TRIBUNTRENDS.COM - Kata lebaran tentu sudah tak asing lagi di Indonesia.
Setelah berpuasa satu bulan lamanya, umat Islam pun mengakhiri bulan Ramadan dengan merayakan lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 2023.
Apa arti dan asal-usul kata lebaran?
Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, Lebaran merupakan hari raya umat Islam yang jatuh pada 1 Syawal setelah selesai menjalankan ibadah puasa selama Ramadan.
Karena lebih ringkas, masyarakat Indonesia pun lebih sering menggunakan kata Lebaran daripada Hari Raya Idul Fitri.
Berdasarkan dari beberapa sumber, istilah Lebaran ini belum ditemukan dari sumber autentik tertulis dan kapan mulai digunakan.
Baca juga: Apa Arti Taqabbalallahu Minna Wa Minkum? Sering Diucapkan saat Idul Fitri 2023, Ini Cara Menjawabnya
Istilah ini sendiri enggak dikenal di bahasa Arab. Tapi beberapa sumber menuliskan bahwa Lebaran kemungkinan berasal dari bahasa daerah.
Berasal dari Beberapa Bahasa
Ada beberapa bahasa daerah yang disebut menjadi asal kata Lebaran, seperti bahasa Jawa Lebar yang berarti selesai dan bahasa Sunda Lebar yang berarti melimpah.
Menurut MA Salmun dalam artikelnya yang dimuat dalam majalah Sunda pada 1954, istilah ini berasal dari tradisi Hindu yang berarti selesai, usai, atau habis.
Istilah ini mungkin diperkenalkan oleh para Wlai agar umat Hindu yang baru masuk Islam saat itu enggak merasa asing dengan agama yang baru dianutnya.
MA Salmun merupakan tokoh dengan nama lengkap Mas Ace Salmun Raksadikaria yang dikenal sebagai pengarang tiga zaman yang sangat produktif dan serba bisa.
Tapi, ada juga budayawan yang mengatakan bahwa tradisi perayaan Lebaran ini sudah dimulai sejak abad ke-15 di Jawa oleh Sunan Bonang, salah seorang anggota Wali Songo.
Selain itu, orang Jawa mengartikan kata Lebaran yang berasal dari kata wis bar yang artinya sudah selesai.
Ini menggambarkan pelaksanaan Lebaran yang dilakukan ketika bulan Ramadhan telah usai.
Kata bar dalam bahasa Jawa adalah bentuk pendek dari kata lebar yang sepadan dengan kata sakwise yang berarti selepas atau selesai.
Tapi, pada kenyataannya, orang Jawa jarang menggunakan istilah Lebaran. Mereka cenderung menggunakan sugeng riyadi atau riyaya sebagai ungkapan selamat Idul Fitri.*)
Apa Arti Minal Aidin Wal Faizin? Biasa Diucapkan di Momen Lebaran, Maknanya Bukan Maaf Lahir Batin
Umat Muslim selalu mengucapkan kalimat minal aidin wal faizin di momen Hari Raya Idul Fitri.
Biasanya umat Muslim mengucapkan minal aidin wal faizin sembari bermaaf-maafan.