Berita Viral

Pria Paruh Baya di Makassar Dihajar Massa, Didiuga Jadi Penculik Anak, Videonya Viral di Medsos

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pria Paruh Baya Dikeroyok karena Diduga Pelaku Penculikan Anak, Minggu (2/4/2023)

TRIBUNTRENDS.COM - Viral video seorang pria paruh baya dihajar massa di Makassar karena diduga sebagai penculik anak.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Pondok Asri Poros Asrama Haji Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Kanit Reskrim Polsek Biringkanaya Iptu Sangkala mengatakan, pria yang diduga penculik anak itu telah diserahkan ke Unit PPA Polrestabes Makassar.

Beredar video seorang pria paruh baya dikeroyok hingga babak belur oleh sejumlah warga, karena diduga merupakan pelaku penculikan anak.

Dari informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi di Jalan Pondok Asri Poros Asrama Haji Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (2/4/2023) siang.

Dalam video berdurasi 2,50 menit itu, pria paruh baya tersebut tampak diadang di tengah jalan oleh sejumlah warga. Terlihat pelipis mata kanannya yang sudah berlumuran darah.

Tak hanya itu, dua laki-laki terus memegang kerah baju pria paruh baya tersebut.

Baca juga: TRAGIS! Dikira Penculik Anak, Wanita Dibakar Hidup-hidup Sampai Tewas, Keluarga Murka: Dia ODGJ

Meski telah dilerai oleh seorang perempuan yang mengenakan jilbab biru baju hitam agar melepaskan pengendara motor yang diduga pelaki penculikan tersebut.

Namun salah satu warga yang tak mengenakan baju tampak tersulut emosinya kemudian mengeroyok korban hingga tersungkur.

Pria Paruh Baya Dikeroyok karena Diduga Pelaku Penculikan Anak, Minggu (2/4/2023) (Kompas.com/Tangkapan Layar)

Akibatnya, beberapa warga ikut terprovokasi termasuk seorang perempuan juga terlihat memukul pria paruh baya itu.

"We borongi cepat ko anak-anak (Kalian cepat ke sini massa dia)," ucap perempuan yang ikut memukul pria yang diduga pelaku penculikan itu.

Baca juga: Ibu Lahirkan Anak Kembar, 4 Hari Kemudian Salah Satunya Hilang, Penculiknya Tak Disangka-sangka

"Sudahmi, sudahmi," timpal warga lainnya yang melerai.

"Bagaimana kalau anakmu yang diculik?," jawab pria yang tak mengenakan baju tersebut

Kanit Reskrim Polsek Biringkanaya Iptu Sangkala mengatakan, pria paruh baya itu masih diduga pelaku penculikan dan saat ini diserhakan ke Unit PPA Polrestabes Makassar.

"Penangan ditangani Unit PPA Polrestabes Makassar siang jam 12 (Pukul 12.00 Wita) karena di bawah umur (diduga kasus penculikan), undang-undang perlindungan anak harus ditangani PPA," ucapnya kepada KOMPAS.com, Minggu (2/4/2023) malam.

TRAGIS! Dikira Penculik Anak, Wanita Dibakar Hidup-hidup Sampai Tewas, Keluarga Murka: 'Dia ODGJ'

Seorang wanita di Sorong, Papua Barat tewas setelah dibakar hidup-hidup oleh warga, pada Selasa (24/1/2023).

Nasib tragis dialami seorang wanita bernama Wage Suti di Sorong, Papua Barat.

Wage Suti tewas setelah dibakar hidup-hidup oleh sekelompok warga lantaran dikira sebagai penculik anak.

Video saat Wage Suti dibakar hidup-hidup pun sempat viral di media sosial.

Insiden tersebut terjadi di Kilometer 8, Kota Sorong.

Baca juga: Cacat Gegara Dibakar Suami Marah Kalah Taruhan Bola, Istri Kini Bahagia Dicintai Suami Baru Brondong

Detik-detik Wage Suti dibakar hidup-hidup oleh sekelompok warga (dok warga)

Kasat Reskrim Polresta Sorong Kota, Iptu Abdul Bayu Ananda, membenarkan peristiwa pembakaran tersebut.

“Korban yang meninggal akibat dibakar oleh massa di Kilometer 8 ini berinsial WS,” ujar Bayu, Rabu (25/1/2023).

Ia menuturkan Wage Suti merupakan wanita berumur antara 30-40 tahunan.

Selain itu, Bayu mengungkapkan korban bukanlah warga Sorong, tetapi merupakan warga perantau.

“Ia adalah warga dari Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (KKST) Sorong Raya, Papua Barat Daya,” tuturnya.

Kemudian buntut dari pembakaran tersebut, keluarga korban yang sebagian besar dari KKST Sorong Raya mendatangi Mapolresta Sorong.

Dilansir Tribun Papua Barat, keluarga korban mengaku tidak terima dan mengutuk atas insiden yang menimpa Wage Suti tersebut.

Baca juga: TOLAK Lamaran Pria, Gadis Dibakar Hidup-hidup, Semula Tidur Begitu Bangun Syok Kamarnya Dilalap Api

"Kami merasa sangat menyesal dan mengutuk aksi brutal yang dilakukan oleh sekelompok warga di jalan Basuki Rahmat Kilometer 8, Kota Sorong," ujar Ketua KKST Sorong, La Tumpu, Selasa (24/1/2023).

