TRIBUNTRENDS.COM - Wanita ini menikah dengan mengenakan baju pengantin yang juga dipakai ibunya saat nikah 28 tahun lalu.
Tak lekang dimakan zaman, baju pengantin yang dulu dipakai sang ibu ternyata masih cantik.
Modelnya pun tidak terkesan jadul.
Paling penting, gadis bernama Nur Azeera ini tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk membuat atau menyewa baju pengantin.
Nur Azeera yang menikah pada 18 Februari 2023 lalu ini memakai baju pengantin yang sudah berusia 28 tahun.
Gadis asal Skudai, Johor, ini awalnya ingin memakai baju pengantin baru seperti kebanyakan pasangan lainnya.
"Awalnya tidak pernah terpikirkan akan memakai baju pengantin yang dipakai ibu dulu. Di pernikahan, saya ingin sesuatu yang baru, tapi ibu menyampaikan keinginannya melihat anaknya yang pertama kali nikah memakai baju pengantinnya dulu," ujar Azeera, seperti TribunTrends kutip dari mStar, Minggu (7/5/2023).
Baca juga: DETIK-Detik Pengantin Baru Kedatangan Tamu Tak Diundang, Sapi Naik ke Pelaminan, Tamu Ngacir
Kebetulan, baju pernikahan ibunya dulu memiliki ukuran badan yang sama dengan Azeera.
Kendati demikian, ada sedikit permakan di sejumlah bagian dengan menambah kain dan lace.
"Kebetulan badan saya muat di baju tersebut. Rezeki saya Alhamdulillah. Cuma ada penambahan dan perbaikan seperti lace di bagian lengan karena lengan bajunya pendek," kata Azeera.
Bukan hanya Azeera, rencananya, sang kakak juga akan memakai baju berwarna ivory whiter tersebut di pernikahannya yang akan digelar di bulan Agustus 2023 mendatang.
"Alhamdulillah, keinginan ibu agar dua anak perempuannya memakai baju pernikahan miliknya terwujud," kata anak kedua dari tiga bersaudara ini.
Kendati baju tersebut dibuat pada tahun 1995, kualitas kainnya tetap bagus.
Model bajunya juga tidak termakan oleh zaman.
"Setelah menikah, ibu membawanya ke dry cleaning dan disimpan dalam plastik khusus dengan memperhatikan sirkulasi udaranya," beber Azeera.
Baca juga: Beruntung! Pengantin Wanita Jadi Kesayangan Mertua, Banjir Hadiah Pernikahan, Totalnya Miliaran
Kualitas kain yang bagus juga membuat baju tersebut tetap cantik meski berusia 28 tahun.
"Baju itu terlihat bagus mungkin karena kualitas kain pada zamnnya. Tidak memungkiri, kainnya masih cantik dan tak dimakan usia. Kalau melihat desainnya pun, zaman sekarang populer lengan model puff," papar wanita yang kini kuliah di Institut Pendidikan Guru Kampung Temenggong Ibrahim, Johor, ini.
Video Azeera mengenakan baju pengantin sang ibu yang sudah berusia 28 tahun ini pun ramai komentar netizen di TikTok.
Tak sedikit yang memuji kecantikan baju tersebut.
Bukan hanya itu, ukuran bajunya bahkan juga masih bisa dipakai oleh generasi berikutnya.
Menikah di Hari Pemakaman Ayah, Pengantin Terpaksa Pakai Baju Berduka, Ekspresi Wajah Tanpa Tawa
Kisah pilu pasangan pengantin memakai baju duka pada acara pernikahannya.
Bahkan seluruh tamu undangan juga tidak ada yang memperlihatkan ekspresi bahagia.
Ini lantaran pernikahan tersebut digelar pada hari pemakaman ayahnya.
Dikutip dari EVA, Minggu (16/4/2023), pernikahan adalah peristiwa kegembiraan yang luar biasa.
Namun pemakaman adalah kesedihan yang luar biasa.
Baca juga: Nikah Beda Agama Kita Ini Salah Minggat Bawa Anak, Istri Yama Carlos Kini Muncul: Aku Mau Pisah
Jadi tidak ada yang menginginkan kedua peristiwa ini terjadi pada waktu yang bersamaan.
Namun baru-baru ini, seorang pria di Tiongkok kehilangan ayahnya pada hari pernikahannya sendiri.
Pada akhirnya, dia membuat keputusan untuk mengadakan pernikahan dan mengatur pemakaman ayahnya di hari yang sama.
