Wounded Warrior
Berikutnya, ada tipe wounded warrior yang mewakili tipe orang pemilik trauma dan sering kali gagal menyembunyikan hal tersebut.
Sebelum bisa berkomitmen dalam cinta, mereka harus berdamai dengan masa lalu dan berjuang menjadi individu yang utuh dan pemberani.
Mereka cenderung membutuhkan kasih sayang dari pasangan, terkadang sampai membuat pasangannya tidak nyaman.
Introvert
Introvert dinilai punya ketakutan akan keintiman dan ragu untuk melepaskan apa yang mereka rasakan dalam hati.
Untuk berada dalam hubungan yang berkomitmen, tipe ini perlu merasa cukup nyaman agar bisa membuka diri kepada pasangan.
Jika merasa kecewa dengan pasangannya, mereka cenderung akan mundur beberapa langkah.
Meski begitu, introvert akan mendedikasikan dirinya dengan sungguh-sungguh dan sepenuhnya kepada pasangan.
Yang Sempurna
Terakhir, ada tipe well-rounded one atau mereka yang sempurna dan siap dengan hubungan secara mental dan emosional.
Tipe ini bisa menawarkan komitmen tanpa harus mengatasi rintangan emosional dan mental dibandingkan dengan archetype lain.
Mereka akan berusaha keras untuk menemukan solusi untuk masalah hubungannya, tetapi tidak akan mengorbankan kesejahteraannya demi pasangan mana pun.
Mereka juga berwawasan luas, serta mampu beradaptasi dengan perubahan dan tantangan yang datang.
Arti Kata Love Language
Love Language merupakan kosa kata tidak baku dari Bahasa Inggris yang terdiri dari 2 kata yakni Love yang artinya cinta/kasih sayang dan Language yakni bahasa.
Jelas bahwa kata "Love Language" sangat berkaitan dengan sebuah hubungan cinta.
Love Language adalah bahasa cinta atau bentuk kasih sayang dari dua orang yang sedang jatuh cinta.
Kata ini juga bisa diartikan sebagai respon terhadap kasih sayang yang diberikan pasangan.
Adapun respon, bentuk atau bahasa cinta dapat bervariasi.
Istilah ini cukup populer di berbagai media sosial dan viral di TikTok, seperti contoh berikut:
Selain menjadi bahan konten di media sosial, istilah "Love Language" ini juga populer penggunaannya dalam percakapan langsung sehari-hari seperti contoh ini:
"Love Language cewe lu kek gimana sih boy? Suka ngasih apa yang lo mau gitu"
Berdasarkan contoh tersebut, Love Language merupakan bentuk bahasa cinta yang penerapan atau wujudnya sangat beragam.
Latar Belakang Love Language
Dilansir dari laman Verywell Mind, lima bahasa cinta atau love language adalah penggambaran lima cara seseorang menerima dan mengekspresikan cinta dalam suatu hubungan.
Melalui bahasa cinta, seseorang dan pasangannya akan mengetahui karakteristik masing-masing serta merasa lebih dicintai dan dihargai.
Penulis dan penasihat pernikahan asal Amerika Serikat, Gary Chapman merupakan sosok di balik lima tipe love language.
Istilah lima bahasa cinta sendiri pertama kali muncul dalam bukunya, The 5 Love Language yang terbit pada 1992.
Sebelum menerbitkan buku tersebut, Chapman memperhatikan pola para pasangan yang melakukan konseling padanya.
Kemudian, ia pun sadar bahwa pasangan sering salah memahami kebutuhan satu sama lain.
Dari sana, Chapman menemukan lima tipe bahasa cinta atau cara orang-orang dalam hubungan mengekspresikan cinta.
Menurut dia, pengetahuan seputar love language bisa membantu menunjukkan rasa sayang dan cinta secara tepat kepada pasangan.
Sebab terkadang, apabila seseorang tidak mendapatkan perlakuan yang sesuai dengan bahasa kasihnya, maka akan muncul perasaan tidak dicintai.
Berikut 5 love language dan artinya menurut Gary Chapman:
1. Words of affirmation atau kata-kata penegasan
Words of affirmation adalah mengungkapkan kasih saya melalui kata-kata, seperti pujian atau penghargaan.
Seseorang dengan tipe words of affirmation sangat menikmati kata-kata yang bersifat positif, baik melalui ucapan maupun tulisan seperti pesan teks.
Tipe words of affirmation akan sangat bahagia dengan pujian atau kalimat yang menunjukkan bahwa mereka melakukan dengan baik.
2. Quality time
Seseorang dengan love language berupa quality time menginginkan perhatian penuh.
Mereka merasa dicintai apabila orang terkasih hadir dan fokus pada mereka saat sedang menghabiskan waktu bersama.
Misalnya, dengan tidak memainkan game online maupun ponsel, serta menjadi pendengar yang baik.
Orang dengan tipe bahasa kasih seperti ini lebih mencari kualitas daripada kuantitas bersama pasangan.
3. Physical touch atau sentuhan fisik
Seseorang yang memiliki physical touch sebagai bahasa cinta, lebih merasakan cinta melalui sentuhan fisik.
Misal berpegangan tangan, berangkulan atau berpelukan saat sedang menghabiskan waktu bersama.
Kencan favorit orang dengan tipe ini seperti duduk berpelukan di sofa sambil menonton film.
Bagi mereka, keinginan dekat secara fisik dengan pasangan menjadi prioritas.
4. Acts of service atau tindakan nyata
Acts of service adalah bentuk love language yang mengedepankan tindakan nyata kepada pasangan.
Seseorang dengan bahasa kasih ini akan merasa dicintai dan dihargai apabila pasangan melakukan tindakan nyata tanpa kata.
Misal dengan tindakan kecil mulai dari membantu mengerjakan tugas, mencuci piring, atau memasak untuk pasangan.
Orang dengan tipe act of service cenderung memperhatikan dan menghargai hal-hal kecil yang dilakukan pasangan.
5. Receiving gifts atau menerima hadiah
Seperti namanya, seseorang dengan tipe receiving gifts baru akan merasa dicintai lewat pemberian hadiah.
Mereka bukan hanya menghargai hadiah, tetapi juga waktu dan usaha yang dicurahkan oleh si pemberi.
Orang dengan tipe ini tidak mengharapkan hadiah besar atau mahal, tetapi lebih pada upaya dan perhatian di balik pemberian hadiah. (*)
Diolah dari artikel TribunJatim.com