TRIBUNTRENDS.COM - Seorang wanita di Sambas yang diduga hilang sejak tahun 2022 kini telah ditemukan dalam bentuk kerangka.
Keluarga korban dengan yakin mengatakan, kerangka tersebut merupakan jasad sang adik.
Saat ini, kerangka mayat korban telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kalbar untuk pemeriksaan dan otopsi.
Baca juga: BUKAN Tenggelam, Mayat Pria Mengapung di Sungai Padolo Ternyata Dibunuh, Saksi Tubuh Membengkak
Titik terang kasus penemuan kerangka manusia yang terkubur di Bukit Tempayan, Desa Sebunga, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, mulai muncul.
Seorang pria asal Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) Yuliansyah (31) menyebut mayat tersebut adalah adik kandungnya, Sri Mulyani (23).
“Saya yakin itu adik saya, saya sudah lihat sendiri, behel dan gelang yang dikenakan itu punya adik saya,” kata Yuliansyah kepada wartawan, Sabtu (3/5/2023).
“Selain itu, di lokasi ditemukan kunci kamar penginapan. Setelah dicek ke penginapan, ternyata adik saya juga pernah menginap di sana,” tambahnya.
Menurut Yuliansyah, setelah penemuan mayat itu kepolisian mendatangi rumahnya dan menyampaikan bahwa korban telah dibawa ke rumah sakit.
Kendati demikian, polisi masih belum memberikan keterangan resmi, bahwa mayat itu Sri Mulyani.
“Selain itu, di lokasi ditemukan kunci kamar penginapan. Setelah dicek ke penginapan, ternyata adik saya juga pernah menginap di sana,” ungkap Yuliansyah.
Baca juga: Ditabrak Mobil dari Belakang, Ambulans Bawa Mayat Terguling di Palembang Jenazah Dipindahkan
Sebelumnya diberitakan, sosok mayat perempuan ditemukan terkubur setengah meter di Bukit Tempayan, Desa Sebunga, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar), Kamis (1/5/2023).
Dugaan sementara, identitas mayat yang sudah nyaris tinggal kerangka tersebut adalah Sri Mulyani (23), seorang perempuan asal Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, yang dilaporkan hilang sejak Desember 2022 silam.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Sambas AKP I Ketut Agus Pasek Sudina mengatakan, saat ini kasus tersebut masih dalam proses penyidikan.
“Untuk korban, memang mengarah ke identitas tersebut (Sri Mulyani), cuma untuk pastinya kita akan bawa sampel deoxyribonucleic acid (DNA) ke Jakarta untuk dicocokkan,” kata Agus.
Saat ini, kerangka mayat korban telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kalbar untuk pemeriksaan dan otopsi.
BUKAN Tenggelam, Mayat Pria Mengapung di Sungai Padolo Ternyata Dibunuh, Saksi 'Tubuh Membengkak'
Warga menemukan mayat seorang pria mengapung di Sunga Padolo, Bima dengan kondisi tubuh membengkak.
Awalnya korban diduga meninggal dunia karena tenggelam di sungai.
Namun dugaan itu berubah setelajh polisi berhasil mengungkap dalang penyebab kematian korban, amankan tiga orang pelaku.
Baca juga: ASTAGHFIRULLAH! Mayat Tanpa Busana di Depok Ditemukan Tanpa Alat Vital & Kerongkongan, Polisi Syok
Tim Puma Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Bima Kota, Nusa Tenggara Barat (NTB), berhasil mengungkap identitas pria yang ditemukan tewas mengapung di sungai Padolo, pada Jumat (19/5/2023) sekitar pukul 6.00 wita.
Pria itu diketahui bernama Joseph Freinademetz Luit Mawar (22), warga Kecamatan Adonara Tengah, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Korban diduga tewas dikeroyok oleh tiga orang pria berinisial IA (21), FR (28) dan Zz (23), warga Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima.
"Setelah dilakukan penyelidikan, tiga pelaku berhasil ditangkap," kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Humas) Polres Bima Kota, AKP Jufrin saat dikonfirmasi, Jumat malam.
Jufrin menjelaskan, pengeroyokan yang berujung tewasnya Joseph berawal saat dia dan dua orang rekannya berbelanja di sebuah toko sembako, pada Rabu (17/5/2023).
Saat itu korban menunggu di area parkir, sementara rekannya masuk ke toko sembako tersebut.
Setelah beberapa lama menunggu, rekan korban inisial N dan AF terkejut mendapati Joseph tengah dikeroyok oleh tiga orang pria hingga berlari ke arah jembatan gantung.
Para saksi, lanjut dia, sempat mencari korban ke jembatan gantung, namun tak menemukannya. "Kemudian dicek di kosnya ternyata tidak ada," ujarnya.
Dua hari setelah pengeroyokan itu terjadi, Joseph ditemukan oleh warga dalam keadaan tewas dengan kondisi tubuh membengkak dan mengapung di permukaan sungai Padolo.
Setelah melakukan serangkaian upaya penyelidikan bersama Tim Inafis Satreskrim Polres Bima Kota, polisi akhirnya berhasil mengungkap penyebab kematian korban, bahkan mengantongi identitas para pelaku.
Jufrin mengatakan, para pelaku ditangkap polisi dil okasi yang berbeda tanpa upaya perlawanan sedikitpun.
Mereka juga telah mengakui semua perbuatannya, yakni mengeroyok dan memukul korban hingga tewas dengan menggunakan kayu balok.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Mayat Dicor di Semarang Diamankan, Ternyata Karyawan Sendiri, Sempat Pamit Resign
"Saat ini para pelaku sudah diamankan di polres untuk kita proses hukum. Sementara korban rencananya akan dipulangkan ke kampung halaman," jelasnya.
Barang bukti yang diamankan saat ini baru berupa barang milik korban, seperti kartu identitas, leptop, kartu ATM, kunci mobil, gitar dan uang tunai senilai Rp 267.000.
Sebelumnya, mayat pria tampa identitas ditemukan mengapung di sungai Padolo, tepatnya batas wilayah Kelurahan Dara dan Paruga, pada Jumat (19/5/2023) sekitar pukul 6.00 Wita.
Mayat yang mengenakan kaos oblong warna coklat dan celana jeans abu tersebut, ditemukan pertama kali oleh warga bernama Indrawati.
Saat itu Indrawati hendak mengambil air sungai untuk menyiram halaman rumahnya.
"Warga ini terkejut melihat ada mayat pria mengapung di sungai," kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Resor (Polres) Bima Kota, AKP Jufrin saat dikonfirmasi, Jumat.
Diolah dari artikel Kompas.com