan rejeki nomplok setelah rumahnya dihantam meteor

TRIBUNTRENDS.COM - Seperti istilah ketiban durian runtuh, pria ini mendadak jadi kaya raya setelah rumahnya kejatuhan meteorit.

Kebun belakang rumahnya menjadi berlubang setelah dihantam ebatuan dari luar angkasa itu.

Kini orang-orang berebut untuk bisa membeli batu meteor berwarna hitam itu.

Lantas berapa harga yang ditawar?

Baca juga: TAK Takabur, Pasutri Kembalikan Rezeki Nomplok Rp300 Juta Akibat Salah Transfer, Rela Motoran 50 Km

Dikutip dari EVA, Rabu (14/6/2023), Mahmut Sahin, 47, yang tinggal di kota Elmshorn, di negara bagian SchleswigHolstein, Jerman, sangat senang ketika dia menemukan kebenaran tentang batu yang jatuh dari langit dan mengenai kebunnya.

Berbicara kepada media lokal, Mahmut mengatakan bahwa bulan lalu dia dan istrinya sedang minum kopi kemudian tiba-tiba mendengar ledakan keras di kebun belakang.

Pasangan itu bergegas keluar untuk memeriksa apakah ada sesuatu, ketika mereka terkejut melihat sebuah batu jatuh di taman, cekung seluruh area tanah.

Viral seorang pria mendapatkan rejeki nomplok setelah rumahnya dihantam meteor (EVA)

Itu setengah terkubur di tanah, beratnya sekitar 4 kg.

Mahmut menjelaskan,"Awalnya, kami mengira lubang di taman itu disebabkan oleh kebocoran gas atau semacam reaksi kimia, jadi kami segera memanggil pemadam kebakaran.

Mereka dapat dengan cepat sampai pada kesimpulan yang pasti.

Kami tidak bisa Saya tidak percaya itu adalah meteorit."

Mahmut memiliki seorang putri yang tergila-gila pada sains dan mencintai luar angkasa.

Putrinya mendapatkan ide untuk menguji batu aneh itu dengan magnet untuk menentukan apakah itu meteorit.

Karena meteorit bersifat magnetis selama beberapa jam setelah tumbukan, dan batuan normal tidak.

Kemudian mereka mengambil dua buah magnet dan mencoba menempelkannya pada batu tersebut.

Tak disangka, 2 magnet tersebut justru menempel di batu tersebut, membuktikan bahwa batu tersebut memang magnet.

Akhirnya Mahmut memutuskan untuk meminta bantuan ahli untuk melakukan verifikasi.

Para ahli percaya bahwa batu ini sebenarnya adalah meteorit.

Ia telah melakukan perjalanan jutaan mil di luar angkasa, seperti dari Jupiter.

Batu luar angkasa ini diyakini berusia 4,5 miliar tahun.

Baca juga: DIANIAYA Pemotor Hingga Kejang, Irwan Kini Dapat Rezeki Nomplok, Dapat Uang Segepok dari Suami Artis

Saudara Mahmut dan seluruh keluarganya kagum dan senang mendengarnya.

Sekarang, mereka seperti memenangkan lotre ketika mereka menerima banyak tawaran untuk membeli batu yang sangat langka ini dari seluruh dunia.

“Kami mendapat banyak tawaran dari seluruh dunia, di Jerman dan juga di AS, seseorang ingin bertemu langsung dan seseorang menelepon.

Viral seorang pria mendapatkan rejeki nomplok setelah rumahnya dihantam meteor (EVA)

Harga tertinggi yang ditawarkan saat ini adalah £174.045 (lebih dari Rp 3,2 miliar.)

Mungkin kami akan mengirimkan batu itu ke museum,” kata Mahmut.

Dia menambahkan, meteorit tersebut saat ini disimpan dengan aman di kotak penyimpanan khusus.

Carsten Jonas, 57, dari Grup Operasi Meteorit, yang menyelidiki fenomena antariksa, mengungkapkan bahwa batu tersebut mungkin memiliki berat lebih dari 100 kg saat berada di luar angkasa.

Itu juga merupakan meteorit terbesar yang pernah menghantam negara bagian Jerman Schleswig-Holstein.

Sebelumnya, pada tahun 1962, sebuah meteorit seberat 1 kg pernah jatuh.

Pada tahun 2019 juga pernah ada meteorit yang jatuh di daratan ini namun beratnya hanya 28 gram.

Baca juga: SIAPA Edi Sonjaya? Cleaning Service Jujur Kembalikan Dompet Hotman Paris, Kini Dapat Rezeki Nomplok

Meteorit yang menabrak rumah Mahmut berasal dari sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter.

Ia telah menempuh beberapa juta kilometer.

Apa yang membuat meteorit ini lebih istimewa adalah bahwa ia terjadi di daerah berpenghuni dan diamati jatuh.

Para ahli dari German Aerospace Center (DLR) diundang untuk mengevaluasi batuan luar angkasa ini melalui pemindaian 3D untuk lebih memahami gerakan dan asalnya.

(TribunTrends.com/Nafis)