Setelah itu, keluarga dengan cemas mencari dan meneleponnya berkali-kali.
Namun, A sama sekali tak menjawab panggilan telepon tersebut.
Pada pukul 20:50 (waktu setempat) di hari yang sama, keluarga menerima pesan memilukan yang diyakini berasal dari A.
Berikut ini isi pesannya:
"Ibu, sudah waktunya saya pergi.
Maaf ibu, saya tidak memenuhi bakti saya.
Penyakit saya semakin parah, saya tidak bisa hidup lebih lama lagi.
Hidupku hanya sebentar. Dalam waktu yang singkat itu, aku ingin bekerja dan mencari uang sebagai baktiku kepada orang tuaku.
Tolong jangan mencariku. Maafkan aku. Mungkin sudah waktunya kamu membaca ini.
Jika kamu mendapatkan pesan ini, mungkin aku sudah tidak berada di sini lagi."
Sementara itu, sang ibu mengatakan bahwa A memiliki penyakit ginjal.
Sebelumnya, keluarganya telah berencana membawanya untuk berobat ke dokter.
Hingga kini pihak keluarga masih gigih mencari A dengan dibantu polisi.
(TribunTrends/Tiara/Tribun Jateng)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kisah Pilu Pak Madil Naik Sepeda Cari Anaknya yang Hilang Sejak 3 Tahun, Tidur di Kuburan dan Sakit