Tindakan ini menimbulkan banyak kontroversi di komunitas online.
Menurut halaman 163, pernikahan ini berlangsung pada 11 April 2023 di pedesaan provinsi Henan, China.
Pernikahan ini digelar dengan sangat sederhana, sederhana, karena sekaligus merupakan pemakaman ayah mempelai pria.
Diketahui, kedua mempelai sudah saling kenal sejak lama, kedua keluarga telah membicarakan pernikahan tersebut dan menyepakati tanggal dan waktunya.
Tak disangka, sesaat sebelum pernikahan dilangsungkan, ayah mempelai pria mengalami kecelakaan dan meninggal dunia.
Berbaring di ranjang rumah sakit, dia masih mengatakan kata-kata terakhirnya kepada putranya.
Ayahnya mengatakan bahwa orang yang paling dia khawatirkan adalah putranya.
Ia ingin melihat menantunya masuk ke rumah tetapi sekarang sudah terlambat.
Jadi dia merasa tidak yakin, tidak tahu bagaimana menjelaskan kepada leluhur.
Baca juga: Gadis Buat Huru-hara di Pernikahan Mantan Pacar, Tiba-tiba Minta Balikan, Dulu Putus Perkara Mahar
Mendengarkan ayahnya, pemuda itu berjanji akan segera menikah.
Membiarkan menantunya mengantarnya dengan baik, dan membantunya memenuhi keinginannya.
Melihat itu, sang ayah baru bisa tenang dan menghembuskan nafas terakhirnya.
Itu sebabnya pemuda itu ingin mengatur pernikahan dan pemakaman ayahnya di hari yang sama.
Dia percaya bahwa ini bukan tabu, sebaliknya, ini adalah cara praktis untuk berbakti kepada ayahnya.
Namun, dia juga takut keluarga gadis itu tidak setuju, jadi dia bergegas ke rumahnya untuk berdiskusi.
Untungnya, keluarga mempelai wanita juga bersimpati dan merestui dengan mengatakan hanya tata cara pernikahan yang diselesaikan sebelum mengurus pemakaman.
Keesokan harinya, pernikahan pasangan itu digelar sesuai rencana.
Pengantin pria menyambut pengantin wanita di rumahnya pagi-pagi sekali, di halaman sudah banyak kerabat dan teman yang menunggu.
Karena keadaan khusus hari itu, mempelai wanita tidak mengenakan gaun pengantin seperti banyak orang lainnya.
Mereka hanya mengenakan kemeja putih dan celana panjang, jika tidak ada bunga merah di dadanya, akan sulit untuk mengenalinya sebagai gaun pengantin pengantin.
Pernikahan pasangan itu berlangsung sangat sederhana dan cepat.
Pengantin baru hanya menyapa semua orang, lalu masuk ke dalam untuk menyembah leluhur mereka.
Dan pada saat yang sama membungkuk di depan peti mati ayah mertua mereka.
Kemudian, kedua mempelai melepas bunga merah dari peti, mengenakan pakaian berkabung.
Keduanya juga mengenakan selendang putih untuk mengantarkan ayah mempelai pria ke tempat peristirahatannya.
Pernikahan itu seharusnya menjadi hari yang bahagia, tetapi hari itu, kedua mempelai tidak bisa tertawa, wajah mereka berdua sedih.
Baca juga: TERHARU Mertua Gelar Pesta, Nikahkan Menantu dengan Suami Barunya, Sudah Seperti Anak Sendiri
Aksi kedua mempelai itu sempat membuat heboh warga sekitar, bahkan ada yang memotret dan mengunggahnya ke media sosial.
Netizen Tiongkok juga meninggalkan komentar beragam tentang cerita ini, beberapa setuju, yang lain menentang.
"Pengantin wanita sangat berbudi luhur.
Tidak semua orang mau melakukan itu.
Pengantin pria juga sangat beruntung menikahi istri seperti itu."
“Belum lagi tabu, tapi pernikahan adalah peristiwa penting dalam hidup, terkadang hanya terjadi sekali, apa tidak takut mempelai sedih dan berpikir nanti?”.
"Mengapa tidak menunggu sedikit lebih lama dan kemudian menikah?
Siapa yang tidak ingin pernikahan mereka khusyuk dan ramai.
Nanti pengantin yang mengingat hari pernikahan hanya mengingat kematian kedua mempelai. Hanya ayah," komentar netizen.
(TribunTrends.com/Ninda/Nafis)