Dia membujuk putranya menggugat cerai sang istri.
Setelah bercerai, sang ibu mulai menjodohkan Pham Tieu Phi dengan banyak wanita.
Kemudian dia menemukan seorang wanita yang pernah melahirkan seorang anak.
Dari sudut pandangnya, dia percaya bahwa selama seorang wanita memiliki pengalaman melahirkan, dia pasti bisa melahirkan lagi.
Oleh karena itu, meskipun Pham Tieu Phi tidak menyukainya, dia tetap memaksa putranya untuk menikahi wanita ini.
Tak disangka, setengah tahun kemudian, wanita itu masih belum hamil.
Pada saat itu, sang ibu menyadari bahwa apa yang dikatakan Ly Phuong memang benar.
Pernikahan Pham Tieu Phi dengan istri kedua yang tanpa cinta ini juga segera berakhir.
Pham Tieu Phi kembali rujuk dan menikah.
Namun, Ly Phuong yang kadung sakit hati pada mertua mengajukan syarat mau menikah lagi jika mereka tinggal terpisah dari ibu mertuanya.
Pham Tieu Phi kemudian berdiskusi dengan istrinya apakah akan mempunyai anak melalui IVF.
Ly Phuong berpikir bahwa itu adalah satu-satunya cara bagi pasangan tersebut untuk memiliki anak, jadi dia setuju.
Namun, karena sperma Tuan Pham Tieu Phi terlalu lemah, mereka hanya bisa menggunakan bank sperma.
Hal ini berarti bahwa anak itu bukan darah Pham Tieu Phi, tetapi itu masih anak Ly Phuong.
Bagi mereka, opsi ini masih lebih baik untuk mengadopsi anak.