"Sangat disayangkan warga kami dibakar hidup-hidup hingga mengakibatkan korban meninggal dunia."

"Korban yang tadi pagi dibakar hidup-hidup hingga meninggal dunia adalah warga KKST," sambungnya.

Tumpu menegaskan Wage Suti bukan merupakan anggota sindikat penculikan anak.

Ia mengungkapkan anggota keluarganya itu adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

"Kami tegaskan, korban yang tadi dibakar bukan merupakan pelaku penculikan anak."

"Dia sebenarnya sedang mengalami gangguan jiwa makanya jalan sembarangan," ungkapnya.

Wage Suti akhirnya meninggal dunia setelah dibakar hidup-hidup oleh warga (dok warga)

Tumpu pun mengultimatum bagi kepolisian agar dapat menangkap pelaku pembakaran paling lambat dua hari.

"Kami disini menuntut, agar pihak kepolisian segera menangkap pelakunya dan harus penanganan secara serius paling lambat dua kali 24 jam," pintanya.

Kronologi Pembakaran

Terpisah, Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Adam Erwindi, mengungkapkan kronologi pembakaran terhadap Wage Suti hingga tewas.

Adam mengungkapkan massa menduga korban adalah pelaku penculikan yang belakangan santer beredar di Kota Sorong.

“Wanita itu dibakar karena diduga merupakan pelakuk penculikan anak yang viral di media sosial,” tuturnya, Selasa.

Adam juga menceritakan, sebelum melakukan pembakaran, massa sempat mengeroyok Wage Suti di jalan Kilometer 8.

Baca juga: VIRAL Wanita di Cianjur Diusir Warga, Pakaian Dibakar, Ngakunya Janda Ternyata Punya 2 Suami

“Iya benar, tadi pagi telah terjadi pengeroyokan dan pembakaran terhadap seorang wanita."

"Informasi awal setelah saya konfirmasi ke Kapolresta Sorong Kota, Kombes Pol Happy Perdana Yudianto.”

“Infonya korban diduga pelaku penculikan anak oleh masyarakat, sehingga korban diamuk massa,” jelasnya.

Sebelum dibakar, korban sempat diamankan oleh Bhabinkamtibmas.

Namun, lantaran jumlah massa terlalu banyak, Bhabinkamtibmas gagal untuk menyelamatkan Wage Suti.

Setelah itu, seorang di antara puluhan massa itu menyiramkan bensin dan berujung membakar korban hidup-hidup.

Ilustrasi dibakar hidup-hidup (Tribun Sumsel)

“Korban sempat diamankan Bhabinkamtibmas, karena jumlah massa yang terlalu banyak, bahkan salah satu massa ada yang menyiramkan bensin dan membakar korban,” jelasnya.

Kemudian, menurut Iptu Abdul Bayu Ananda, petugas sempat mencoba memadamkan api di tubuh korban.

Nahas, korban tewas setelah sempat dibawa ke RSUD Sele Be Solu, Kota Sorong.

“Iya, benar korban dia sudah meninggal di RSUD Sele Be Solu,” ujarnya.

Sebelum meregang nyawa, Abdul mengatakan korban masih selamat meski mengerang kesakitan akibat tubuhnya yang terbakar.

“Saat petugas memadamkan api dan membawa ke RSUD Sele Be Solu Sorong, namun setibanya di sana justru korban meninggal,” ungkapnya.

Identitas Pelaku Diketahui

Terpisah, Kapolresta Sorong Kota, Kombes Pol Happy Perdana Yudianto, menuturkan identitas pelaku pembakaran terhadap Wage Suti telah diketahui.

“Terkait kejadian tadi, Polresta Sorong Kota tetap melakukan tindakan hukum berupa pengejaran terhadap para pelaku,” katanya.

Selain itu, Happy menyebut pihaknya juga masih mengumpulkan barang bukti terkait insiden ini.

“Untuk nama-nama (pelaku) sudah ada, nanti kita memberikan informasi lebih lanjut setelah semua data diperoleh termasuk barang bukti, tersangka, dan lainnya,” tuturnya.

Lebih lanjut, Happy pun membantah soal adanya informasi penculikan anak di Kota Sorong.

Hal ini membuat dirinya mengimbau agar warga tidak terprovokasi dengan informasi yang belum tentu benar di berbagai media sosial.

“Soal informasi yang beredar terkait penculikan anak di wilayah Sorong, itu hoaks dan tidak benar,” jelasnya.

“Jangan percaya sebelum mendapat informasi dari pejabat yang berwenang,” sambungnya.

Bahkan, Happy menyebut pihaknya belum memperoleh laporan terkait penculikan anak di Kota Sorong.

“Kami meminta kepada seluruh orang tua untuk tetap menjaga anak-anaknya, saat mengantar sekolah atau pulang sekolah.”

“Pastinya jika terkait aksi penculikan anak, kami tidak akan mentolerir karena itu melanggar hukum,” tegasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Diduga Jadi Sindikat Penculikan Anak, Wanita di Sorong Dibakar Hidup-hidup oleh Warga hingga Tewas dan Kompas.com dengan judul Diduga Penculik Anak, Pria Paruh Baya di Makassar Dikeroyok Warga